1. Prolog

624 Words
"Ini adik aku, kamu jangan ganggu-ganggu!" Kata-kata yang selalu diucapkan seorang Byantara kecil bila ada yang mengganggu Aysha. Byantara selalu protektif pada Aysha semenjak pertama kali mereka bertemu di usianya yang menginjak tiga tahun kala itu. Bocah yang juga memiliki adik laki-laki itu, bahkan lebih menyayangi Aysha daripada Restu, adik kandungnya. Aysha , si kecil kesayang Byantara kala itu masih bayi saat pertama kali diperkenalkan pada Byantara. Keluarga Byantara bersahabat dengan keluarga Aysha. Meski jarang bertemu, Byantara selalu ingat pada Aysha. Tak jarang ia meminta Mamanya untuk menelpon keluarga Aysha hanya untuk mendengar suara baby Aysha tertawa, menangis atau sekedar menyaksikan kiriman video tingkah lucunya. Di masa Taman Kanak-Kanak, Aysha bersekolah di sekolah yang sama dengan Byantara yang kala itu duduk di kelas satu Sekolah Dasar. Aysha tentu sangat senang, karena Byantara sering bermain ke TK nya saat jam istirahat, jika ada Byantara di dekatnya, anak laki-laki lain yang jahil tak akan berani mengganggunya bermain. Pernah satu kali, Byan menonjok seorang anak lelaki yang sedang lari-larian hingga menabrak Aysha hingga terjungkal dan menangis. Sheila bahkan sampai dipanggil ke sekolah karena kelakuan anaknya itu. Menurut pemahaman Byantara kecil kala itu yang sudah berada di kelas dua Sekolah Dasar, Aysha adalah "pacarnya", karena ia memiliki rasa sayang dan ingin melindungi anak perempuan itu. Untuk menegaskan hal itu, ia bahkan telah mengungkapkannya pada Aysha yang saat itu masih duduk di TK B dan jelas-jelas tak paham apapun tentang rasa. "Ay, kamu itu pacar aku ya, kamu gak boleh dekat-dekat sama anak laki-laki lain, gak boleh sayang sama anak laki-laki lain, hanya boleh minta tolong sama aku, karena aku yang akan bantuin kamu, lindungin kamu sampai aku besar, kalau ada yang gangguin kamu bilang sama aku, oke?" Aysha senang-senang saja mendengar ungkapan Byantara yang berjanji akan selalu melindunginya sampai mereka besar, karena Aysha yang sedari kecil memang sudah sangat menarik perhatian itu memang selalu menjadi bahan keusilan anak lelaki di kelasnya. Kulitnya yang putih, netranya yang coklat dan pipi gembilnya yang selalu bersemu merah itu benar-benar menggemaskan. Bahkan mama para teman-temannya juga senang sekali menyentuh pipi dan hidungnya, tak jarang mereka juga memberinya hadiah pernak pernik maupun hiasan rambut bila bertemu saat menjemput di sekolah. Ara pernah melarang Aysha untuk menerima pemberian orang tak dikenal. Namun saat Ara bertemu dengan salah seorang mama teman anaknya itu, mereka beralasan tidak punya anak perempuan sehingga kalau melihat pernak-pernik lucu, penginnya beli untuk diberikan pada Aysha. Akhirnya Ara pasrah, tak bisa lagi melarang Aysha. Hanya saja kalau berupa makanan atau minuman, Aysha harus membawanya pulang terlebih dahulu, takutnya mengandung bahan-bahan berbahaya. Namun, sikap protektif Byantara itu berakhir di usianya kesembilan tahun, saat Byantara duduk di penghujung kelas tiga SD dan Aysha kelas satu. Sejak pemahaman Byantara akan arti pacaran naik ke level yang lebih tinggi. Apalagi saat Danisha, tantenya yang jahil, selalu meledekinya dengan Aysha. Mengatakan mereka pacaran dan akan dinikahkan nanti jika sudah besar, bahkan hal tersebut selalu jadi perbincangan dan candaan keluarganya dan keluarga Aysha tiap kali berkumpul. Hal tersebut membuat Byantara yang sudah lebih besar, merasa malu dan menimbulkan rasa gengsi dan marah. Hingga pada puncak kekesalannya, ia memutuskan untuk menghentikan ledekan dan candaan itu. Ia mematahkan sendiri janjinya, tak lagi ingin berdekatan dengan Aysha, tak lagi ingin mengenal Aysha. Aysha yang tak paham mengapa Byan menghindarinya bahkan memasang wajah benci padanya, terus saja mendekati dan mengajak Byan bermain. Hingga akhirnya Byantara yang kesal mendorong Aysha hingga jatuh telentang di rerumputan yang becek sehabis hujan, membuat kotor gaun princess kesayangannya. Aysha yang tak pernah mendapat perlakuan kasar merasa terkejut, apalagi perlakuan kasar itu ia terima dari anak laki-laki yang ia sayang dan yang bahkan telah berkata akan melindunginya. Merasakan kecewa dan takut yang teramat sangat, dalam tangis takutnya, Aysha berjanji, tak akan pernah mendekati Byantara lagi, sampai kapanpun.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD