8. Gangguan yang semakin menjadi

1658 Words

“Mau masuk?” tanya Lucian begitu dia dan Kouki sampai di depan rumah. “Tidak, aku nunggu di sini saja.” Kouki mengambil tempat duduk di teras rumah Lucian. Lucian lalu berlalu masuk ke dalam rumah dan tidak berapa lama kemudian Lucian keluar dengans sebuah kantong kecil berisi pil-pil. “Kamu yakin ini bukan obat terlarang ‘kan?” Kouki memicingkan matanya membuat Lucian mencebik lalu terkekeh pelan. “Aku lebih suka memberimu pil untuk diam seumur hidup,” ujar Lucian. “Kamu membenciku ‘kan?” Kouki mencebik. Lucian tertawa lalu melempar kantong obat itu ke arah Kouki. “Minum itu hanya saat malam. Aku tidak ingin menggotong mayat yang overdosis,” ujar Lucian membuat Kouki bergidik ngeri. “Kau tahu kalau selera humormu itu sangat gelap, terkadang membuatku ngeri,” ujar Kouki lagi yang m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD