“Mr. Devil – Season III”
Author by Natalie Ernison
Ellena sangat terpukul dengan sikap kasar dari sang ayahnya. Keluarga adalah tempat satu-satunya bagi seorang anak untuk dapat bersandar. Namun berbeda dengan dirinya, Ell justru kehilangan kasih sayang dari satu-satunya anggota keluarga yang sangat berharga baginya. Sang ayahnya justru lebih peduli dengan kehidupan barunya bersama sang ibu tirinya.
---------
Berjalan di bawah derasnya guyuran air hujan. Menangis dan terus menangis dalam dinginnya malam. Melangkah tak tentu arah lagi, seluruh harapannya seakan telah musnah. Ell sangat kelelahan malam ini, ia begitu lelah dengan segala yang telah terjadi dalam kehidupan keluarganya.
Saat sedang berjalan, Ell terlihat sangat pucat karena derasnya guyuran hujan, dan tak memperhatikan sekelilingnya.
Ckittt…. bunyi sebuah ban mobil yang direm secara mendadak.
“Dasar bodoh!! jika ingin mati jangan merepotkan orang lain!!” umpat seorang pria dari dalam mobil.
Ell hanya terduduk lemas di sisi trotoar jalan. Ia bahkan tak lagi menghiraukan umpatan seseorang dari dalam mobil tadi.
“Hei! gadis bodoh! kau bahkan tidak tahu cara berkomunikasi!” umpat seseorang itu lagi.
“Bos! apa yang akan kita lakukan!” tanya seorang pengawalnya.
“Bawa dia kemari! dia harus tahu akibatnya jika berani mengabaikanku!” titah seorang pria dengan sorot mata yang dipenuhi aura kekejaman.
Beberapa pengawalnya pun mengejar Ell, dan memaksa Ell untuk ikut bersama mereka.
“Tidak! lepaskan! kalian penjahat!” jerit Ell yang terus meronta.
“Diam! ini perintah tuan Hogue! jangan membantah, atau kami patahkan kakimu!” tukas para pengawal pribadi Hogue dengan penuh ancaman.
Mereka pun memaksa Ell untuk masuk ke dalam mobil mewah milik Hogue.
>>
“Lepaskan! tolong!! lepaskan!” jerit Ell. Ia sangat kelelahan malam ini, kini masalah bertambah lagi.
“Kalian keluarlah!” perintah Hogue pada para pengawalnya.
Hmm… memandang Ell dari ujung kaki hingga ujung rambut.
“Ka-u..” ucap Ell dengan tubuhnya yang masih kedinginan.
Tsk… Hogue tersenyum miring. “Kau sangat suka mencari masalah denganku!” Hogue mendakati Ell dan mencengkram rahang Ell.
Ahk.. pekik Ell, dan mendorong tubuh Hogue. “Apa maumu tuan Hogue! aku bahkan tidak pernah mengganggumu!” tukas Ell dengan penuh kekesalan.
“Tidak pernah! sejak awal kau sudah membuatku sangat tidak suka!!!” bentak Hogue tepat di depan wajah Ell. Ell hanya menutup telinganya, ia sangat terkejut saat mengetahui kepribadian Hogue sesungguhnya.
“Aku tidak pernah berniat mencari masalah denganmu tuan! saat itu aku hanya melakukan tanggung jawabku untuk memastikan keamanan murid-murid. Mengapa tuan tidak bisa maklum akan hal itu!” ucap Ell dengan lirih.
“Lemah! begitu saja kau sudah menangis, apalagi jika aku..---” tukas Hogue sambil mencengkram kedua tangan Ell. Ia memandangi baju kaos yang sedang Ell kenakan. Karena basah dan transparan, sehingga bagian dalam Ell terlihat.
“Kau!” Ell meronta-ronta. Ia sangat kesal, mengapa ada pria seperti ini di dunia ini, pikirnya.
“Jangan berlaga suci, aku bahkan bisa membelimu dengan harga termurah!” ujar Hogue sambil menyentuh bagian dadanya, dan meremasnya.
Ahk… “b******n!!” jerit Ell kesal. “Kau b******n! mengapa harus ada pria iblis sepertimu..” lirih Ell. Betapa ia merasa sangat murahan, karena belum pernah ada yang memandang rendah bahkan bersikap kurang ajar padanya.
Hogue tertawa terbahak-bahak. “Kau sangat lucu, semua wanita hanya memikirkan uang dan uang saja. Wanita hanya mahkluk rendahan bagiku..” cela Hogue.
“Jika kau berpikir demikian, maka carilah wanita yang bisa kau beli. Tapi jangan pernah berpikir untuk membeliku!” tukas Ell kesal dan sangat kesal.
“Berapa harga tubuhmu? aku bisa membelimu, mungkin cukup untuk biaya hidumu selama beberapa hari. Oh tidak tidak… mungkin cukup untuk membeli pakaian dalammu..” ujar Hogue dengan tatapan yang merendahkan. Ia pun tertawa lepas, seakan puas telah menghina Ell.
Plakk… “kau iblis b******n!” Ell mendaratkan pukulannya dan mengumpat kesal. Sungguh pria yang sangat tidak tahu malu.
“Kau!” Bugh… Hogue meninju bagian kaca mobilnya hingga pecah dan hampir mengenai wajah cantik Ell. “Cepat keluar dari mobilku, wanita jalang!” bentak Hogue.
Ell pun bergegas keluar, berlari tak karuan. Sejenak ia menatap para pengawal yang berada di luar mobil, kemudian berlari sambil menangis.
“Bos! mengapa bos membiarkan wanita itu pergi?” ujar salah seorang pengawalnya.
“t***l!! diam!” bentak Hogue kesal. Para pengawalnya pun hanya tertunduk ketakutan.
“Cari informasi tentang wanita itu, dan laporkan padaku secara detail!” ujar Hogue, sambil menyentuh bagian dagunya. Sorot matanya menajam, dan terlihat seringai senyuman liciknya pun tertoreh. Seperti sedang memikirkan sesuatu yang sangat menyenangkan.
***