Harapan (BRAYEN POV)

1276 Words

Tidak ingin bermain-main lagi, dan harapanku hanya satu saat ini. Diantara mereka, semoga saja ada yang mampu bersamaku, menemani masa-masa tua, merawat anak-cucu. Semakin bertambahnya usia, aku sadar bahwa ternyata harta berlimpah bukanlah tujuan utama. Setiap bertemu dengan rekan kerja atau kawan lama yang mereka tanyakan adalah sudah berapa keturunan yang kumiliki. Aku memang kaya raya, harta ku tak akan habis di makan oleh keluargaku. Tapi, ternyata kekayaanku tak bisa membeli takdir Tuhan. Seperti saat ini, ketika sedang membahas masalah pekerjaan. Beberapa rekan bisnis asik berbincang mengenai sudah berapa banyak keturunan yang mereka miliki. Aku, yang satu pun tak punya hanya bisa bungkam mendengarkan ocehan mereka yang membuat telingaku panas. "Anak harta yang tak ternilai pa

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD