Part. 3

792 Words
Happy Reading... **** "Sial!" Desis Dimas. Saat ia baru saja melihat Deandra pulang dengan menaiki Bus. Dimas berjanji akan mencari tahu dimana Gadisnya itu tinggal. Dimas menaiki mobil sportnya, dan meninggalkan area sekolah dengan kecepatan di atas rata-rata. Setelah sekitar lima belas menit. Akhirnya Dimas sampai di rumahnya, rumah bertingkat dua, Yang hanya ada beberapa orang saja yang memilikinya di komplek tersebut. "Sudah pulang?" Tanya seseorang itu, dan langsung memberikan ciuman di kening Dimas dan membuat pria itu tersenyum. "Iya Mah." Jawab Dimas sambil duduk di sofa panjang yang begitu mahal. Wajahnya terlihat sekali sangat lelah, lelah karena memikirkan seorang gadis. Dimas itu Orangnya jika sudah berhadapan dengan sang Mamah pasti akan menjadi manja. Namun jika ada sang Papah pasti, sang Papah akan cemburu karena kedekatannya bersama Mamahnya. Entahlah kenapa sang papah begitu posesif padahal Dimas adalah anaknya. "Mau makan malam apa sayang?" Tanya Mamahnya sambil duduk di sebelah Dimas dan mengelus rambut anaknya dengan lembut. "Terserah Mamah, Masakan Mamah pasti Dimas makan." Jawab Dimas. Lalu hendak memeluk Mamahnya. Namun belum sempat ia memeluk sang mamah, seseorang terlebih dahulu telah menarik baju bagian belakangnya dan membuat Dimas mundur ke belakang. "Ih Papah, aku mau meluk Mamah!" Ucap Dimas dengan jengkel. Ya seseorang itu adalah ayahnya sendiri. yang selalu memberikan jarak kepada ia dan ibunya. "Jangan manja sama Mamah. Kamu sudah besar!" Kata Sam sambil menantap Dimas tajam. Seorang Sam sangat posesif terhadap miliknya. Terlebih itu adalah istrinya. Walapun sang anak yang ingin bermaja kepada Riana. Riana itu adalah miliknya! Dia tidakrela rasanya bila Riana di peluk oleh pria lain apa lagiDimassering mencari perhatian kepada Riana. "Kalau kamu mau manja-manjaan, cari sana. Jangan sama Mamah, Mamah hanya milik Papah." Lalu Sam mendorong Dimas untuk menjauhi istrinya.Riana menggelengkan kepalanyasaatmelihat tingkah Sam yang semakin menjadi saja bahkan dengan anaknya sendiri Sam cemburu. "Dasar pelit. Mamah juga milik Dimas, iya kan Mah?" Tanya Dimas sambil menatap Riana. dan hendak kembali memeluk Riana namun dengan cepat Sam menepis tangan Dimas. "Iya sayang." Jawaban Riana membuat Sam cemberut seperti anak kecil padahal usianya sudah tidak lagi muda. "Sudah. Kalian berdua harus ganti baju dan mandi." Perintah Riana. Dan keduanya langsung berlari menuju kamar masing-masing. Sifat keduanya tidak jauh berbeda. Sama-sama Posesif, Tempramental dan pemaksa. Riana harus ekstra sabar menghadapi keduanya karena mereka berdua sama-sama mencari perhatian dari Riana.    Riana hanya menggeleng melihat tingkah dari keduanya. Namun tidak bisa ia pungkiri juga bahwa ia sangat menyayangi kedua pria tersebut. Mereka adalah hidupnya dan sumber kebahagiaan Riana. Dimas adalah anaknya dan Sam. Entah kapan tuhan bisa memberikan mereka anggota keluarga baru lagi. Namun Riana tetap berdoa untuk bisa memiliki anak kembali. Dan begitupun dengan Sam namun tidak dengan Dimas pria itu tidak ingin memiliki adik lagi karena katanya perhatian Riana  bisa terbagi lagi sudah cukup dia dan ayahnya yang selalu ribut mencari perhatian Riana dan dimas  tidak ingin rebutan bersama adik nya. Riana tertawa saat mengingat wajah protes Dimas sangat lucu pikirnya. Sam Wijaya adalah suami dari Riana Clarisa Wijaya. Sam adalah seorang Pengusaha yang berasal dari Jerman dan dengan beruntung ia dapat menikahi seorang wanita Indonesia yaitu Riana. Riana adalah Dunia Sam sejak dulu, Maka wajar jika dia sangat posesif terhadap miliknya. Wanita yang memiliki pembawaan lembut, Penyayang dan juga memiliki tutur kata yang lembut tersebut dapat membuat seorang Sam bertekuk lutut. Riana adalah pasangan yang selama ini Sam cari dan diasangat beruntung karena bisa membuat Riana menjadi miliknya. ****** Dea baru saja memasuki sebuah Cafe dengan tergesa-gesa. Saat ini jam sudah menunjukkan pukul enam petang. Dan dengan segera Dea memasuki sebuah bilik untuk dapat mengganti bajunya. Baju dengan betuliskan nama Cafe tersebut, yaitu R' Cafe, sungguh sangat beruntung Dea dapat bekerja di tempat ini. Karena selain jaraknya dari kos cukup dekat, Gajih perbulan pun Cukup banyak bagi seorang Dea. Dea adalah seorang perantauan dari Kalimantan ke Ibu kota. Sebenarnya di kalimantan Dea adalah orang yang cukup Mampu. Ayahnya adalah seorang Kepala Desa dan ibunya memiliki toko sembako di kampungnya. Namun Dea tidak ingin membebani kedua orang tuanya. Maka dari itu ia mengambil pekerjaan paruh waktu di cafe ini. "Mbak Maaf ya saya terlambat." Kata Dea sambil menunduk. Dea adalah gadis pemalu yang tidak pandai bergaul. Maka dari itu ia selalu merasa tidak nyaman jika berada di tempat ramai. apalagi sekarang ia terlambat masuk kerja hal itu membuat Dea bertambah malu saja rasanya "Tidak apa-apa Dea. Sekarang kamu lanjut kerja." Perintah Siera. Siera adalah gadis yatim piatu, yang juga bekerja sebagai waiters di cafe tersebut. Usianya lebih tua dua tahun dari Dea. "Oh iya, antar pesanan ini ke meja Nomor 8 ya." Kata Siera dan di balas dengan cepat oleh Dea. "Oke Mbak!" Lalu Dea membawa napan tersebut ke meja Nomor 8 yang dimana disana berisi kumpulan anak muda. ****** Terima kasih sudah mampir :) Jangan lupa Vote :)
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD