Part 2

1173 Words
Daniel masih terlelap tidur. Selimut tak bisa menutupi tubuhnya yang tak mengenakan baju. Memang sudah menjadi kebiasaan Daniel selalu tidur dengan bertelanjang d**a. Awalnya Sarah risih dengan kebiasaan yang Daniel miliki tapi ketika ia bisa melihat bagaimana tubuh indah Daniel selalu memeluknya dengan erat memberikan kehangatan dan kenyamanan Sarah pun memilih untuk berkompromi dengan kebiasaan suaminya itu. Perlahan Daniel menggeliatkan tubuhnya dan mencoba membuka mata. Ketika ia membuka mata ia tak menemukan Sarah ada di sampingnya tapi ia bisa mencium aroma masakan dari luar. Dengan kesadaran yang sepenuhnya belum pulih Daniel memilih bangkit dari ranjangnya dan menemui Sarah istrinya. Ketika ia keluar kamar lagi-lagi Daniel disuguhi pemandangan yang luar biasa indah dan hot. Bayangkan saja Sarah hanya memakai gaun tidurnya yang seksi ditambah rambutnya ia ikat asal sehingga memperlihatkan lehernya yang jenjang dan putih. Apalagi panjang gaun tidurnya diatas lutut yang membuat Daniel panas dingin melihat pemandangan indah di depannya. Dengan perlahan Daniel berjalan ke arah istrinya yang sedang sibuk menyiapkan sarapan mereka berdua. Sarah memang selalu memasak jika ada di rumah. Karena menurutinya tugas istri harus bisa mengurus suami dengan baik. Jadi sebisa mungkin Sarah selalu menyiapkan makanan untuk makan mereka berdua. Sementara itu Daniel dari arah belakang hampir memeluk Sarah tapi seepetinya langkahnya ketahuan oleh sang istri karena tiba-tiba Sarah memanggilnya. "Udah bangun." Tanya Sarah yang tahu jika suaminya berjalan mendekat "Sayang kok kamu tahu kalau aku di belakang kamu sih? Padahal tadi aku mau meluk kamu kayak gini." Kata Daniel yang sudah memeluk tubuh istrinya dari belakang "Ya tahu loh. Aku kan hafal bau tubuh kamu. Lagian aku juga lihat pantulan tubuh kamu waktu aku ambil telur di kulkas." Kata Sarah yang sedang menggoreng omellete untuk sarapan mereka berdua "Ooo jadi sekarang kamu sudah hafal bau tubuh aku. Kamu pasti ingat kan kalau aku suka ngelakuin ini." Kata Daniel yang mencium leher jenjang Sarah "Ahhhhh" Lagi-lagi Sarah mendesah ketika suaminya mengecup lehernya dengan sangat intim. Daniel benar-benar tahu dimana titik lemahnya. Dan ia selalu saja mencuri-curi kesempatan untuk membuat Sarah terus mendamba sentuhan dari Daniel. "Niel udah ah. Kamu mau mandi dulu atau mau sarapan dulu?" Tanya Sarah mencoba mengusir Daniel dari area dapur sebelum terjadi hal yang tidak di inginkan "Kalau aku maunya makan kamu aja gimana sayang?" Tanya Daniel yang tangannya mulai nakal "Enggak. Aku ga mau. Sekarang kamu duduk di meja makan aku siapin sarapan kita berdua." Kata Sarah menolak "Yahhhh.. padahal aku mau minta morning s*x sama kamu sayang. Tapi ya udah deh. Aku tunggu di meja makan." Kata Daniel menyerah mendapat penolakan dari sang istri Sarah tak habis pikir suaminya ini benar-benar m***m. Sepertinya ia harus punya banyak tenaga untuk melayani nafsu seorang Daniel Willson yang tinggi. "Hari ini kamu masuk kerja kan?" Tanya Sarah sambil menaruh kopi untuk Daniel "Iya aku kerja kok kenapa emangnya? Kamu ga usah kerja lagi? Aku akan cari sekretaris baru." Kata Daniel meminum kopinya "Iya aku tahu kalau soal itu. Aku mau jalan sama Vina hari ini. Dia minta traktir buat pergi ke spa sama salon gitu. Terus mau bantuin ngurusin ulang tahun Isabel Sabtu besok. Aku boleh pergi kan?" Kata Sarah meminta izin "Kalau pergi sama Vina boleh kok. Kamu masih pegang kartu kredit yang aku kasih kan? Pakai itu aja buat bayarnya. Kamu juga boleh beli apapun yang kamu mau." Kata Daniel santai "Ok. Sebenarnya aku masih ada tabungan kok. Aku ga enak pakai uang kamu. Apalagi kamu juga bayar biaya sekolah Rio juga. Gimana kalau aku kerja lagi aja? Kan lumayan uangnya bisa aku kasih ke ayah sama Rio." Kata Sarah memberi pendapat Daniel menaruh kopinya dan menggenggam tangan Sarah. "Sayang dengerin aku. Sekarang aku udah jadi suami kamu. Jadi udah jadi tugas aku buat memenuhi semua kebutuhan kamu. Apalagi sekarang ayah sama Rio juga udah jadi kelurga aku juga kan. Jadi ya ga papa. Kamu tenang aja. Lagian uang aku ga akan habis cuma buat ngasih ke kamu sama buat bayar sekolah Rio." Jawab Daniel mulai sombong "Iya deh tuan Daniel Willson yang super kaya. Tapi makasi ya buat semuanya. Semoga kamu ga akan bosen sama aku. Awas aja kalau sampai kamu selingkuh aku ga akan pernah maafin kamu selamanya dan aku akan pergi dari hidup kamu." Ancam Sarah "Mana mungkin aku bosen sama kamu sayang. Kamu bisa rasain sendiri kan gimana aku tergila-gila sama kamu. Jadi ga mungkin aku selingkuh sama yang lain. Aku Daniel Willson sangat mencintai Sarah Wicaksana." Kata Daniel menatap Sarah penuh cinta "Iya kalau soal itu aku paham banget. Tubuh aku jadi buktinya karena kamu begitu banyak meninggalkan kissmark di tubuh aku. Gimana aku ga bisa paham soal itu." Sindir Sarah "Hahahaha". Sayang kamu kalau menyindir aku tuh bikin aku gemas banget sih." Kata Daniel mencoba melucu "Dasar. Buruan sarapan dulu setelah itu mandi biar gak telat nanti. Oya nanti aku berangkat bareng ya. Nanti Vina jemput di kantor kamu kok." Kata Sarah memberi tahu "Sayang gimana kalau kita mandi bareng aja. Biar lebih cepat dan lebih bersih." Kata Daniel dengan wajah mesumnya "Enggak. Nanti bukannya mandi malah kamu minta yang lain lagi. Mending mandi sendiri-sendiri aja." Tolak Sarah Wajah Daniel langsung berubah sedih karena permintannya di tolak oleh sang istri. Padahal ia sudah membayangkan hal-hal yang fantastis jika bisa mandi bersama sang istri. Sarah melihat wajah Daniel yang sedih membuatnya tidak tega. Semalam ia juga menolak Daniel untuk tidak menyentuhnya karena memang badannya sangat lelah. Tapi ia menjadi istri yang tidak berbakti. Ia menolak keinginan suaminya. "Ok kita mandi bareng tapi habiskan dulu sarapannya." Kata Sarah akhirnya Wajah Daniel berubah cerah ketika Sarah mengatakan hal sangat ia tunggu. "Ok Bu bos siap." Jawab Daniel sumringah "Dasar suami mesum." Kata Sarah Setelah sarapan pagi selesai seperti janji Sarah ia pun mandi bersama suaminya Daniel Willson. Tentu saja tak hanya sekedar mandi saja karena suaminya itu tentu saja minta hal lebih lainnya hingga mereka berada di kamar mandi hampir 1 jam lamanya. "Sayang kamu mau tunggu di dalam aja?" Tanya Daniel Saat ini Sarah sudah berada di depan kantor Daniel. Dan ia sedang menunggu kedatangan sahabatnya Vina. "Udah ga papa bentar lagi Vina datang kok. Udah sana masuk. Masak boss ngajarin anak buahnya buat telat sih." Kata Sarah mengingatkan "Ok... Ok.. ya udah aku masuk dulu. Kalau ada apa-apa langsung telepon aku." Kata Daniel "Siap pak boss." Jawab Sarah patuh Daniel pun segera masuk ke kantor dan tak berapa lama Vina datang untuk menjemputnya. "Sorry ya tadi aku harus nitipin Isabel di rumah mama dulu." Kata Vina menyesal "Ga papa kok. Sekarang kita kemana dulu?" Tanya Sarah "Kita ke spa trus nyalon. Pokoknya seharian ini kita perawatan tubuh biar suami- suami kita tambah cinta. Kamu udah bawa kartu kreditnya Daniel kan?" Tanya Vina "Iya Daniel udah ngasih aku kartu kreditnya. Dan dia bilang aku boleh beli apapun yang aku mau." Kata Sarah "Good. Suami kamu memang the best hari ini kita belanja seharian. Pokoknya menyenangkan diri sendiri." Kata Vina sumringah "Iya... Iya ibu Vina Willson." Jawab Sarah meledek vina "Ok ibu Sarah Willson." Kata Vina meledek Sarah balik Kedua sahabat sekaligus kakak dan adik ipar itu tertawa lepas mendengar panggilan untuk keduanya. Mereka berdua menikah dengan putra dari keluarga Willson yang terkenal tampan dan hot. Dan tentu saja banyak wanita ingin berada di posisi mereka berdua. Tapi nyatanya mereka berdua yang mendapatkan cinta di hati para laki-laki Willson. Jadi bisa dipastikan mereka membuat banyak wanita patah hati. Happy reading
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD