23 Teror ke Kantor

2482 Words

“Hm … maaf bukan menyalahkan penjelasan Bapak. Saya-” Aku tidak mungkin berbohong. Sehingga terpaksa tak kutuntaskan kalimat itu. “Oh … Saya kira tadi ada yang salah. Ini Bu Dini sama Mbak siapa namanya?” Laki-laki berkemeja putih tulang dengan lengan panjang yang dilipat hampir ke siku itu menyipitkan matanya. Seperti mencoba mengingat sesuatu. “Alya, Pak,” sahut Dini. Syukurlah Dini membantuku bicara. Sebab lidahku masih keluh rasanya, saking syoknya dengan semua kebetulan ini. “Teman sekantor dengan Bu Dini? Atau-?” “Iya, Pak. Sekantor. Cuma tadi pas Bapak presentasi, Alya lagi izin keluar.” Lagi-lagi Dini menolongku, juru bicara yang baik. “Mbak Alya masih ingat saya?” tegas lelaki berkacamata itu. Dia seolah ingin aku yang menjawab langsung pertanyaannya, bukan Dini. Dini seketik

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD