19. Curtain

1238 Words

“Alarik Pradipta!” Alarik yang sedang menulis di bukunya, seketika mengangkat kepala. Jari-jarinya berhenti bergerak lalu teracung di samping kepala. “Saya, Pak.” “Bisa ikut Bapak sebentar, Nak?” Ia meninggalkan pekerjaannya di atas meja dan mengikuti laki-laki tersebut menuju ruang guru. Dalam hati ia terus bertanya-tanya. Seingatnya, ia tak melakukan kesalahan apa pun, mengganggu murid-murid lain di kelas, atau berkelahi, misalnya. Setibanya di ruang guru, tampak seorang pria yang ia kenali sebagai ketua RT di komplek tempat tinggalnya tengah berbincang dengan kepala sekolah. “Duduk dulu, Rik.” Kepala sekolah menggamit lengan Alarik untuk duduk di sampingnya. Alarik menurut. Raut wajahnya bingung. Ia memandangi tiga orang dewasa tersebut secara bergantian. “Begini, Nak. Pak RT dat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD