79. Buku Nikah Akhirnya Kembali

1103 Words

"Mas yakin orang itu bakal datang? Gimana kalau dia cuma bohong?" tanya Binar. "Semoga aja datang. Kalau mau bohong, motifnya apa? Kita juga kan gak pernah bikin sayembara atau apa pun," sahut Zean. "Iya, sih." "Kita tunggu aja sampai sore baru setelah itu kita ke tempat Pak RT," ujar Zean. Binar mengangguk. "Ayah, ini Ata mau ke mana?" Permata bertanya. Duduk di pangkuan ayah yang sedang mengemudi. "Mau ke rumah Ata," jawab Zean, mengecup puncak kepala putrinya lalu kembali fokus pada jalanan. "Tapi tadi Ata dari rumah Ata, Ayah." "Maksud ayah, rumah kita. Nanti Ata, bunda dan ayah tinggal sama-sama. Ata mau?" "Mau Ayah," angguk Permata dengan antusias. "Tunggu, ya ... sebentar lagi kita sampai." Mobil yang dikemudikan oleh Zean memasuki kawasan perumahan. "Masih jauh, Ayah?"

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD