"Muka lu kenapa dah, Yon? Mikirin Alleta? Udahlah nggak usah dipikirin, Alleta juga belum tentu mikirin lu," cetus Rama dengan entengnya. "Mulut lu bisa diem nggak?" Rion menatap tajam Rama, ucapan sahabatnya itu berhasil membuat amarah laki-laki itu sedikit terpancing. Tak peduli dengan ucapan datar Rion, Rama memilih memutar malas bola matanya. Baik dia maupun Gara dan Bima rasanya terlalu lelah meminta Rion untuk berhenti mengejar Alleta yang jelas-jelas gadis itu tak pernah menyukai dia. Sedangkan Bima menggelengkan kepala. Kata orang cinta itu buta dan berkat melihat bagaimana kebutaan dan kebodohan Rion membuat Bima setuju dengan apa kata orang. Rasanya Bima sudah terlalu malas untuk ikut campur lagi benar-benar percuma, karena Rion tidak akan mau mendengarkannya. "Orang jatuh ci

