PROLOG
"Kamu akan menikah Sal,"
"Apa?!"
Gadis itu terpekik kaget. Dengan spontan ia berdiri dari duduknya, mengabaikan gelas yang isinya telah tinggal setengah karena tumpah diatas meja kaca. Salsa terlalu kaget hingga tanpa sengaja kakinya menendang meja kaca yang berada didepannya.
"Papa bercanda kan?" Dengan cepat Salsa bangkit dari duduknya, mengacuhkan ponselnya yang masih tercharger dan menampilkan notifikasi direct massage yang berasal dari salah satu aplikasi ternama. Sebelumnya Salsa tengah bertukar pesan dengan kakak kelas yang menjadi idolanya ketika tiba-tiba saja Sandi -apapa Salsa- mengucapkan kalimat yang sangat tidak masuk akal menurutnya.
Salsa berjalan dengan cepat menghampiri Papa kesayangan yang tengah terbaring di atas ranjang rumah sakit. Sudah tiga hari yang lalu infus itu terpasang pada lengan kiri Sandi, dan dokter mengatakan bahwa Papanya belum boleh pulang.
"Kamu akan menikah, minggu depan. Dan Papa tidak bercanda sayang." Lengan kanan Sandi yang terbebas bergerak untuk mengusap rambut halus putri kesayangannya itu.
Putri semata wayang yang amat ia sayangi dan cintai. Bahkan, ia selalu menuruti apapun kemauan putrinya itu.
Wajah Salsa nampak muram, ia duduk di tepi ranjang sangat Papa seraya menatapnya sendu. "Tapi Salsa kan masih sekolah Pa, masa iya nikah gitu aja."
Mencoba membuat pembelaan, Salsa mencoba untuk menggoyahkan kemauan Papanya. Salsa tidak mau jika harus menikah diusia muda, ia masih ingin bersekolah seperti teman-teman seusianya. Salsa masih ingin bebas, dan lagi pula, ia baru kelas dua SMA, dan tidak mungkin ia menikah begitu saja!
"Menikah sambil sekolah kan bisa sayang."
"Tapi Pa, usia legal pernikahan di Indonesia itu sembilan belas tahun, dan Salsa masih tujuh belas tahun. Nggak mungkin Salsa keluar sekolah kan? Lagipula Salsa masih mau kuliah!"
"Nikah secara agama aja dulu, negaranya nanti. Jadi masih boleh sekolah."
"Jadi entar Salsa nggak dapet buku nikah?"
"Ya, setelah kamu sembilan belas tahu, baru daftarin."
"Tapi kan Pa... "
"Demi Papa sayang, kamu mau kan?"
Kepala Salsa menunduk dalam, ia nampak memikirkan sesuatu.
_________________________
[Cerita bersambung, untuk baca alur lengkapnya, bisa cek bio akun aku atau cek ** aku di @olipoill_]