Part 2

851 Words
_____________________________________ "Aku sudah membuatkanmu bekal kesukaan mu pagi ini." meyla memberikan kotak berisi roti panggang dengan selai kacang almod tidak lupa ia beri lelehan coklat almod yang sangat-sangat menggoda selera jika orang melihatnya dan sayangnya meski itu adalah salah satu kesukaan geval pria itu tetap menolaknya. "aku sudah katakan kepadamu jika aku tidak akan pernah memakan apa saja yang kau buat meski itu adalah makanan kesukaanku! dan sebaiknya kau makan saja sendiri." Geval berdecih sambil melirik tajam kearah Meyla, wanita yang berhasil membuat nya benci sebenci-bencinya. Dan dengan sangat menyebalkannya geval berlalu tanpa rasa bersalah sedikitpun saat Meyla mulai menitikkan air matanya. Lula hanya bisa menggeleng melihat kelakuan kakaknya, betapa bodohnya meyla. beribu kali Geval menolak ia tetap berusaha lebih keras lagi tanpa memperdulikan perasaannya sendiri. yang membuat Lula penasaran adalah masalah yang sebenarnya terjadi kepada kakak dan juga kakak iparnya. "apa kau masih belum puas juga disiksa batin olehnya Meyla? sampai kapan kau akan kuat bertahan berada disamping pria angkuh itu?" gumam Lula sambil melangkah mendekati Meyla. Meyla segera mengusap air matanya dan lagi-lagi senyum terpaksanya kembali terbit, oh astaga! benar-benar meyla yang sangat bodoh. "dia hanya mengetesku Lula. Aku tau sebenarnya didalam hatinya hanya ada aku seorang.." Lula benar-benar tidak habis fikir,bagaimana bisa meyla bertahan hanya karena perasaan percaya dirinya sendiri. "benarkah? kenapa aku merasa tidak seyakin itu?" Entah sejak kapan lula merasa meyla mempunyai kepribadian ganda, buktinya saat ini. Begitu mudahnya meyla merubah raut wajahnya mendaji sangat menyeramkan. "tau apa kau tentang perasaan Geval? Aku yang mengenalnya dan kau baru saja bertemu dengannya. Itupun karena dia suamiku?" Seketika Lula terkejut melihat perubahan meyla yang benar-benar tidak bisa ia duga sebelumnya. Kemana perginya kelembutan meyla? benarkah ini meyla? meski lula dan meyla sudah lama tinggal bersama namun entah kenapa Lula seakan merasakan perasaan lain terhadap meyla. Semua orang seolah memujanya. memuja atas kecantikan dan keangunannya. benarkah hanya karena pertanyaan Lula yang meragukannya membuat Meyla sebegitu marahnya. "eh? ah ok! aku minta maaf Meyla." ucap Lula sambil berbalik arah. Meyla tau jika perubahan sikapnya membuat Lula tidak nyaman. Dengan cepat Meyla kembali kekepribadian yang sebelumnya. Lembut dan murah senyum, Meyla segera menarik lengan Lula mencoba meminta maaf akan perubahan sikapnya. "maaf! jika perubahan sikapku membuatmu takut. aku hanya sedikit tertekan dengan pertanyaanmu yang tidak meyakinkan." "ah! maaf jika aku sudah melewati batas. Seharusnya akulah yang meminta maaf karena terlalu banyak ikut campur dalam urusan rumah tanggamu." Lula melepas genggaman tangan Meyla pada lengannya. "sebaiknya kau istirahat! kau sudah sangat terlihat kelelahan dan aku ijin kepadamu akan berangkat kekampus pagi ini." "Tunggu Lula. Apakah aku bisa meminta bantuan kepadamu?" "Apa itu?" "Tolong berikan ini kepada geval." meyla menyerahkan kotak bekal yang ia buat kepada lula. Lula bingung?tentu saja. Kenapa coba meyla menyuruhnya mengantar bekal pria sialan itu. Bukankah sudah jelas jika geval menolaknya terang-terangan. Namun lagi-lagi Lula enggan mengatakan tidak. "baiklah aku akan mengantarnya. tetapi aku tidak menjamin dia akan menerimanya!" "tidak masalah! Terimakasi dan maaf aku sudah merepotkanmu." "Tidak masalah kakak! sudah seharusnya aku membantumu. karena kau juga sudah mengijinkanku tinggal bersamamu." Meyla mengusap pucuk rambut Lula dengan sangat lembut, senyumnya kembali ia sunggingkan didepan Lula. "tidak. kau tidak merepotkanku sama sekali, itu sudah kewajibanku! karena kau adalah adikku." Lula membalas Meyla dengan pelukannya. "kau tak perlu susah-susah menampungku kakak. aku bisa menyewa apartemen dengan gajiku sebagai guru taekondo! katakan jika kau tidak lagi membutuhkanku." "Aku tidak ingin kau merasa sendiri. ingatlah masih ada aku disini meski mam, tidak mengharapkanmu." "Hem! Aku tau dan aku sekali lagi berterima kasih padamu kakak." ~~~~~ "Maaf boss dia-" "Cepat enyah! aku tidak bisa masuk." lula segera menghempaskan sekertaris sexy yang ia dengar-dengar adalah selingkuhan Geval. Dengan takut wanita itu segera melangkah keluar membiarkan lula masuk kedalam ruangan geval meski sedang ada meeting penting didalam ruangan big boss besar itu. Geval menatap lula tanpa ingin membuka suaranya. Gadis bar-bar ini lagi! dengusnya dalam hati. "Ini." lula menyerahkan kotak bekal yang meyla titipkan kepadanya tepat didepan wajahnya. "cepat ambil. setidaknya kau mau menerima jiripayah istrimu meski pada ahirnya kau buang." "Sudah tau jika pada ahirnya aku akan membuangnya lalu kenapa kau masih saja membawanya? dasar bodoh! dan lagi. apa kau tidak punya sopan santun gadis bodoh?" Lula terkejut dengan ucapan geval yang panjang menurutnya. "terserah! apa pendapatmu, persetan dengan ocehanmu." lula meletakkan bekalnya lalu melangkah pergi namun belum sempat ia membuka pintu,lula sudah mendengar kotak bekal yang terlempar kelantai. "Ups." dengan sangat menyebalkannya Geval seolah terkejut melihat bekal yang sudah berhambur kelantai. Lula menatap horor geval, ia segera melangkah maju. Sudah tidak ada lagi kesabaran terpancar diwajah cantiknya. Degan cepat lula melayangkan bogemnya tepat kewajah tampan Geval. Bug.! Melihat geval yang tergeletak dilantai dengan posisi kaki diatas kursi dan kepala tepat berada dilantai tidak mampu menahan tawa para rekan meetingnya yang tidak lain adalah Delano pria yang terkenal akan kediamannya, Melano situkang nyinyir dan juga Calvino sahabatnya yang baru saja datang dari California. Apa kalian fikir geval tidak malu melihat gelak tawa sahabatnya? jawabannya adalah ya! dia sangat malu. Apakah geval geram terhadap prilaku Lula yang bar-bar? jawabannya adalah tidak sama sekali karena geval pernah merasakan bogeman Lula. Kapan itu terjadi?jawabannya tunggu part selanjutnya. Bersambung....
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD