Part 3

1348 Words
"hahahaha" Vina dari tadi tak bisa berhenti tertawa kalau teringat peristiwa di spa tadi. "Tuh ketawanya puas banget. Ga tahu kalau sahabatnya lagi malu banget." Kata Sarah sebal "Sarah aku gak nyangka Daniel ternyata buas juga ya? Dia bisa-bisanya ninggalin banyak kissmark sebanyak itu di badan kamu. Aku Ampe kaget lihat wajah mbaknya yang liat tubuh kamu bekas kissmark yang begitu banyaknya." Kata Vina tak habis pikir "Aku juga ga tahu semenjak nikah sama Daniel dia tuh sumpah m***m banget. Hobinya selalu mesumin aku. Dan berakhirlah aku di ranjang. Daniel minta jatahnya ga cuma sekali tapi berkali-kali bahkan terkadang ia sampai lepas kontrol bikin badan aku remuk gara-gara kecapekan." Kata Sarah sebal "Selamat menikmati jadi istri laki-laki Wilson Sama sayang. Karena aku juga ngalamin hal itu ketika nikah sama bang Danny. Aku hampir aja nangis gara-gara bang Danny terus-menerus minta jatah Mulu. Aku bayangin aja masih suka takut." Kata Vina mengenang masa lalu "Tapi gimana cara bang Danny bisa berkurang minta jatahnya? Aku udah Ampe berbusa ngomong sama Daniel buat ngontrol tuh sikap mesumnya. Tapi jawabannya selalu gini. Sayang kalau aku di dekat kamu bawaannya pengin mesumin kamu terus deh. Dan bodohnya aku selalu aja termakan bujuk rayunya. Mana Daniel tahu dimana titik sensitif aku jadi setelah ia berhasil membuat aku b*******h secara langsung aku pasti akan selalu berakhir dengan bercinta dengan Daniel Willson." Kata Sarah cemberut "Bang Danny sedikit bisa kontrol karena aku hamil Isabel waktu itu jadi ia jadi bisa pahamlah. Itu mah karena kamu udah ketularan m***m sama Daniel. Ya udalah di mesumin sama suami sendiri aja ga papa." Ledek Vina "Jadi waktu kamu hamil kemesuman bang Danny jadi berkurang." Tanya Sarah lagi "Iya ga juga sih. Malah aku yang jadi nafsuan waktu hamil Isabel. Jadi bang Danny ga protes malah tambah suka." Kata Vina sambil meringis "Dasar kamu ya Vin. Aku juga kenapa dulu bang Danny bisa mau nikah sama kamu. Aku aja yang tahu kamu suka sama bang Danny dulu aja sempat shock. Dan kamu memang Vina si cewek gigih. Setelah perjuangan yang panjang akhirnya beruang kutub kayak bang Danny luluh juga sama kamu." Kata Sarah mengingat masa lalu "Hahahaha". Siapa dulu Vina." Kata Vina menyombongkan diri "Iya deh ibu Vina saya salut dengan kegigihan ibu Vina sampai akhirnya mendapatkan bang Danny yang super dingin." Kata Sarah menambahkankan "Iya dong. Oya sar gimana rencana kamu sama Daniel selanjutnya? Kapan Isabel dikasih teman?" Tanya Vina "Maksud kamu apa?" Tanya Sarah tidak mengerti "Maksudnya apa kamu punya rencana punya bayi? Kalau ga salah kamu menikah udah 3 bulan kan? Kamu ga pernah ngomongin ini sama Daniel?" Tanya Vina lagi "Aku sama Daniel sih ga nunda punya anak. Tapi memang pengin lebih kenal lebih dalam aja kamu kan tahu sendiri kita baru aja kenal. Tapi kalau emang udah waktunya aku hamil aku pasti akan terima kok." Kata Sarah bijak "Iya mending kamu nikamtin waktu berdua aja dulu. Dulu aku hamil Isabel waktu pernikahan aku hampir setahun. Jadi aku sama bang Danny jadi lebih siap." Kata Vina menjelaskan "Iya aku tahu kok. Oya gimana rencana ulang tahu Isabel?" Tanya Sarah "Udah beres semua sih. Aku jadinya ngerayain di rumah mama aja. Soalnya rumah aku baru renovasi takutnya nanti ga nyaman. Jadi tinggal nunggu Sabtu besok aja kok." Kata Vina "Oklah. Nanti Sabtu pagi aku udah sampai rumah mama. Aku bantuin deh buat acara ulang tahunnya Isabel." Jawab Sarah "Ok. Aku juga kesana pagi mau siap-siap buat acara siangnya. Oya sar kemarin aku dapat kabar dari Erika teman kita waktu SMA." Kata Vina "Kabar apaan?" Tanya Sarah balik "Jadi SMA kita mau ngadain acara reuni gitu akhir bulan ini dan kita diminta buat datang. Gimana kamu datang kan?" Tanya Vina "Aku tanya Daniel dulu kalau soal itu. Sekarang Daniel minta kalau aku mau pergi harus bilang dia dulu. Sekarang tuh Daniel jadi lebih possesif gitu sama aku. Kemana-mana mau barengan terus. Dan Daniel juga maunya aku yang urus semua keperluannya. Aku berasa punya bayi besar gitu." Kata Sarah cemberut "Wajar aja kali Sar. Mungkin Daniel trauma dulu kamu sempat pergi dari dia. Kamu tahu ga ketika kamu pergi ninggalin Daniel sumpah Daniel berubah total. Daniel berubah jadi laki-laki yang kacau dan berantakan. Kerjaannya cuma kerja sama mabuk-mabukan. Bahkan terkadang ia sering melukai dirinya sendiri sampai-sampai membuat mama jadi sedih. Waktu itu aku juga merasa bersalah karena ga bisa bantu apa-apa sampai aku tahu kamu berada di Bali." Kata Vina sedih "Maaf ya buat sikap bodoh aku dulu. Dulu aku cuma ngerasa gak pantas aja buat Daniel. Apalagi ucapan kelurga Daniel waktu itu sama aku bikin aku sakit hati." Kata Sarah sedih mengingat masa lalu "Udah lah lupain aja. Anggap aja itu batu kerikil buat hubungan kamu sama Daniel. Dan ingat kamu ga usah peduli omongan orang. Yang penting Daniel dan keluarga inti kita sayang sama kamu. Itu udah lebih dari cukup." Kata Vina menasehati "Iya aku tahu. Mulai sekarang aku juga ga mau urusin omongan orang. Yang terpenting Daniel sekarang sudah jadi suami aku. Dan tugas aku buat menjadi istri yang baik buat Daniel." Kata Sarah sambil tersenyum "Good. Itu baru Sarah yang aku kenal. Sekarang pikirin kebahagian kamu sendiri aja. Orang lain ga pernah tahu apa yang kamu lakuin sampai sejauh ini. Mereka hanya iri dengan apa yang kamu dapat." Kata Vina kembali menasehati "Siap ibu Vina Willson. Makasi ya udah jadi sahabat aku yang paling the best." Kata Sarah memuji Saat ini Sarah dan Vina sedang makan siang setelah mereka pergi ke salon dan spa. Mereka pun asyik mengobrol sampai tak terasa hari sudah beranjak sore. "Bener nih aku turunin kamu disini?" Tanya Vina "Iya ga papa. Aku nanti mau ke kantor Daniel aja sekalian pulang bareng gitu. Udah sana pulang kasihan Isabel pasti kangen sama mamanya." Kata Sarah "Ok deh. Nanti kabarin aku aja ya kalau udah sampai rumah biar aku ga khawatir." Kata Vina mengingatkan "Ok Bu Vina." Jawab Sarah patuh Mobil Vina pun segera meninggalkan Sarah yang sudah berada di depan kantor Daniel. Sarah pun segera masuk kedalam. Dan ketika masuk beberapa orang memberi salam kepadanya. Memang orang-orang kantor Daniel sudah tahu jika Sarah adalah istrinya Daniel. Jadi bisa dibayangkan bagaimana perlakuan orang-orang padanya. Mereka seperti hormat padanya. Ketika sudah mulai dekat dengan ruangan kerja Daniel ia berteman dengan seorang gadis yang manis dan terlihat sangat sopan bekerja di meja dimana Sarah kerja dulu. "Maaf pak Daniel ada didalam?" Tanya Sarah Gadis manis yang ternyata bernama Intan langsung menghentikan pekerjaannya dan melihat ke arah Sarah. "Maaf ibu siapa ya? Kebetulan pak Daniel sedang ada meeting." Jawab Intan sopan "Saya Sarah istri bapak Daniel. Kalau gitu saya boleh nunggu di dalam ruangannya?" Tanya Sarah "Maaf Bu saya tidak tahu kalau ibu istri bapak Daniel. Saya baru seminggu jadi sekretaris Pak Daniel." Jawab Intan sambil tergagap "Ga papa kok. Saya masuk dulu ya. Nanti kalau Daniel udah selesai bilang saya nunggu di dalam." Pinta Sarah "Baik Bu." Jawab Intan sopan Sarah pun segera masuk ke dalam ruang kerja suaminya. Ruang kerja Daniel masih sama seperti dulu. Hanya saja sekarang di meja kerjanya ada foto pernikahan dirinya dengan Daniel. Sementara itu Daniel baru saja selesai meeting dengan beberapa departemen membahas tentang grand opening resort dan hotel miliknya di Lombok. Karena waktunya sudah semakin dekat jadi Daniel harus memastikan semuanya berjalan dengan baik. "Maaf pak di dalam ini Sarah sudah menunggu." Kata intan Senyum langsung terlihat dari wajah tampan Daniel. Seharian ini ia begitu sibuk dengan beberapa pekerjaan yang harus dikerjakan. Tapi mendengar jika sang istri datang membuat rasa lelahnya hilang. Ketika ia masuk ia melihat seorang wanita yang sangat cantik sedang berdiri melihat ke luar jendela. Sarah memang sangat suka melihat pemandangan langit. Yang menurut dirinya sangat indah. Dengan cepat Daniel berjalan ke arah Sarah dan memeluknya dari belakang. "Udah lama nunggu ya?" Tanya Daniel mengeratkan pelukannya "Ga terlalu kok. Lagian aku tahu kamu lagi sibuk. Gimana pekerjaannya?" Tanya Sarah Daniel menarik tangan Sarah dan mengarahkan istrinya untuk duduk di pangkuannya. "Lumayan sibuk sih soalnya ada beberapa project yang harus segera di kerjakan. Tapi setelah kamu datang kesini aku jadi seger lagi deh." Kata Daniel sumringah Sarah membelai wajah tampan Daniel. Terlihat jelas wajah lelah suaminya. "I really miss you sayang." Kata Daniel dengan mesra "Miss you more my baby boy." Jawab Sarah Daniel pun segera mendaratkan sebuah ciuman di bibir Sarah. Ciuman yang awalnya biasa aja berubah menjadi lebih b*******h. "I want you Now." Kata Daniel dengan suara serak Dan setelah itu hanya suara desahan yang terdengar dari ruang kerja Daniel. Happy reading
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD