Vincent melirik arlojinya sebelum menoleh ke belakang di mana lift berada. Wajahnya sedikit menunjukkan jejak kebingungan dan keheranan karena sudah hampir 2 jam tapi Maya belum juga kembali. Memangnya, sebanyak apa yang wanita itu beli? Atau sepanjang apa antrean di mini market? “Apa dia ke rumah Ibunya?” tanya Vincent pelan sambil mengeluarkan ponsel dari saku celannya. Dia mencoba menghubungi Maya, tersambung, namun tidak diangkat. Menelponnya sekali lagi dan masih tidak diangkat. Vincent menggeser kucing di pangkuannya sebelum berdiri. Ia mengetik pesan singkat menanyakan keberadaan Maya lalu mengambil key card penthouse di meja hias tempat dia menyimpannya lalu turun ke bawah. Di ruang tunggu lobi, Vincent melihat ponselnya. Pesannya belum di jawab setelah lebih dari setengah jam.

