Hujan sangat lebat malam itu. Disertai kilatan petir dan guntur yang kuat. Jalan-jalan besar mulai sepi dilalui kendaraan. Dan juga beberapa toko sudah banyak yang tutup mengingat jam sudah menunjukkan pukul 1 malam. Mereka membutuhkan kehangatan selimut tebal dan tidur dengan nyenyak. Dan bangunnya akan melihat pagi yang cerah.
Sama seperti di sebuah penthouse di salah satu gedung pencakar langit.
Di ruangan yang sunyi dan gelap, hanya napas dua orang yang terdengar saling menyahut. Mereka sedang menghangatkan satu sama lain dengan gerakan yang berirama. Mereka benar-benar menjadi satu terjalin sempurna, untuk berbagi sensasi yang sama.
Kilatan petir akan sesekali menyinari kamar utama di sana namun hal itu tidak membuat mereka berhenti bergerak. Mereka tidak peduli dan bahkan tidak tahu jika sedang hujan saat ini.
Dengan rakus, mereka saling melahap, saling menyentuh dan saling memberikan kesenangan.
Maya Ashley tidak tahu apakah itu karena gelap atau karena nafas panas dan berat orang lain bisa ia dengar, tetapi setiap saraf di tubuhnya sangat sensitif. Mendengar geraman pelan pria di atasnya membuat dia mengerang pelan. Merasakan sentuhan pria di atasnya membuat dia gemetar dan tersentak kecil. Kaki jenjangnya yang tidak memiliki bulu melilit pinggang keras pria itu dan dia bisa dengan jelas mengenali setiap kontraksi yang ketat ketika tubuh bawah pria di atasnya bergerak kuat dan tajam.
Hm siapa namanya tadi? Oh ya, Mr. Dark Grey.
“Open your mouth, Ms. Grey.” Suara seksi itu kembali terdengar. Dan Maya yang terhipnotis akan pesona si Dark Grey segera membuka bibirnya dan membiarkan pria seksi itu menciumnya lagi dan lagi sebelum turun ke leher jenjang Maya.
Mendongak, Maya berbisik. Dia merasakan hal yang tidak asing akan datang segera. “Oh my God, Dark Grey—”
“Tunggu. Sedikit lagi....” Suara pria itu terdengar seperti geraman tertahan. “ ... Sekarang.”
Menutupi bibir Maya dengan bibirnya, dia meredamkan suara jeritan Maya.