Perjuangan

1020 Words
Dengan tatapan datar Ansel memandangi Bunga dengan sendirinya. Tidak di sangka semuanya yang telah di rencana Ansel hanya ingin dia Ciptanya menjadi manusia.  Senyuman Ansel membuat Bunga tersipu malu, rasa jantung ini hebat begitu melihat tatapan pria yang berada di sampingnya ini, "Hei ... kenapa kau menunduk saja, kamu masih takut jika bersamaku?"  "Hm ... tidak! Aku tidak takut, cuma aku masih heran dengan ucapan kau siang tadi, tiba-tiba saja."  "Hahaha ... Kau ini masih menanyakan itu kepadaku, ada yang salah?" Tanya Ansel dengan senyuman miringnya. "Sudahlah, aku tidak ingin membahasnya lagi. Sekarang mau sampai kapan kau ingin menemani aku? Tanya Bunga mengajukan pertanyaan dari Ansel.  " Sampai kau bosan hahaha ... "Ucap Ansel sambil tertawa.  Keesokkan paginya, Bunga terbangun dari tidurnya dia merasa sedang bermimpi bertemu dengan tetangganya yang tampan itu, sambil mencubit-hasta pipinya dan dia berkata "Aw ... apa aku bermimpi tadi malam? Itu sangat nyata. Ucap Bunga yang masih duduk terdiam melamun.  Berbeda dengan Ansel yang masih duduk di atas atap kamar dan dia berkata "Bagaimana jadinya kalau aku benar-benar mencintai manusia tidak sekedar mencoba saja. Argh ... membuat aku bingung, masih aku ingat kata-kata Lucifer kemarin kalau aku menikah tidak boleh memiliki anak. Terkadang apa yang dia katakan itu benar. " Dalam lamunan Ansel hanya terhadap pertanyaan bagaimana dia menikahi manusia, dia masih khawatir dengan pilihannya Bunga, tetapi lebih banyak aku bersamanya aku akan semakin mengerti siapakah dia."  "Hei ... jangan melamun saja!" Ucap Jes yang tiba-tiba datang.  Berhentilah datang-datang ingin membuat aku terkejut, jangan kau tunjukkan keiblisan saat ini di hadapanku. Ucap Ansel dengan geram.  "Hahaha ... you this like not know aku saja yang datang secara tiba-tiba saat ini. Sudahlah aku tidak ingin berdebat denganmu, aku kesini ingin menanyakan, bagaimana urusan mencari wanita untuk di nikah kan?" Hehehe ... pastinya ada, tidak perlu tahu! "Ucap Ansel kepada Jes yang seperti orang YANG TIDAK BERSALAH. Ucapan Ansel membuat Jes yang akan mendapatkan yang terbaik untuk itu, semoga saja.  " Kau ini membuat aku terkejut saja, coba kau pikir bagaimana nanti terjadi kepadamu, menjadi manusia seutuhnya. "  Ansel tersenyum dan berkata, "Sudahlah, aku malas membahas masalah ini, yang terpenting dia mau menerimaku nanti, jadi jangan berpikir kalau semua yang aku lakukan membuat celaka saja, tidak di sangka semuanya bisa berubah begitu saja."  "Terserah kau saja aku hanya sebagai sahabatmu tidak mau memaksakan diri untuk menganggap itu menjadi kesalahan untuk kedepannnya." Tiba-tiba menghilang begitu saja. Aku sekarang berusaha yakin untuk mendapat Bunga agar dia bisa menilai aku dengan baik, terlihat di wajahnya ada keraguan yang terlintas, tapi aku tidak menyerah membuat dia lebih yakin dengan ucapanku kemarin.  Lucifer datang secara tiba-tiba dan dia berkata, "Kau memang sangat yakin dengan keputusanmu?"  Wajah Ansel yang begitu sangat terkejut dan dia berkata, "Aduh ... bikin aku terkejut saja."  "Hahaha ...  kamu ini yang aku lihat kamu berusaha menjadi manusia, sudah bertemu dengan wanita itu, tetap mencari wanita yang ingin menurut dan benar-benar menyayangimu," "Huft ... aku juga tidak tahu apakah dia benar-benar mau bersamaku , sampai sekarang dia tidak ada jawabanya, hanya dia mengatakan ingin aku terlebih dahulu. " Oke, memang manusia sangat menyulitkan. Hanya saja kita ingin berusaha mendapatkan apa yang kita inginkan. Ucap Lucifer.  "Memang yang menjadikan diri ini yakin bahwa hanya diri sendiri, semoga saja terjadi langkah awalku untuk mendapatkan semua yang aku inginkan." Aku sekarang berusaha yakin untuk mendapat Bunga agar dia bisa menilai aku dengan baik, terlihat di wajahnya ada keraguan yang terlintas, tapi aku tidak menyerah membuat dia lebih yakin dengan ucapanku kemarin.  Lucifer datang secara tiba-tiba dan dia berkata, "Kau memang sangat yakin dengan keputusanmu?"  Wajah Ansel yang begitu sangat terkejut dan dia berkata, "Aduh ... bikin aku terkejut saja."  "Hahaha ...  kamu ini yang aku lihat kamu berusaha menjadi manusia, sudah bertemu dengan wanita itu, tetap mencari wanita yang ingin menurut dan benar-benar menyayangimu," "Huft ... aku juga tidak tahu apakah dia benar-benar mau bersamaku, sampai sekarang dia tidak ada jawabanya, hanya dia mengatakan ingin aku terlebih dahulu. " Oke, memang manusia sangat menyulitkan. Hanya saja kita ingin berusaha mendapatkan apa yang kita inginkan. Ucap Lucifer.  "Memang yang menjadikan diri ini yakin bahwa hanya diri sendiri, semoga saja terjadi langkah awalku untuk mendapatkan semua yang aku inginkan."  Lucifer terkekeh mendengarkan ucapan Ansel dan dia Berbicara dengan sebenarnya, "Hahaha ... kau ... kau keras kepala, seharusnya kau berpikir dulu, tapi ini keputusan yang sudah kau pilih sejak lama sampailah kau yakin untuk menjadikan dirimu manusia. Ansel jangan kau pikir aku akan tinggal diam saja, aku akan melakukan yang terbaik untukmu. " "Aku sudah katakan kalau ini keputusan yang lama aku mulai, terima kasih kau sudah membantu aku, jangan bosan untuk membantu aku dan suatu saat nanti aku akan meminta tolong kepadamu jika ada yang menghalangi rencana ini."  "Hm ... baiklah kalau begitu, aku tidak ada waktu berlama-lama di sini, yag aku pesankan tetap semangat jangan berpikir kalau aku tidak memahami gerak gerikmu dan ingat sekali lagi manusia itu berbeda dengan kita, paham?"  "Iya, aku paham. Harapanku hanya aku bisa menaklukan wanita itu agar bisa menjadi manusia. " Lucifer duduk memandangi wajah Ansel dan tiba-tiba menghilang begitu saja, "Kemana dia tiba-tiba pergi meninggalkan aku sedang berbicara, dasar iblis yang tidak tahu sopan santun hehehe ... tetapi bagaimana pun dia mau membantu aku dengan senang hati. Semangat Ansel! Bunga pasti akan kau taklukan, demi menaklukan hati wanita yang sangat lugu itu.  "Dia wanita baik, jangan kau sakiti Anselll ..." terdengar di telinganya bisikkan yang sangat lembut membuat dia terkejut dan berkata, "Apa ini? Bisikkan yang sangat menganggu! aku tahu dia wanita baik tidak mungkin akan aku permainkan. Bunga satu-satunya gadis yang aku butuh kan dalam mewujudkan semua keinginanku. Jalan dan mulai menemui Bunga dengan membawakan bunga, saat Ansel ingin mempersoalkan pintu Bunga dengan cepat membuka pintu, mereka berdua saling bertatap mata, "Heh ... kau kenapa sepagi ini ke rumahku?"  Ansel memasangkan wajah sedihnya, "Aku menganggumu ya? Oke baiklah akan pergi dan kembali jika kau tidak melontarkan pertanyaan itu, Huft ... "  Bunga langsung berkata," Tidak ... tidak ... maksud aku ada apa? Ayo duduk dulu. "  Senyuman miring Ansel terlihat jelas dan dia mengatakan kepada Bunga," Oke baiklah, tapi aku tidak menganggumu pagi ini? " 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD