HER DEVIL

'' MENJADI RATUNYA! ''

PENULIS POV:

DI SISI LAIN:

Setelah kembali ke rumahnya, Alessandro tidak mampu menghapus gambar-gambar yang terbentuk di depan matanya untuk sesaat. Dia merasa seperti pecandu narkoba yang ha s tidak t Aken obat nya untuk hari lebih.

Pengikut-Nya melihat mengganggu nya ing bentuk tapi tidak berani untuk mengatakan satu hal untuk bosnya mengetahui sifatnya sangat baik. Tidak ada yang berani untuk mengatakan sebuah kata di depannya sampai ia memberi mereka izin untuk mereka. Bahkan jika ia bukan ir raja mereka akan mematuhinya pada semua kondisi karena ia adalah setan sejati di bumi.

Belas kasih tidak pernah ada di tangannya. Tetapi hari ini iblis sendiri bermasalah seperti iblis lain yang mengganggunya. Sekte yang tidak bersalah menatapnya dengan mengkhawatirkan kepala mereka karena dia tidak terlihat tenang sekarang.

Tapi ayunan pikiran mereka melihat dia tersenyum di dalam tengah bentuk destruktif. Itulah saat yang tepat ketika ia ingat obsesi sebagian besar barunya jatuh di pangkuan seorang beberapa jam sebelumnya.

'' Temukan gadis itu dan setiap detail tentang dia. '' Perintah ini datang dengan suaranya yang berat.

'' Maafkan Tuanku. '' Kata sektarisnya menanggapi takut akan amarahnya.

Dia memelototinya sebagai jawaban. Mengatakan kepadanya bahwa ada satu -satunya gadis yang bertemu dekat ini di hadapan mereka.

'' Aku akan tuanku. Tetapi jika Anda ingin menghukumnya maka Anda dapat memerintahkan kami. '' Kata Sectary ketakutan di bawah tatapannya. Namun ia juga tidak ingin menghancurkan kehidupan gadis malang yang mengetahui sifat bosnya itu.

''Menghukum! Anda berani berpikir seperti itu tentang calon ratu Anda. Dapatkan saja apa yang saya katakan atau saya akan membunuh Anda dengan tangan kosong. '' Alessandro meraung sementara sekte yang malang itu berlari untuk menyelamatkan hidupnya.

Jam demi jam berlalu seperti bertahun-tahun baginya. Mengingat sedikit keberadaannya. Aroma manisnya yang lembut dan suaranya yang merdu.

Duduk di dalam postur yang sama sendirian di kamar misterius gelap. Entah bagaimana waktu berlalu dan para pelayannya yang malang dapat menemukan setiap detail tentang calon ratu mereka.

''Tuanku. Saya mendapat informasi yang Anda minta. '' Seseorang yang cocok memberikan beberapa file dan USB ke orang yang duduk di kursi bingkai besar seperti yang dilemparkan di perpustakaan rumahnya.

'' Kamu bisa pergi sekarang. '' Dia berkata mengambil barang-barang itu dan diam sampai dia pergi.

Orang yang duduk tidak lain adalah Alessandro Thomas alias iblis.

Melihat setiap detail tentang segera ratunya menjadi atau harus dikatakan sudah menjadi ratunya. Dia tersenyum melihat beberapa foto dirinya pada kesempatan yang berbeda.

'' Aku akan segera menyentuhmu. Sangat segera dan sangat dekat. Dia mengatakan menelusuri jarinya di wajah tersenyum ceria di foto itu.

'' Tapi masalahnya kamu terlalu muda untukku. Tapi itu tidak masalah karena apa yang saya katakan menjadi aturannya. Aku akan segera membuktikannya padamu. '' Dia berbicara sambil melihat gambar-gambar dengan cahaya tetapi membunyikan bel kecil di mejanya dan melihat ke arah pintu.

Ketukan sederhana terdengar dan memberikan izin dia membiarkan orang itu masuk.

'' Anda meminta kehadiran saya , Tuanku. '' Pria dengan baik dibangun mengatakan menjaga matanya pada yang tanah.

'' Anda tahu gadis yang baru saja saya tanyai , '' kata Alessandro dengan suara tegasnya.

''Baik tuan ku. Tapi semuanya ditemukan sekitar nya bukan? '' Katanya semakin bingung tapi masih terus matanya o n yang tanah.

'' Saya ingin Anda untuk mengirim orang yang paling dipercaya untuk mengawasi tanpa mendapatkan dia untuk tahu tentang satu hal , '' Alessandro berbicara tapi melihat file berhenti sejenak.

Melihat tanggal lahirnya, dia tersenyum. Mengetahui hari ini hari ketika dia akan merayakan hari istimewa itu ia ingin lakukan sesuatu yang nyata ly khusus untuknya.

'' Siapkan mahkota berlian. Aku menginginkannya. '' Alessandro memerintahkan dan bahkan tanpa menjelaskan bahwa lelaki lain itu menjadi sadar akan pesanan penuhnya dan meninggalkan ruangan untuk menerima sinyalnya.

'' Saya akan memberikan hadiah terbaik untuk Anda untuk ulang tahun Anda. Dia berkata dan pergi ke kamarnya dengan foto-fotonya di tangan.

Malam itu gelap dan sunyi untuk kedua sisi. Tapi satu-satunya perbedaan adalah salah satu bagian sedang tidur dengan damai tidak mengetahui badai datang ke arahnya sementara badai itu sendiri tidak tenang tapi h tahu hal akan mengubah cara mereka nyata ly segera.

PAGI:

Aniyah bangun sendiri yang jarang terjadi dalam setahun. Ibunya yang memasuki kamarnya cukup terkejut melihat putrinya sudah bangun dan mengetik di telepon genggamnya.

'' Selamat pagi , '' kata Aniyah sambil tersenyum dan menatap ibunya dengan penuh kasih.

''Selamat pagi. Dari mana asal matahari terbit? Putriku bangun sendiri. '' Kata ibunya sambil duduk di tempat tidurnya.

'' Y o u tahu saya bersemangat untuk hari ini , '' Aniyah kata tersenyum dan melompat di tempat tidur sedikit menunjukkan tingkat kegembiraan dibangun dalam dirinya.

'' Jika Anda ingin berhasil menjaga kegembiraan sebanyak itu maka Anda harus bersiap-siap. Kami akan pergi dalam satu jam. '' Kata ibunya menceritakan tentang rencana mereka.

'' Apa bapak bilang kemana kita berangkat? '' Tanya Aniyah sambil menatap ibunya untuk mencari jawaban dalam-dalam.

'' Anda tahu ketika dia menyimpan sesuatu rahasia. Tidak ada yang bisa menebak. Ibunya menjawab.

'' Tapi aku tahu itu akan menjadi baik , '' Aniyah kata keluar dari dirinya co z y tidur dan langkah ke arah kamar mandi.

MENDATANG:

'' Jadi kamu suka mawar, gadis kecil. '' Dia membungkuk ke wajahnya yang hanya memiliki jarak satu inci. Nafas jantannya yang mengenai wajah depannya membuatnya pingsan setiap saat.

PENULIS CATATAN:

HEI, LOVELIES. Sekali lagi saya kembali. tidak ada kekuatan dalam kata-kata karena tidak ada suara di bagian komentar di bawah. Saya merasa ceritanya tidak cukup untuk membuat Anda semua bahagia dan menunjukkan cinta dan dukungan. Tetapi Anda dapat memberi tahu saya jika Anda menginginkan beberapa perubahan. Tapi jangan tinggal diam… isak… isak… isak… diam tidak pernah menjadi temanku karena kata-kata adalah temanku. Menunggu tanggapan Anda. R cukup beri tahu saya agar saya dapat berhenti memperbarui.

                                                        KECIL SEDIH ANDA ~.

------------------------------------------------------------------------------------------------------

AUTHOR POV:

SA KABILA:

Matapos bumalik sa kanyang mansion ay hindi nagawang hugasan ni Alessandro ang mga bumubuo ng mga larawan sa harap ng kanyang mga mata nang isang sandali. Siya nadama tulad ng isang drug addict na ha s hindi t aken kanyang gamot para sa higit sa araw na ito.

Ang kanyang tagasunod napansin ang kanyang Istorbohin ing form na ngunit hindi maglakas-loob sabihin ang isang solong bagay sa kanyang boss sa kabila ng kanyang likas na katangian nang mahusay. Walang nangahas na sabihin ang isang salita sa harap niya hanggang sa bigyan niya sila ng pahintulot sa kanila. Kahit na siya ay hindi ang ir hari nila sinunod siya sa lahat ng mga kondisyon dahil siya ang tunay na satanas sa lupa.

Wala sa kamay niya si Mercy. Ngunit ngayon ang diyablo mismo ay nagulo tulad ng ibang demonyo na gumugulo sa kanya. Ang kanyang inosenteng sekta ay nakatingin sa kanya na nag-aalala para sa kanilang mga ulo dahil hindi siya gaanong kalmado ngayon.

Ngunit ang kanilang isip swings nakakakita sa kanya ngumiti sa mga gitna ng kanyang mapanirang form. Iyon ay ang eksaktong sandali kapag kaniyang naalaala ang kaniyang karamihan ay mga bagong kinahuhumalingan ay nahulog sa kanyang lap ng ilang oras bago.

"Hanapin ang batang babae at bawat detalye tungkol sa kanya." Dumating ang mga order sa kanyang mabibigat na tinig.

'' Patawarin mo ang aking panginoon. '' Sinabi ng kanyang sekta na natatakot sa kanyang poot.

Sinamaan siya nito ng tingin. Ang pagsasabi sa kanya na nagkaroon ng iisang babae siya ay natutugunan na ito malapit sa kanilang harapan.

"Gagawin ko ang aking panginoon. Ngunit kung nais mong parusahan siya maaari mo kaming utusan. " Sinabi ng sekta na natakot sa ilalim ng kanyang titig. Ngunit ayaw din niyang sirain ang buhay ng kawawang batang babae na alam ang likas na boss niya.

"Parusahan! Naglakas-loob ka na mag-isip ng ganyan tungkol sa iyong magiging reyna. Kunin mo na lang ang sinabi ko o papatayin kita ng walang kamay. " Umungal si Alessandro habang ang mahirap na sekta ay tumakbo upang iligtas ang kanyang buhay.

Ang mga oras ay lumipas tulad ng mga taon para sa kanya. Naaalala ang pulgada ng kanyang pag-iral. Ang kanyang banayad na amoy na amoy at ang kanyang malambing na boses na malambing.

Pag-upo sa ang parehong pustura nag-iisa sa kanyang madilim na mahiwaga room. Lumipas ang oras sa paanuman at ang kanyang mga mahihirap na tagapaglingkod ay matagpuan ang bawat solong detalye tungkol sa magiging kanilang reyna.

'' Panginoon ko. Nakuha ko ang impormasyong iyong hiniling. '' Ang isang tao na angkop na naipasa ang ilang mga file at isang USB sa lalaking nakaupo sa isang malaking upuan sa frame tulad ng itinapon sa silid-aklatan ng kanyang bahay.

'' Maaari ka nang umalis. '' Sinabi niya na kumukuha ng mga gamit at tumahimik hanggang sa umalis siya.

Ang taong nakaupo ay walang iba kundi si Alessandro Thomas aka ang diyablo.

Nakikita ang bawat solong detalye tungkol sa kanyang malapit na reyna upang maging o dapat masabing na reyna na niya. Ngumiti siya na tinignan ang ilang mga larawan sa kanya sa iba't ibang okasyon.

'' Hahawakan kita sa lalong madaling panahon. Napakadali at napakalapit. "Sinabi niya na sinusundan ang kanyang daliri sa kanyang masayang nakangiting mukha sa larawan.

'' Ngunit ang problema ay napakabata mo para sa akin. Ngunit hindi iyon mahalaga dahil ang sinasabi ko ang naging panuntunan. Mapapatunayan ko ito sa iyo sa lalong madaling panahon. " Nagsalita siya na nakatingin sa mga larawan sa ilaw ngunit pinatugtog ang maliit na kampanilya sa kanyang lamesa at tumingin patungo sa pintuan.

Isang simpleng kakatok ang narinig at pagbibigay ng kanyang pahintulot hinayaan niyang pumasok ang tao.

'' Ikaw tinanong para sa aking presence , panginoon ko. '' Ang tao na may mahusay na binuo sinabi mo pagtupad ng kaniyang mga mata sa mga lupa.

'' Alam mo ang batang babae na tinanong ko lang na hanapin , '' sinabi ni Alessandro sa kanyang mahigpit na boses.

'' Oo panginoon ko. Ngunit lahat ng bagay ay natagpuan tungkol sa kanya ay hindi ito? '' Sinabi niya sa pagkuha ng nalilito ngunit pa rin itinatago ang kanyang mga mata o n ang lupa.

"Nais kong ipadala mo sa iyo ang iyong pinaka pinagkakatiwalaang mga tao upang bantayan siya nang hindi alam sa kanya ang tungkol sa isang solong bagay , " pagsasalita ni Alessandro ngunit tumingin sandali sa file.

Sa pagtingin sa kanyang petsa ng kapanganakan ay ngumiti siya. Pag-alam sa araw na ito ay ang araw na siya ay pagpunta sa ipagdiwang ang kanyang espesyal na araw na nais niyang gumawa ng isang bagay real ly espesyal na para sa kanya.

"Maghanda ng isang korona ng brilyante. Gusto ko ito. " Utos ni Alessandro at hindi man lang ipinaliwanag ang kamalayan ng isang lalaki ay buong kamalayan ng kanyang buong order at lumabas ng silid na kinukuha ang signal.

"Ibibigay ko ang pinakamahusay na regalo sa iyo para sa iyong kaarawan. "Aniya at nagtungo sa kanyang silid kasama ang mga larawan nito.

Madilim at tahimik ang gabi para sa magkabilang panig. Ngunit ang pagkakaiba lamang ay isang bahagi ay natutulog nang mapayapa sa hindi pagkaalam ng bagyo papalapit sa kanya habang ang bagyo mismo ay hindi kalmado ngunit h alam na bagay ay mababago ang paraan ang mga ito ay tunay na ly lalong madaling panahon.

UMAGA:

Si Aniyah ay nagising nang mag-isa na bihirang nangyari sa isang taon. Ang kanyang ina na pumasok sa kanyang silid ay nagulat nang makita ang kanyang anak na nagising at nagta-type sa kanyang telepono.

'' Magandang umaga , '' nakangiting wika ni Aniyah at nagmumukha ng pagmamahal sa kanyang ina.

''Magandang umaga. Saan nagmula ang pagsikat ng araw? Nagising mag-isa ang anak kong babae. '' Ang sabi ng kanyang ina na nakaupo sa kanyang kama.

'' Y o u malaman ako nasasabik para sa araw , '' Aniyah sabi nakangiting at tumatalon sa kama nang bahagya na nagpapakita ng mga antas ng kaguluhan na binuo sa kanya.

Kung nais mong magtagumpay sa pagpapanatili ng labis na kaguluhan pagkatapos ay dapat kang maghanda. Aalis kami sa isang oras. " Sinabi ng kanyang ina na sinabi sa kanya ang tungkol sa kanilang mga plano.

"Sinabi ba ni tatay kung saan tayo aalis?" Tanong ni Aniyah na tumingin sa kanyang ina para sa mga sagot na malalim.

'' Alam mo kapag may nililihim siya. Walang hulaan. '' Sagot ng kanyang ina.

"Ngunit alam kong magiging mabuti ito , " sabi ni Aniyah na lumabas sa kanyang co z y bed at humakbang patungo sa banyo.

UPCOMING:

'' Kaya gusto mo ng mga rosas, maliit na batang babae. '' Nakayuko siya sa mukha nito na may isang pulgadang distansya lamang. Ang hinlalaki nitong hininga na tumatama sa harapan niya na hinihimatay sa anumang sandali.

TANDAAN NG AUTHORS:

HOY, MAHAL. Muli akong bumalik. walang kapangyarihan sa mga salita dahil walang boses sa seksyon ng komento sa ibaba. Pakiramdam ko ang kwento Ay hindi sapat upang mapasaya kayong lahat at magpakita ng pagmamahal at suporta. Ngunit maaari mong sabihin sa akin kung nais mo ng ilang mga pagbabago. Ngunit huwag manahimik ... hikbi… hikbi… hikbi… ang katahimikan ay hindi kailanman isang kaibigan ko bilang mga salita ang aking kaibigan. Naghihintay para sa iyong tugon. Sabihin mo lang sa akin upang matigil ko ang pag-update.

                                                        IYONG MALAS NA ARALIN ~