Ketiga laki-laki itu menggotong jasad Bella. Diiringi ratapan dan raungan Ramon. Terus memohon agar Bella tak dikuburkan. Tapi mereka tak peduli. Membiarkan Ramon terus meraung di kabin bisnis. Bahkan hingga pemakaman jenazah Bella selesai. “Apa ikatannya udah bisa kita buka, Pak?” kata Alang merasa tak tega mendengar ratapan Ramon. Prayit menggeleng tak setuju. “Kondisinya labil. Nanti malah membahayakan orang lain,” jelas Prayit. “Tapi kasihan. Gimana kalo kita dekatkan ke makam istrinya. Mungkin dia bisa tenang?” usul Alang lagi. Prayit dan Sam saling pandang mendengarnya. “Bagaimana, Pak?” Kali ini Sam yang bertanya. Prayit masih berpikir. “Kalau dibuka, saya tak setuju. Pertimbangannya, bukan hanya membahayakan orang lain. Bagaimana kalau ia malah menggali makamnya. Terus membaw

