Rupanya Nely lebih dulu menyadari kedatanganku dibanding Mas Wildan. Sepersekian detik kemudian mata kami beradu. Mungkin aku menakutkan baginya laksana hantu. Sehingga gestur gelisah terlihat jelas dalam dirinya. Tanpa disadari, Nely bergerak mundur seperti ingin menghindariku. Namun naas, dia akhirnya terjatuh dalam kolam dan disambut tumpahan air dari tong raksasa yang ada di atasnya. Dobel apes. Aku sebenarnya ingin tertawa melihat kejadian itu, tetapi kutahan. Katanya enggak baik ya tertawa di atas penderitaan orang lain. Di sisi lain Mas Wildan dikagetkan dua hal sekaligus. Keberadaanku yang tiba-tiba ada di hadapannya, juga posisi Nely yang terguyur tumpahan air. Segera kuambil Rheza dari gendongan Mas Wildan. “Mas, mana kontak mobilnya? Aku mau jemput Rohim sekarang.” “Kamu ke si