my wild butterfly - 2

2106 Words
Seorang berandalan kecil yang bernama ying jie yang selalu meresahkan warga karena perlakuan nya karena sering mencuri di setiap kediaman warga setempat. Namun kini telah menjadi asuhan Tuan Baiyou dan menjad seseorang yang lebih berwibawa dan menjadi tangan kanan nya yang di jadikan kepala gangster untuk mengaman kan wilayah-wilayah dari beberapa gangster yang mencoba merebut kekuasaan yang di pimpin Tuan Baiyou. Ying jie tumbuh menjadi pria tampan yang mampu menghipnotis ratusan bahkan jutaan kaum wanita hanya dengan memandang nya saja. Pesona nya yang tidak mampu di duakan oleh apapun , namun hanya satu orang yang mampu memikatnya. Gadis cantik bernama tongli , anak dari kolega permasyarakatan yang bersekutu dengan kepimpinan Tuan Baiyou. sudah hampir beberapa bulan ying jie berusaha mengejarnya dan akhirnya gadis cantik itu mau menjadi kekasih ying jie. Namun dari ying jie sendiri tidak ingin kabar asmara di ketahui oleh Tuan Baiyou karena mungkin akan berpengaruh pada jabatan nya sekarang. Ying jie memberi penjelasan kepada tongli agar ia dapat mengerti posisi ying jie saat ini. Dan tongli pun menerima nya walaupun ada rasa yang tidak membuat tongli percaya begitu saja kepada ying jie. Ada kebahagiaan tersendiri bagi ying jie yang bisa mendapatkan seseorang yang sangat ia inginkan. Ying jie merencanakan pertemuan untuk makan malam di sebuah restoran , banyak yang ying jie dan tongli bicarakan saat itu dan dirasa waktu yang sudah larut ying jie mengantarkan tongli untuk pulang ke rumah nya. ying jie yang sudah memasuki mobil mendapat telfon dari Tuan Baiyou yang menyuruhnya agar segera ke rumah baiyou. Namun sebelum nya ying jie harus mengantarkan tongli terlebih dahulu. Sesudah mematikan telfon ying jie bergegas melajukan mobilnya. Dan setelah mengantar tongli dengan selamat sampai pada tujuan nya ying jie langsung menuju ke rumah Tuan baiyou. Hampir setengah jam perjalanan dan ying jie telah sampai di kediaman Tuan baiyou. Ying jie memasuki rumah Tuan Baiyou dan mendapati dua anak perempuan Baiyou yang sedang duduk di kursi ruang tamu. “ malam Tuan “ sapa ying jie pada baiyou yang sedari tadi sudah menunggu nya. “ hhmm iya , duduklah “ perintah baiyou yang langsung di laksanakan oleh ying jie , dan ada pandangan aneh dari youning kepada ying jie. Seperti menandakan akan ada berita besar yang menyangkut tentang nya. “ maaf jika sudah terlalu malam aku mengumpulkan kalain bertiga disini... Ada sesuatu hal yang ingin aku bicarakan “ ucap baiyou yang penuh tanda tanya. “ kami mendengarkan Tuan “ ying jie yang sudah sangat menanti apa yang ingin di katakan baiyou , karena ying jie takut jika baiyou mengetahui hubungan nya dengan tongli “ ying jie , menikahlah dengan yu yan “ mungkin perkataan baiyou memang sungguh mendadak sekali dan tiba-tiba membuat suasana ruangan yang hening kini menjadi sangat sunyi. “ apa? “ teriak yu yan yang begitu terkejut dengan apa yang di katakan baiyou “ turutilah , demi kebaikan mu “ sahut youning “ bagaimana ying jie? “ baiyou menanyakan keputusan ying jie yang saat itu terlihat seperti tidak terjadi apa-apa. “ tunggu , aku ingin membicarakan nya dengan ying jie “ ucap yu yan di sela pertanyaan baiyou yang belum terjawab oleh ying jie. “ baik , ayah beri waktu 15 menit untuk kalian bicara “ mungkin memang waktu yang singkat untuk membicarakan hal yang serius. Namun yu yan tidak ingin ada kesalah pahaman antara mereka berdua. Karena di fikiran yu yan pasti anggapan ying jie semua ini telah di rencanakan oleh nya. Yu yan mengajak ying jie untuk membicarakan persoalan yang begitu sakral terlebih dahulu , walaupun yu yan memang sudah sangat mencintai ying jie namun dengan cara perjodoban ini ying jie akan sangat membencinya. Ying jie mengikuti yu yan menuju halaman depan rumah , angin malam yang begitu dingin dan sangat menusuk menjadi saksi pembicaraan mereka waktu itu. “ jangan pernah setuju dengan apa yang di bilang ayah “ yu yan memberikan perintah pada ying jie agar menolak keinginan Baiyou. “ apa yang di katakan Tuan adalah perintah termutlak bagi ku “ tegas ucap ying jie “ bukan kah kamu baru saja menjalin hubungan dengan tongli , kenapa kamu tidak menolak apa yang jadi keinginan ayah “ kata yu yan yang mengungkap hubungan antara ying jie dengan tongli “ sejak aku di ambil dari jalanan oleh Tuan Baiyou , mulai sejak itu pula aku tidak akan mampu menolak semua yang di perintah nya walaupun perasaan maupun nyawa yang akan jadi tarohan nya “ ying jie yang sangat berutang budi pada Baiyou tidak akan pernah sanggup untuk berkata tidak pada semua perintahnya. “ dan bukan kah ini yang kamu inginkan “ lanjut kata ying jie dengan senyum sengit yang tampak di sudut bibirnya. “ memang aku sangat memginginkan sebuah pernikahan dengan mu , tapi setidak nya bukan dengan cara yang tidak masuk akal seperti sekarang, pernikahan tapi terpaksa “ saut yu yan dengan nada emosi dan membanting pintu saat ia hendak pergi masuk ke dalam rumah. “ pernikahan terpaksa “ suara lirih ying jie dan beberapa saat mengikuti yu yan yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam rumah. Tapi setelah ying jie sampai di ruang tamu ia tidak mendapati yu yan dan Baiyou di sana melainkan hanya youning yang sedang asik mengotak atik seikat berkas. “ youning , dimana Tuan? “ tanya ying jie pada youning karena tak mendapati baiyou disana “ masih membicarakan persyaratan dengan yu yan dan pastinya akan sangat menyakitkan bagi yu yan “ ucap youning dengan membuang nafas berat seperti menandakan sesuatu keputusan yang tidak akan bisa di terima dengan lapang d**a. Ying jie yang bingung hanya mampu menyatukan kedua alis nya dan hanya memilih untuk duduk dan menunggu mereka.. ***** Yu yan yang setelah berbicara dengan ying jie memilih masuk ke dalam rumah karena ada beberapa kata ying jie yang mungkin sangat menyakitkan bagi yu yan. “ bisakah aku berbicara dengan ayah “ ucap yu yan setelah ia selesai bicara dengan ying jie. “ katakan disini saja , aku juga ingin mendengarkan nya “ sahut youning yang sangat ingin tahu apa yang akan di katakan oleh kakak tersayangnya itu. “ ayah saja , tapi tidak disini. Bisakah sebentar saja ikut dengan ku “ pinta yu yan pada baiyou , karena jujur saja jika yu yan masih tidak paham dengan apa yang di perintahan kan baiyou pada ying jie. “ mari “ yu yan mempersilahkan baiyou untuk mengikuti nya dan baiyou tidak berkata sepetah katapun namun tetap mengikuti yu yan yang ingin membicarakan sesuatu hal pada baiyou. Setelah sampai di halaman belakang rumah yu yan mulai membuka pembicaraan pada baiyou. “ maksud perkataan ayah meminta ying jie untuk menikahi ku apa? “ sebelum yu yan bicara baiyou sudah menebak apa yang akan ia tanyakan. Karena baiyou pun sudah sangat hafal sifat anak nya itu. Walaupun memang pada dasar nya yu yan adalah anak angkat baiyou , namun yu yan lah yang lebih paham apa yang di inginkan baiyou di bandingkan youning. “ aku hanya ingin ada seseorang yang mampu melindungi mu , kamu itu perempuan yang harus di lindungi oleh laki-laki bukan melindungi diri sendiri “ ucap baiyou serata menerangkan kepada yu yan “ tapi kan tidak harus menikah dengan cara seperti ini ayah , ak..ku.. “ yu yan yang masih bersikekeh untuk menolak perjodohan itu terhenti dengan perkataan baiyou yang membuat nya sangat terkejut. “ jika kamu menolak nya perjodohan ini tanda nya kamu bersedia lepas dari ayah tiri mu , dan jika ayah tiri mu masih menghubungi mu atau bahkan masih menganiaya kamu tidak segan-segan aku akan membunuh nya , ayah tidak bermaksud untuk mengancam mu semoga pemikiran ayah bisa tersampai kepada mu maupun ying jie “ kata baiyou memperjelas kepada yu yan “ sudah cukup aku berdiam melihat semua luka yang terjadi pada mu karenanya “ lanjut ucap baiyou penuh penekanan. “ jika aku menyetujui perjodohan ini aku ingin ayah tetap bersedia tidak akan mengganggu ayah ku dan apapun yang terjadi pada ku.” “ itu persyaratan ku untuk ayah , berjanjilah “ yu yan yang memohon pada baiyou agar ia tidak melibatkan ayah tirinya. Smua ini masih sangat sulit untuk baiyou yang tetap harus merelakan yu yan tersakiti oleh ayah tirinya. Dan semoga saat yu yang menikah dengan ying jie , ia mampu melindungi nya. “ seperti biasa , aku akan mengalah “ ucap baiyou lalu meninggalkan yu yan pergi karen menyesalkan persyaratan yang di ajukan baiyou. Yu yan yang mengikuti langkah baiyou memasuki rumah dan mendapati semua nya yang sedang menatapnya. Baiyou sudah memutuskan akan tetap melanjutkan perjodohan ini dan yu yan pun menyetujui nya karena yu yan sendiri juga tidak ingin ada hal yang tidak di inginkan nya terjadi pada ayah tiri nya. Terlihat senyum yang begitu kecut dari ying jie yang terlihat jelas di mata yu yan , ia merasa sangat bersalah kepada ying jie karena menerima perjodohan ini. Tetapi yu yan pun juga mempunyai alasan kenapa dia bisa menyetujui nya. “ aku juga ada syarat untuk ying jie ayah “ kata yu yan sebelum ia dan ying jie menyiapkan berkas untuk pernikahan nya. “ katakan “ ucap ying jie lalu melipat kedua tangan nya menunggu sesuatu ucapan yang akan di katakan oleh yu yan “ setelah pernikahan aku tetap pada jalan ku dan ying jie tetap pada jalan ying jie , tanpa harus ada yang mencampuri urusan kita masing-masing “ syarat yang di ajukan yu yan kepada ying jie dan membuat baiyou sangat terkejut dengan perkataan yu yan. Baiyou tidak menyangka jika yu yan akan memberikan syarat seperti itu , baiyou yang berfikir semua ini akan bisa menghentikan agar yu yan tidak menemui ayah tiri nya lagi. Tetapi kini seperti sia-sia usaha baiyou untuk menyingkirkan ayah tiri yu yan dari yu yan , karena bagi baiyou ying jie memang orang yang tepat untuk melindungi yu yan. “ dan aku mau hanya kita berempat yang menghadiri pernikahan ini “ lanjut ucapan yu yan pada mereka yang ada di ruangan. “ bagaimana bisa ada persyaratan untuk pernikahan “ ucap youning dan mengetuk-etuk telunjuknya pada dagu tanpa bahwa youning pun tidak habis fikir dengan persyaratan yang di ajukan yu yan pada ying jie “ itu yang terbaik “ yu yan yang sudah sangat lelah dengan pemikiran nya sendiri dan entah bagaimana dia akan menjalani kehidupan nanti nya. ***** Pagi yang sangat cerah telah menjadi saksi pengucapan janji sehidup semati bagi yu yan dan ying jie. Sangat terasa canggung ketika mereka sudah di perbolehkan mencium satu sama lain. Tetapi bagi ying jie itu bukan hal yang terlalu siknifikan , karena ying jie pun selalu bersama wanita setiap malam nya. Namun ini yang pertama bagi yu yan , entah mengapa ada perasaan yang sangat mengejutkan pada hati nya saat ying jie mencium bibir ranum nya. Setelah proses pernikahan berlangsung ying jie lantas menbawa yu yan untuk tinggal menempati rumah ying jie. Di dalam perjalanan mereka hanya terdiam tak ada satu katapun yang terlontar dari bibir masing-masing. Beberapa menit perjalanan sudah di tempuh dari tempat perlaksanaan pernikahan menuju rumah ying jie. Setelah sampai ying jie mempersilahkan yu yan masuk. Yu yan yang merasa sedikit tak enak hati karena menerima pernikahan ini terbesit rasa bersalah pada dirinya karena jelas nya yu yan mengetahui jika ying jie pun masih memiliki kekasih. Apa tidak begitu kejam di rasanya. “ selamat datang nyonya “ ucap ying jie yang nampak seperti sindiran bagi yu yan. “ kamu boleh membenciku ataupun apalah itu menurut bahasa mu , tapi aku juga punya alasan kenapa aku menerima nya. Dan lagi aku juga gak akan melarang mu atau mengengkang mu. Kamu masih bisa berhubungan dengan tongli sampai kapan pun selama Tuan mu tidak mengetahuinya. Aku akan bersedia untuk menjaga rahasia mu. Tetapi setidak nya bersikaplah seperti biasanya tidak usah menghidupkan taring mu. Sudah lah semoga kamu juga bisa paham , oh ya dimana kamarku? “ jelas yu yan pada ying jie yang masih mematung di belakang nya. Yu yan berbicara tanpa memandang wajah ying jie , namun yu yan mengetahui jika memang ying jie saat ini sedang mendengarkannya . “ lantai atas masih ada satu kamar kosong , di bawah juga tinggal pilih saja mana yang kau suka. Kamarku di atas sebelah kanan mu dapur dan kalau lebih kedalam tempat untuk mencuci , untuk menjemur di lantai atas.“ ucap ying jie dan menunjukkan dimana saja letak tata ruangan rumah itu. “ oke paham , aku pilih yang di bawah saja biar leluasa “ ucap yu yan dan langsung memasuki kamar yang sudah di pilih nya. “ apa dia sanggup memegang omongan nya jika memperbolehkan aku tetap berhubungan dengan tongli “ umpat batin ying jie yang masih berdiri di tempat nya. “ semoga aku bisa menjalani semua ini “ ucap yu yang di balik pintu kamar nya dan tak terasa bulir airmatanya pun jatuh. Bersambung...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD