bc

Stuck With Her || Bahasa Indonesia

book_age18+
120
FOLLOW
1K
READ
billionaire
possessive
mafia
billionairess
drama
bxg
ambitious
city
first love
crime
like
intro-logo
Blurb

( Vers. Tristan > Stuck with Mafia )

Dalam hidupku aku terus di bayangi tentang masa lalu, kematian kedua orang tua ku dari seorang pesaing (kartel) kakek membuatku berada dalam kehidupan penuh dendam untuk membalaskan apa yang telah mereka lakukan. Lily (nenek) memintaku untuk segera menikah dengan anak dari salah seorang (kartel) yang jelas ku tolak, hingga seorang wanita yang tak sengaja melihat kejahatan yang ku lakukan terlibat dalam kebohongan yang kuciptakan sendiri.

Sebuah kebohongan biasanya akan menciptakan kebohongan lain, yang kini menimpaku, terjebak bersama dengan Ana Wren, wanita yang memergokiku menghabisi anak buah salah satu Kartel. Kami berpura-pura menjadi pasangan, yang tak pernah terpikirkan olehku terlibat dalam ikatan bersama dengan seorang wanita, namun anehnya dengan Ana, aku ingin melalui semua ini bersamanya.

"Aku tidak berniat terlibat lebih jauh."Ketegangannya adalah hiburan bagiku.

"Keuntungannya adalah kau akan hidup lebih lama."kami mulai untuk bernegosiasi.

chap-preview
Free preview
BAB 01 - San Fransisco
Aku tersentak bangun ketika ponsel ku berdering dari meja nakas di atas meja kecil samping ranjang tidurku. Saat ini langit masih menggelap terlihat dari jendela kamar yang tak tertutupi hordeng. Waktu masih menunjukkan pukul 4 pagi, Max meneleponku pagi-pagi sekali jika bukan karena sesuatu yang penting aku sudah pasti akan memarahinya. aku mengubah posisiku menjadi terduduk seraya meraih ponsel itu dan menempelkannya di telingaku.   “Ada apa?.”   ** Setelah mendapatkan kabar yang aku tunggu-tunggu sejak dua hari yang lalu aku memutuskan untuk segera terbang ke San Fransisco siang ini setelah mampi sebentar di kantorku, aku memutuskan untuk berolahraga pagi karena aku tidak bisa tidur lagi semenjak mendapatkan telepon itu. Hal ini bisa disebut sebagai dendam yang tak bisa ku lupakan begitu saja, setiap harinya aku akan bermimpi tentang kejadian bertahun-tahun lalu yang selalu menghantuiku setiap harinya. Tubuhku sudah basah dengan keringat, berada di atas treadmill selama satu jam, lalu di lanjutkan dengan angkat beban, lalu terakhir meninju samsak, hal ini membuatku bisa mengalihkan kemarahanku dengan alat-alat ini.   Aku selesai di jam 6.30 lalu bergegas untuk mandi, aku meminta bibi Gail untuk menyiapkan satu koper pakaianku karena aku akan melakukan perjalanan siang ini ke San Fransisco lalu berlanjut ke Boston dan Seattle kemudian berakhir di California untuk melihat perkembangan dari bisnisku yang lain, salah satunya adalah kebun anggur di California yang belum lama ini ku dapatkan. Aku sangat menginginkannya ketertarikanku pada anggur membuatku ingin mendapatkan kebun terbaiknya. Pikiranku beralih pada hal-hal di San Fransisco kemarahanku akan masa lalu tidak bisa sirna dari dalam kepalaku, aku meminta Aria untuk menahan telepon dan menjadwalkan ulang meeting hari ini, aku ingin meneliti laporan nirlaba. “Siapkan pesawat untukku jam 2 siang menuju San Fransisco.”Aku menghubungi Aria untuk memberitahukannya informasiku, perjalanan mendadak siang ini menuju San Fransisco mengacaukan jadwal ku yang lain, tapi aku tidak peduli aku ingin melakukannya dengan tanganku sendiri. Memastikan mereka mati di tanganku. Perjalanan memakan waktu berjam-jam, aku sampai sore hari di kampung halamanku San Fransisco sudah cukup lama aku tidak kemari, aku tak menghubungi kakek dan nenekku setibanya aku di sini, aku tahu jika mereka akan segera tahu dari orang-orang yang bekerja di bawah kepemimpinan kakekku, menghindari tentang perjodohan-perjodohan yang tidak membuatku tertarik sama sekali, aku tidak ingin ada ikatan tentang pernikahan konyol yang mengikat dan membuatku kesusahan dengan perempuan-perempuan yang akan merepotkan kehidupanku. Aku sampai di salah satu gedung Apartemen milikku, kediamanku ada di lantai paling atas, menaruh pakaianku di sana dan makan malam sebelum pergi ke tempat dimana tujuanku kemari adalah untuk medatanginya. Jam 6 setelah mandi dan bersiap aku dan Ray, asisten pribadi sekaligus supir, orang yang paling kupercayai bekerja denganku selama 20 tahun, mantan seorang agen FBI, umurnya sudah tua tapi kau tidak akan melihat hal itu padanya, ia masih cukup muda dan kuat, aku percaya padanya dia sudah seperti kakak laki-laki bagiku walau kadang sikapnya sudah seperti ayahku. Berjarak 20 menit dari tempatku menginap, sebuah pelabuhan di San Fransisco, sebuah gudang kecil yang dindingnya terbuang dari beton dan setengah dinding hingga atapnya terbuat dari seng-seng tebal yang berwarna hijau. Ada beberapa anak buah kakeku di sini, membantuku dalam menangkap beberapa musuh keluarga kami, mereka setia pada kakeku dan kepadaku. Ada tiga orang yang masuk ke dalam gudang ini, membuat mereka berlutut menghadap ke arahku dengan tangan-tangan mereka yang terikat di belakang. Kebencian bergetar di dalam hatiku, orang-orang yang terlibat dalam kecelakaan kakeku dan penculikan yang hampir saja terjadi pada adikku. Beberapa anggota kakekku terbunuh, penyebabnya hanya karena iri, ini membuatku kesal dan marah, dalam hidupku aku berburu untuk membunuh mereka satu persatu, aku belum bisa menyentuh kepalanya yang bertanggung jawab penuh atas kematian kedua orang tuaku. Tidak ingin membawa ini ke ranah hukum, aku tidak ingin melibatkan aparat yang bahkan tidak benar-benar bisa bekerja secara adil. mereka mencoba untuk tidak takut dengan ku namun aku bisa melihatnya, tidak ada kata ampun, kematian di bayar dengan kematian, harga yang sebanding dengan tindakan. Aku mengambil pistol Glock meyer 22, warna hitam. Melepaskan 3 tembakan di bagian kepala, d**a, dan perut ke setiap masing-masing orang. Tidak sulit bagiku menembak, dengan pas di bagian yang ingin ku tuju, aku sudah berlatih sejak aku berada di sekolah menengah. Tiba-tiba suara terdengar dalam keheningan yang menyelimuti kami akibat tembakan terakhir, mataku beralih ke arah sumber suara dan menemukan wajah dalam sinar di balik salah satu seng di ujung ruang. “temukan dia.”seruku. Sebagian orang-orangku berpencar untuk menemukannya, salah satu dari mereka menghampiriku dengan temuan sebuah HT berwarna hitam kecil. Ku tebak jaraknya tidak terlalu jauh dari sini mengingat koneksinya hanya sekitar 50 sampai dengan 500 meter. Aku tidak ingin ada keterlibatan polisi, hanya akan ada waktu yang terbuang dan uang yang keluar secara sia-sia. ** Aku kembali ke Apartemen dan memutuskan untuk olahraga, belum ada kabar dari salah seorang dari mereka untuk mencari wanita itu, aku selesai dengan sit up ke 230 saat ponselku berbunyi tanda sebuah pesan masuk. Itu adalah fotonya, seorang wanita yang terlihat sedang berada dalam sebuah acara. Max memberitahukan jika ia tergabung dalam sebuah EO, acara pernikahan dan nama EO tersebut sangat tidak asing bagiku, aku ingat pernah menggunakan jasa nay pada salah satu acara pembukaan perusahaan mobil. Pesan terakhir Max membuatku yakin, EO itu berpusat di Manhattan, cukup mudah menemukannya dan menutup mulutnya atau pilihan terakhir menghabisinya. Aku tidak sembarangan main menembak seseorang begitu saja, jika dia bisa tutup mulu maka aku tidak perlu membolongi keningnya. Tidur hanya 3 jam sebelum kembali berolahraga dan bersiap untuk pergi menuju Boston, aku sudah di pesawat jam 8 pagi dan bersiap untuk lepas landas. Ray mendekatiku dan berbisik. “Lily di sini.” “Apa!.”sialan, nenekku ada di sini sepagi ini, kupikir aku berhasil menghindarinya dengans egera pergi menuju Boston. “Tristan.”dia memanggil namaku dengan kejengkelan yang terlihat dari wajahnya, umurnya sudah tua namun wajahnya masih terlihat muda dan tubuhnya yang masihlah bugar. Ia mendekatiku, duduk di hadapanku seraya menaruh tas kecilnya di atas meja. Perhatianku beralih padanya dari tablet yang berisi berita pagi. “Kau berniat kabur tanpa basa-basi denganku, aku tahu aku dan kekekmu menunggu kedatanganmu!.” “maafkan aku, aku cukup sibuk.” “kapan kau akan bilang kau memiliki waktu kosong untuk menyapaku! apa menungguku sampai berada di bawah tanah dulu baru kau datang menjengukku!,”dia memarahiku, hobby barunya beberapa bulan ini. “kau harus menyapa keluarga Shitler.”Hal yang tidak dan sangat mustahil untuk dilakukan, mendengar namanya saja membuat darahku mendidih, aku benci wanita itu dia mendapatkan nomorku dari kakek yang sudah ku blokir beberapa kali, wanita jalang pengganggu hidupku. “aku bilang tidak setuju dengan pernikahan ini, kakek seharunya tahu menikah dengannya adalah hal mustahil yang akan aku lakukan di dalam hidupku.”Bahkan aku ragu aku akan menikah dengan seseorang. “kau bisa melakukan hal lebih cepat dengan masuk ke dalam kehidupannya.”nenek memberikanku pilihan tapi aku sangat tidak menyukai gagasan itu. “aku tidak suka gagasan itu, aku akan mencari cara lain bukan dengan cara menikah dengan wanita itu. Berhenti melakukan perjodohan yang membuang-buang waktu nenek.”aku memperingatkannya lagi, kesekian kalinya, terakhir kali ia membawa seorang wanita ke kantorku dan aku mengomentari selera pakaiannya yang buruk, dia pergi karena merasa tersinggung dan aku tidak peduli. Nenek menghela nafas, merasa frustasi dengan setiap penolakan ku. Aku ingin membuatnya berhenti melakukan hal itu karena hanya akan sia-sia. Matanya beralih pada map putih di atas meja di hadapanku, dan tangannya terulur menyentuh sesuatu dari balik kertas-kertasku. Mataku melebar, oh tidak sialan, dia mengambil benda yang salah. “Siapa dia? Kekasihmu?,”Aku merasa ragu, pandanganku beralih dari foto wanita kemarin yang ku dapatkan dari Ray dan nenek yang menatapku penuh arti. “Apa karena dia kau tidak mau di jodohkan!.” Perkataannya mengejutkanku, aku tidak tahu apa yang harus aku katakan. Kebohongan hanya akan membawaku kepada kebohongan lain. “jika dia benar-benar pasanganmu kau seharusnya bercerita Tristan, kakekmu tidak akan memaksamu dan menolak pinangan Shitler dengan alasan kau sudah memiliki kekasih atau calon istri agar lebih menegaskannya lagi.” “baiklah.. dia kekasihku, itu benar, aku tidak mau menikah dengan Jessica karena salah satunya aku sudah memiliki wanita yang ku sukai. Kuharap nenek dan kakek berhenti untuk terus-menerus menjodohkanku. Apalagi dengan keluarga Shiter.”aku selalu merasa marah ketika mendengar nama itu.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Scandal Para Ipar

read
694.5K
bc

TERPERANGKAP DENDAM MASA LALU

read
5.6K
bc

Sang Pewaris

read
53.1K
bc

Dilamar Janda

read
319.5K
bc

Marriage Aggreement

read
81.3K
bc

JANUARI

read
37.2K
bc

Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi

read
2.7M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook