Destiny

Dalam hidup , segalanya membutuhkan uang akan tetapi uang bukanlah segalanya untuk hidup. Itulah yg dirasakan oleh gadis bernama jane. Jane terlahir di keluarga yg kurang mampu , ibunya telah meninggal sejak jane lahir dan tinggal lah ia bersama dengan ayahnya. Pekerjaan ayah jane adalah sebagai tukang penjual bubur. Sejak kecil , jane akan selalu bangun tepat jam 4 pagi untuk membantu ayahnya memasak. "Astaga jane , kan sdh papa bilang gk ush. Udh sana tdr aj lg" ucap ayahnya yg melihat Jane berjalan kearahnya yg msh dlm keadaan setengah sadar "Huaaaaa . Jane mau antu" ucap jane yg msh berumur 3 tahun lalu duduk di samping ayahnya itu ayahnya hanya bisa menghela nafas sambil melihat ke arah putri kecilnya itu. "maaf kan papa nak , seandainya saja papa lebih berkerja keras dulu. kamu pasti tidak akan ****** seperti ini" ucap ayahnya dlm hati tak terasa , jam sdh menunjukkan pukul 5 pagi , jane segera pergi kekamar mandi untuk bersiap berangkat kesekolah. "jane , udh siap?" tanya ayah jane saat melihat puterinya itu sdh menggunakan seragam sekolah nya dengan rapi jane tersenyum lebar sambil menganggukkan kepalanya. ayahnya pun menggandeng anaknya lalu menemani putrinya berangkat kesekolah sambil mendorong gerobak buburnya. sesampainya di lingkungan sekolah , banyak sekali orangtua murid yg menatap ke arah jane dan juga ayahnya dan tiba-tiba saja ad seorang ibu yg berjalan di samping jane dan ayahnya "eh... ad anak tukang bubur tuh" ucap ibu itu sambil melirik ke arah jane dengan tatapan jijik terhadapnya "ih... jijik banget" lanjut ibu lalu mempercepat langkahnya menuju ke gerbang sekolah sampai di depan gerbang sekolah , ibu itu lalu berlutut di samping anak laki-lakinya "sayang , kamu harus belajar yg bener ya. dan inget kamu gk blh berteman sama anak tukang bubur itu. kamu gk mau kan sama kayak dia" ucap ibunya sambil merapihkan pakaian anaknya dengan cepat anaknya itu langsung menggelengkan kepalanya. sedangkan jane dan ayahnya yg mendengar percakapan ibu dan anak itu hanya menghela nafas. "maaf kan ayah nak" ucap pelan ayahnya , namun msh bisa di dengar oleh jane "ndak ap-ap , pa" ucap jane sambil mengeratkan genggamannya dan tersenyum ke ayahnya mendengar jawaban putrinya itu , ayah jane tersenyum dan merasa sangat bersyukur memiliki anak seperti jane yg berada di hidupnya. "nah , udh sampai . papa pergi dulu ya. nanti pas kamu pulang , papa jemput. " ucap ayahnya sambil berlutut di depan anaknya itu lalu mencium pipi kiri jane jane pun membalas mencium pipi ayahnya lalu berlari masuk ke dlm sekolahnya sambil melirik ke belakang dan melambaikan tangannya ke ayahnya "HATI-HATI SAYANG.... LIAT DEPAN KAMU" teriak ayahnya sambil menunjuk ke arah depan jane hanya tertawa melihat ayahnya itu. melihat jane sdh aman di dlm sekolah , ayah jane pun mulai berangkat untuk menjual buburnya. di kelas , jane duduk bangku paling depan. karena hari ini adalah hari pertama jane masuk ke sekolah , jane di suruh ibu guru nya untuk memperkenalkan dirinya di depan kelas. "halo , nama aku jane. " ucap jane sambil tersenyum di depan kelasnya anak yg lain hanya menatapnya dengan wajah kosong ke arah jane "wah...ad anak tukang bubur" teriak seorang anak laki-laki dari belakang mendengar hal itu , anak yg lain tertawa kencang dan membuat jane menunduk malu. "MAXIMUS , cepat minta maaf" marah bu guru itu kepada anak yg bernama maximus "knp minta maaf bu , aku gk salah kok" ucap maximus dengan polosnya bu guru menghela napasnya mendengar pernyataan polos muridnya itu. lalu ia menurunkan badannya menyamai tinggi jane. "maafkan max ya jane" ucap bu guru sambil menatap kasihan ke arah jane jane hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya , lalu berjalan kekmbali menuju bangkunya. akhirnya sejak saat itu , jane selalu di bully di sekolahnya. setiap masuk ke dlm kelas , ia akan selalu di kerjai oleh teman-teman nya. mulai dari disiram air , mencoret-coret mejanya dan hari ini ia di lempar telur oleh teman sekelasnya. jane hanya diam atas perlakuan teman-teman nya itu. "apa-apaan kalian ini" ucap bu guru yg sdh masuk ke dlm kelas dan melihat jane yg sdh di berlumuran telur "bauuuuu amis tuh bu , hahahahah" ucap seorang anak perempuan sambil menunjuk ke arah jane "kalian apakan jane?" tanya bu guru ke semua muridnya "kami cuman menutup bau amisnya kok bu" teriak max sambil berusaha menahan tawanya melihat ke arah jane "kita ganti baju yuk , jane" ajak bu guru lalu menggandeng jane keluar dari kelas dan pergi ke ruang guru jane hanya diam saat ibu gurunya membantu ia menganti seragam sekolah nya. "bu" panggil jane pelan "iya jane?" " aku aunya amis ya?" tanya jane dengan polos mendengar itu , bu guru mencoba untuk menahan air matanya dan berusaha untuk menghibur anak 3 tahun itu "enggak kok , kata siapa jane bau" "itu , kata max" "enggak kok , jane baunya wangi. mungkin max aj lg sakit" "benarkah? kalo max akit , knp msh macuk cekolah? kok gk istirahat aj?" tanya jane dengan sangat polosnya bu guru hanya tersenyum ke arah jane yg memang msh sangat polos dan masih bisa sangat perhatian kepada anak yg sdh jahat kepadanya "mungkin dia kangen sama teman-teman nya jane" jane mengangguk kepalanya tanda mengerti "sdh , skrg kamu balik ke kelas ya." jane mengangguk mengerti lalu keluar dari ruang guru. pulang sekolah , ayah jane menjemput anaknya itu terlihat bingung dengan pakaian anaknya. "sayang , kok baju kamu beda?" tanya ayahnya "oh , itu. tadi temen-temen lempar jane telur. katanya buat nutupin bau amis jane" ucap jane polos ayah jane yg geram dengan perilaku murid di sekolah itu , lalu menggenggam tangan jane dan kembali berjalan masuk ke dlm sekolah. "papa , akit" keluh jane sambil berusaha melepaskan genggaman ayahnya itu ayahnya yg sdh sangat marah tidak mendengar keluhan anaknya itu bahkan menggenggam tangan anaknya lebih erat lg. sampai di depan ruangan guru , ia langsung mendobrak pintu itu. "maaf pak , ad yg bisa saya bantu?" tanya seorang guru "mana wali kelasnya jane?" tanya ayahnya jane yg mencoba untuk menahan emosinya di depan anaknya itu "saya wali kelasnya , ad yg bisa saya bantu pak?" ucap bu guru sambil mengangakat tangannya lalu berjalanan menghampiri ke arah ayah jane , sedangkan guru yg td langsung berjalan menjauhi ayah jane "knp anak saya mengganti seragamnya?" tanya ayah jane dengan geram "silahkan duduk dulu pak , biar saya jelaskan" ucap bu guru itu ayah jane pun segera duduk di kursi , di ikuti dengan bu guru dan juga jane di sampingnya. "begini pak , jadi...." semua kejadian yg di alami oleh jane beberapa hari itu , akhirnya di ungkapkan oleh bu guru. mendengarkan semua perlakuan temna-teman jane yg sangat kerterlaluin itu hany abisa pasrah lalu melihat ke arah anaknya. "kok kamu gk bilang sama papa jane?" "jane... cuman gk mau papa sedih" ucap jane pelan sambil menundukkan kepalanya. mendengar pernyataan anaknya itu , ayahnya langsung memeluk anaknya itu dan berulangkali mengatakan maaf kepada anaknya itu. bu guru yg melihat ayah dan juga anak itu merasa kasihan dengan mereka karena di rendahkan oleh orang lain. "papa gk calah... papa gk ucah minta maaf" ucap jane membalas pelukan ayahnya itu guru lain yg msh berada di dlm ruang guru , merintihkan air mata mereka melihat ayah dan anak itu. sejak kejadian itu , ayah jane memutuskan untuk memindahkan sekolah anaknya agar anaknya itu tidak di bully lg. Max adalah anak yg ceria , penyayang dan cukup manja , itu karna dr kecil ia selalu dimanjakan oleh kedua orangtuanya. Hingga suatu hari saat max berumur 10 thn , terjadi kecelakaan pesawat yg menyebabkan tewasnya kedua orangtua max. Hal itu membuat seluruh perubahan sifat max menjadi 180 derajat. Max menjadi seorang yang dingin dan tak tersentuh. Akan tetapi semasa SMA max bertemu dengan pujaan hatinya yaitu jane. Wanita ini merubah seluruh sifat max kembali seperti dulu lg. Akan tetapi karna kesalahan nya sendiri , wanita ini pun meninggalkannya. Jane juga keluar dr SMA dan seperti menghilang dr dunia ini. Setelah lulus SMA , ia mulai mencoba untuk mencari keberadaan jane. Hingga 5 tahun kemudian , takdir mempertemukan mereka kembali di sebuah club mlm. Max berharap dengan bertemunya kembali ia dengan jane , ia dapat menebus kesalahannya dahulu sebelum ia meninggalkan dunia ini.