Bab 2

1157 Words
"Kenapa aku memikirkan Vino ya?Tapi dia bukan siapa-siapa aku. Untuk apa aku memikirkannya." Kata Aira dalam hatinya. "Eh, Aira!" Panggil Jihan teman sekelas Aira dia juga belasteran Indonesia. "Ada apa?" Tanya Aira bingung, saat Jihan menemuinya. "Em...Jaemin mau ketemu sama kamu." Kata Jihan dengan nada cepat dan Aira saja terkejut dengannya. "Ada apa dia mencariku?" "Entahlah, katanya Jaemin mau ketemu kamu di taman." Aira makin curiga dengan ucapan Jihan berikan, tapi Aira tetap menemui Vino. "Baiklah, makasih Jihan." "Sama-sama." Saat itu juga Jihan pergi dari hadapan Aira sambil berlari terbirit-b***t dan Aira hanya melihatnya, setelah itu barulah dia pergi ke taman yang tak jauh dari kelasnya. Aira menunggu Vino di taman tapi nihil dia tidak menemukannya, yang Aira temui adalah geng cewek dengan muka sangar dan membawa ember berisi air. "Ohh, ini yang namanya Aira itu." Kata cewe berambut panjang dengan sinis. "Eh Yejin, ayo dong ini aku udah bawain."Ucap bawahan Yejin, membawa ember. "Acak-acak rambutnya." Kata Yejin dan yang lain mengikuti apa katanya. Aira yang masih tak percaya dengan kata-kata yang di ucapkan oleh Jihan itu membuatnya kesal, karena sudah membohonginya. "Sialan." Aira makin kesal untungnya dia bisa melawan dengan menjambak rambut mereka dengan keras, karena mereka juga mengacak-acak rambutnya. Tapi saat itu juga satu dari mereka melemparkan air dan membuat Aira basah kuyup. "Kalian gak boleh kalah sama cewe lemah kek dia." Kata Yejin ketua geng girls dan Yejin juga tak terima saat Aira mengalahkan teman-temannya. "Kalian mau apa, hah?" Teriak Aira dengan tatapan tajamnya ke arah Yejin dan temannya yang membulinya . "Aku cuma mau kasih tau, kalau Jaemin hanya milik ratu Yejin titik dan semua orang yang ada di sekolah ini tau aku adalah doinya Jaemin, jadi jangan pernah kamu deketin dia. Jangan sampai atau aku akan membalasnya lebih dari pada ini." Jelas Yejin, membuat Aira semakin marah karena semua yang sudah dilakukan oleh geng girls itu adalah hal yang memalukan bagi Aira. "Cuma gara-gara aku deketin Jaemin, kamu seperti itu kepadaku. Dasar perempuan brengsek." Dengan begitu Aira bisa melegakan hatinya. "Eh, kamu bilang apa tadi?" Tanya Yejin dengan tatapan tajamnya. "b******k, kau adalah perempuan brengsek." "Lihat saja kau akan aku balas nanti." Kata Yejin sinis. "Eh, ada apa ini?" Tanya Hyemi saat menemukan Aira yang basah kuyup saat di lempar air oleh geng girls. "Geng girls itu sudah kelewatan, kalau sampai Jaemin tau kelakuan sahabatnya itu udah abis mereka." Kesal Jaewoo saat geng girls pergi dari taman. "Apa? Jadi Yejin itu sahabatnya Vino." Tanya Aira tidak percaya, kalau sebenarnya Yejin itu pacarnya Vino. "Kamu tau dari mana namanya Indonesianya Jaemin?" Tanya Jaewoo saat Aira masih kedinginan akibat semburan air. "Vino yang memberitahu kepadaku." Kata Aira dengan tubuh yang masih menggigil. "Ohh, eh kita ke UKS ya." Setelahnya Jaewoo mengangkat tubuh Aira dan membawanya ke ruang UKS. Hyemi mengambil handuk dan baju ganti. "Aira kau panas sekali, aku bawakan kompres untukmu." "Makasih Jaewoo." "Sama-sama, kek siapa aja kamu, aku akan selalu menjagamu ayang Jira." Kata manis Jaewoo membuat Aira merasa tak suka. "Sebenarnya aku merasa jijik tapi kau menolongku, jadi terserah kamu ingin memanggilku siapa saja." Aira hanya fine saja tapi untuk hati ia masih tertutup. "Dasar Jaewoo, mantan kamu aja pengen balikan sama kamu, tapi kamu tidak membuka hati untuknya." Celoteh Hyemi dan tertawa pelan, sambil menjemur baju Aira yang basah. "Itu beda ogeb, itu mantan aku aja yang salah, siapa suruh suka membohongi pacarnya sendiri." "Kok bisa di bohongin sih?" Tanya Aira, terkekeh pelan. "Kalau kalian pasti kesal dengan sikapnya, dia itu