“Mau Ibu ke sana? Ibu bisa membantumu mengemasi koper.” Maya tersenyum dengan sebuah telepon di telinganya. Kedua tangannya mulai sibuk melipat pakaian yang akan ia bawa. Karena Vincent yang menginginkan jadwalnya dipercepat, Maya harus membuat pengaturan ulang pada beberapa panggilan dan pekerjaan mendadak. Dia bahkan lupa mengatakan hal ini pada Ibu dan teman-temannya. Dia sama sekali tidak memiliki waktu untuk memikirkan itu. Sekalinya memiliki waktu, yaitu malam hari. “Tidak perlu, Bu. Maya hanya 1 Minggu di sana. Dan, semua keperluan yang akan Maya bawa sudah siap.” Maya mengedarkan pandanganya pada dua koper yang terbuka lalu pakaian yang berserakan. Demi Tuhan, dia sama sekali jauh dari kata selesai! “Ini sudah malam. Maya khawatir kalau Ibu kemari. Takut terjadi apa-apa,” lanju

