“M—”
“Lalu setelah kamu membantuku mendapatkan kembali uangku, seharusnya kamu sadar bahwa aku sudah terbuka. Aku membiarkanmu masuk ke dalam urusan pribadiku, Vincent.”
“Maya, demi Tuhan, bisakah kita tidak berdebat dalam keadaan telanjang?”
Maya mendadak membisu. Matanya berkedip menyadarkannya bahwa dia tidak menutupi tubuhnya dengan handuk atau apapun. Dia baru sadar bahwa ini kali pertama mereka berhadapan dalam jarak yang banyak dan bisa melihat seluruh tubuh mereka dari kepala hingga kaki. Disaat mereka tanpa busana, mereka selalu bersatu. Kulit mereka saling bersentuhan menyebabkan Maya tidak bisa melihat tubuh gagah Vincent dengan baik.
Vincent memejamkan matanya dan menghembuskan napas panjang. Maya, telanjang dan memerah berdiri di depannya dalam keadaan marah sungguh memban