beda sama perempuan lain. Dia itu anggap aku seperti anak kecil yang bisa dibohongi, dia jalan sama cowo lain dan saat itu juga dia bilang kepadaku bahwa itu adalah temannya. Tapi mereka berdua lebih dari sekedar teman, jadi cewe yang seperti itu harus diputusin." Jelas Jaewoo dengan raut wajah cemberutnya. "Yaampun, aku kasian melihat sad boy seperti ini. Mau ketawa aja." Kata Aira dan tertawa pelan melihat raut muka Jaewoo yang begitu sedih tapi bawaannya pengen ketawa. "Aku juga pengen ketawa. Tapi sakit juga ya." "Ketawa aja, aku udah kuat." "Oh, lawan Jeyoung aja kamu kalah, itu namanya kuat. Haha." "Sialan kau ogeb." Jaewoo marah tapi di tahan oleh Aira. "Untung cewe kalau cowo udah aku tonjok duluan kau." "Kenapa gak di tonjok, kamu takut ya?" Tanya Hyemi. "Tidak!, Aku hanya kasian saja, jika aku tonjok kamu. Takutnya aku trauma saat ibuku di tampar oleh Harimau di depanku sendiri dan di sana aku takut melihat perempuan di sakiti jadi jangan berfikir aku takut kepadamu, paham." Kata Jaewoo dengan nada dinginnya. "Ibumu kemana?" Tanya Aira penasaran dengan ibunya Jaewoo. "Ibuku sudah lama meninggal karena ulah Harimau yang selalu menyakiti ibuku dan sekarang Harimau itu di penjara. Karena perbuatannya sangat tidak pantas seperti itu kepada perempuan." "Dia ayahmu bukan hewan." Aira menyeringai. "Harimau seperti dia tidak pantas di sebut sebagai Ayah karena rupanya saja seperti Harimau yang ingin memakan mangsanya, jadi jika aku ingin menemuinya aku hanya memanggilnya dengan sebutan Harimau." Kesal Jaewoo karena tidak suka dengan sebutan Ayah untuk Harimau seperti ayahnya. "Jahat sekali ayahmu, aku tidak menyangka dia begitu tega membunuh ibumu padahal kamu juga butuh seorang ibu yang bisa mendampingimu." "Tapi tenang saja, untungnya ada tante aku yang baik denganku dan menjagaku seperti anaknya sendiri tapi sayangnya anaknya selalu menyebalkan." "Maksud kamu Vino?" Tanya Aira tak menduga jika Vino adalah orang menyebalkan. "Iya, siapa lagi kalau bukan dia. Mungkin karena itu juga Jaemin di suruh pindah ke Korea bukan ke Indonesia." "Emang Jaemin kenapa?" Tanya Hyemi saat Jaemin di pindahkan ke Korea. "Ibunya itu cape mengurusinya, karena semua yang dilakukan oleh Jaemin selalu saja membuatnya terbebani, ingatannya yang belum stabil harus bisa diobati tapi ke rumah sakit pun dia tidak mau." Jelas Jaewoo dan mereka berdua hanya mendengarkannya "Vino hilang ingatan seperti apa?"Tanya Aira karena saat bertemu dengan Vino, tidak ada yang salah dengannya. "Jaemin itu biasa aja sebenarnya tapi ingatannya selalu menghilang saat dia melakukan sesuatu dan habis itu ingatannya kembali normal." Kata Jaewoo, membuat keduanya binggung. "Sumpah aku gak mudeng." "Dasar Ogeb tidak mengerti, ayang Aira pasti ngerti?" "Nggak, yang bener caranya jelasin, aku aja masih belum mudeng apa yang kamu omongin." Celoteh Aira dan Jaewoo berdengus kesal tapi dia menjelaskannya ulang. "Sebenarnya Jaemin itu menderita ingatan sebentar tapi tidak akan bertahan lama ingatannya bisa pulih lagi, contohnya saat dia pergi ke sekolah dia berjalan dengan motornya sambil melihat google map atau juga dia menggikutiku dari belakang. Aku pengen Jaemin bisa sadar tapi ternyata itu tidaklah mudah harus menjalani proses agar dia bisa pulih kembali." Jelas Jaewoo dengan raut muka sedih, tapi Aira dan Hyemi tertawa melihat mukanya seperti itu. "Ck, kenapa kalian tertawa melihatku sedih." Sebal Jaewoo melihat temannya tertawa. "Maaf nih tapi muka kamu seperti meme, jadi kita berdua tertawa." Kata Aira ingin menahan tawanya tapi tidak bisa. "Iya juga sih, muka aku saat nangis seperti meme, hehe." Dengan begitu mereka bertiga tertawa keras tapi suara dia tidak sampai keluar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD