Selvy sampai kantor tepat waktu.
Saat tadi di mobil, Selvy terus berteriak histeris saat sang berondong kampret itu mengemudikan mobilnya seperti pembalap liar yang di kejar polisi.
Nyelip sana, nyelip sini udah persis ular meliuk-liuk.
Tapi bersyukurlah sampai dengan selamat walaupun berantakan dan sudah sport jantung pagi-pagi.
"Loe...."Selvy tersenyum mendapati Adrian.
"Loe kerja di sini?"Adrian balas tersenyum.
"Iya gue kerja di sini. Terus loe ngapain?"tanya Selvy.
"Gue...."ucapan Adrian terhenti saat mendengar suara perintah yang terdengar dingin.
"Gue gaji loe bukan buat ngobrol."ketus Mario.
"Sorry bos."jawab Selvy kikuk dan segera pergi.
Adrian hanya tertawa kecil melihat Selvy sedangkan Mario wajahnya terlihat kaku tak suka dengan Adrian yang dekat dengan Selvy.
"Bagaimana kalau kita bersaing secara sehat."ucap Adrian tiba-tiba.
"Apa maksud loe?"tanya Mario dingin.
"Kita laki-laki dewasa. Sepertinya loe udah paham."Adrian berlalu menggalakkan Mario.
"Brengsek."umpat Mario kasar yang sontak membuat para pegawainya melihat ke arah Mario sang bos.
Mario menatap tajam ke arah para pegawainya yang secara otomatis semua kabur mengalihkan pandangannya takut dengan kemarahan si bos.
_______
Jean terlambat ke sekolah tapi wajah Jean berseri-seri.
"Loe kesurupan yah?"tanyaAaldo ngeri.
"Kesurupan mbak cantik."Jean terkikik mengingat expresi Selvy saat di mobil tadi.
"Loe perlu di mandiin kembang tujuh rupa nih. Bahaya."ucap Aldo.
Belum sempat Jean jawab. Pak Burhan sudah menyelanya terlebih dahulu.
"Kalian yang harus di mandikan kembang tujuh rupa."sela pak Burhan gemas dengan kelakuan dua muridnya ini.
"Yeee bapak aja, kita mah ogah."jawab Aldo.
"Kalian ini bandel banget sih. Susah banget di kasih tau."geram pak Burhan.
"Gak pak, kita udah wangi gak perlu mandi kembang. Udah bapak aja sono."celetuk Jean.
"Jean Aldo. Kalian lari SE-KA-RANG."triak pak Burhan menggelegar.
Jean dan Aldo langsung kabur lari ke lapangan sebelum di telen hidup-hidup oleh pak Burhan.
Jeann....
Aldo.....
Teriakkan para cewek di tepi lapangan.
Jean dan Aldo hanya melambaikan tangannya berasa artis. Maklum saja, mereka berdua mostwanted di sekolahnya.
"Mau taruhan gak?"tawar Aldo saat mereka berlari keliling lapangan.
"Apa?"tanya Jean.
"Dapetin Selena."ucap Aldo.
"Apa hadiahnya?"tanya Jean lagi.
"Motor gue, kalo loe kalah motor loe buat gue."Aldo menampilkan senyum evilnya.
Jean menimbang-nimbang tantangan yang di berikan Aldo.
"Baiklah."JawabJjean sepakat.
Aldo dan Jean berjabat tangan.
____________
Selvy berjalan menuju kantin untuk makan siang.
Di tengah jalan berpapasan dengan Mario.
"Selvy...."panggil Mario.
"Yes bos."Selvy menghentikan langkahnya.
Mario mendorong Selvy ke dinding.
"Ini kantor Mario."Protes Selvy.
"Gue cuma pengin kasih loe peringatan."Mario mencengkeram pergelangan tangan Selvy kuat sampai Selvy meringis.
"Lepaskan."
"Jauhi Adrian."Mario melepaskan tangan Selvy dan segera pergi.
"Dasar cowok gila!!"maki Selvy keceplosan dan langsung menutup mulutnya kemudian kabur takut kedengaran Mario.
Selvy tidak menyukai Mario, Selvy hanya menyukai uangnya saja.
Mana mungkin Selvy suka dengan cowok dingin,arogant seperti Mario dan untuk menjauhi Adrian tentu saja Selvy tidak akan menurutinya karena Adrian sahabat Selvy dari kecil.
Sore hari Selvy sudah pulang ke rumah namun keluar lagi karena perutnya terasa lapar. Karena ulah Mario tadi siang Selvy gak jadi ke kantin.
"Mbak."
Selvy nengok kanan kiri mencari sang pemanggil namun tidak ada orang sama sekali membuat bulu kuduk Selvy berdiri.
"Mbak."
"Ampun hantu, jangan ganggu gue,"ucap Selvy.
Brukkkk.....
Awwww.....
Selvy melotot seketika.
Si brondong kampret jatuh dari atas pohon dan tepat di depan Selvy dan itu sangat mengejutkan. Membuat jantung Selvy berdisco.
"Hai mbak. Mau kemana?"Jean menepuk-nepuk celananya yang kotor karena pendaratan yang gagal.
"Loe stres yah. Gimana kalo gue jantungan terus mati."Cerocos Selvy.
"Apa mbak saking terkejutnya liat pangeran jatuh dari pohon,"ucap Jean berbinar-binar.
"Pangeran kata loe? Ngaca dulu Sono gih."Sinis Selvy.
"Kata orang-orang gue ganteng kok,"balas Jean dengan PD-nya.
"Berarti orang-orang itu rabun." Selvy meninggalkan si berondong kampret.
"Mbak tunggu...."seru Jean mengikuti langkah Selvy.
"Apa lagi sih."Selvy berhenti mendadak dan tertabrak oleh Jean yang tidak bisa memprediksi Selvy berhenti dan hasilnya Selvy jatuh tidak elegant sama sekali dengan rok tersingkap memperlihatkan celana dalam berwarna pinx dan itu membuat Jean melongo tidak fokus.
"Dasar berondong kampret loe."Maki Selvy langsung membenahi Roknya dan segera berdiri kemudian meninggalkan Jean yang masih terdiam seperti patung.
Jean baru sadar saat Selvy menutup pintu rumahnya kencang. Selvy kesal dan mood makannya hilang seketika.
Jean melihat ke arah rumah Selvy dan terkikik sendiri."Rejeki nomplok."Jean masih saja tersenyum sampai ke dalam rumahnya.
"Je kenapa?"mamah Sanas berlari ke arah Jean dan memegang kening Jean.
"Mama ngapain sih?"Jean mengerutkan keningnya.
"Kamu sehatkan?"tanya mamah Sanas cemas.
"Sehat kok."Kerutan di kening Jean makin dalam.
"Terus kenapa senyum-senyum sendiri?"mamah Sanas memicingkan matanya.
"Habis dapet rejeki nomplok."
"Rejeki nomplok apa?"tanya mamah Sanas penasaran.
"Liat c*****t pinx si mbak."Jean langsung kabur masuk ke kamarnya dan mengunci pintu sambil tertawa terbahak-bahak.
Jeaaannnnn.......
Mamah Sanas memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri dengan kelakuan anaknya yang makin hari makin absurd.