Awal Yang Asing

876 Words
  Kita awalnya 'asing', kemudian seiring berjalannya waktu 'masih asing' ... dan akhirnya sekarang 'semakin asing' -Bingung- _________________________________________ “Kenapa bisa? Kamu tidak becus!” maki pria tampan ber-jas hitam lengkap dengan kacamata gelapnya. Pria ini tengah kesal, lantaran kepulangannya ke Indonesia harus dipercepat dari jadwal yang telah ditetapkan. Seharusnya dia masih punya waktu sehari lagi. bukan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Pekerjaannya bahkan sudah beres sejak kemarin. Namun, dia ingin menggunakan waktu seharian untuk menemani kekasihnya yang sedang menuju Singapura dalam rangka study tour. Kesempatan baginya untuk menebus rasa bersalah karena tidak memberitahu kekasihnya mengenai perjalanan bisnisnya kali ini. Dia sengaja mempercepat pekerjaannya kemarin sehingga setibanya Fhariza, kekasihnya. Mereka bisa menghabiskan waktu bersama, namun s**l. Rencana hanya tinggal rencana. Pagi-pagi buta, dia sudah didesak oleh sekretarisnya yang mengatakan bahwa mereka harus segera pulang hari ini juga ke Indonesia, karena kantor pusat sedang ada masalah.  Tak hanya itu, ibunya juga memintanya untuk pulang ke rumah, entah untuk urusan apa. Jujur saja, pria tampan dan masih muda ini merasa sesak serta berat untuk menginjakkan kaki kembali ke rumah orang tuanya itu. Dia sudah lama memilih tinggal terpisah. Pupuslah sudah planning yang sudah ia siapkan untuk bersama sang kekasih, ia tahu kekasihnya pasti akan marah-marah jika tahu bahwa ia tidak bisa menemani Fhariza di negara ini.  Mungkin nanti, dia harus menyiapkan sesuatu yang istimewa untuk meminta maaf dan menggantikan rasa kecewa Fhariza, kekasih yang dia cintai. Pria tampan ini sedang dalam perjalanan menuju Changi Airport. Semua keperluan sudah dipersiapkan oleh sekretarisnya, Armadan. Lebih tepatnya, sekretaris dan juga sahabat dari Abangnya. Tapi dengan sialnya lagi, tiket kelas utama atau VVIP telah habis. First class kosong. Karena terdesak pekerjaan yang tidak dapat ditunda di Indonesia, menyebabkan pria ini terpaksa mengikuti arahan sekretarisnya agar tetap pulang dengan menggunakan business class, meskipun Armadan harus menerima amukannya. “Maaf Bos. Kita tidak bisa menunda lagi! Dan tiketnya hanya ada yang itu.” Armadan memperhatikan kegelisahan Bosnya. Mereka telah sampai di Singapore Changi Airport. Singapore Changi Airport Maskapai : Singapore Airlines Nomor penerbangan : SQ952 Waktu berangkat : 07:40 Waktu kedatangan : 08:25 Dengan langkah tergesa-gesa lantaran departure mereka sebentar lagi, pria tampan yang diikuti sekretarisnya berjalan dengan cepat. Sedangkan mulutnya hanya mengupat ketidakbecusan Armadan. Selama ini dia belum pernah menggunakan business class. Dia  tidak nyaman seruangan dengan orang lain yang tidak dia kenal terlebih lagi dengan suasana hati yang buruk. Dengan masih tergesa-gesa, tiba-tiba saja- Srrruuttt Cairan berwarna putih mendarat indah di jas gelap milik pria tampan ini, dia yang tadinya kesal dengan sekretarisnya kini bertambah kesal karena kejadian barusan. Dia ketumpahan milkshake yang dibawa oleh orang di depannya. Astaga. “Kamu!” geramnya sambil menunjuk orang di depannya. Seorang perempuan tengah menunduk untuk memungut milkshake yang jatuh tertumpah. Mendengar suara besar dan tajam itu, membuat perempuan tersebut berdiri setelah berhasil memungut cup milkshake-nya yang tak bersisa lagi. “Afwan Akhi, Ana tidak sengaja.” ucap perempuan berpakaian syar'i dengan warna cerah pada pria bertubuh tinggi yang berdiri gagah di depannya. Pria itu menatap orang di depannya marah. Sedangkan perempuan yang menabrak tadi tak berani memandang orang di depannya, ia hanya melihat sebatas sepatu hitam mengkilau yang dikenakkan pria berperawakan tinggi itu. Sepertinya orang kaya. batinnya. Kemudian, pria tampan itu meregut sambil dibantu sekretarisnya untuk melepaskan jas yang terlanjur basah. Dia pun kembali menghujam pandangan kesalnya pada perempuan di depannya yang telah mengotori jas mahal yang ia pakai. “Kalau jalan itu lihat-lihat pakai mata! Jangan menunduk saja! Oh ... mungkin mata kamu tertutup jilbab panjang itu! Dan saya bukan Akhi. Kamu salah orang! Entah kamu Ana atau Ani. Saya tidak peduli!” ucapnya dengan nada tinggi menahan marah. “Dasar perempuan tidak beretika! Sudah salah, minta maaf saja tidak!” tambahnya lagi sambil berlalu melanjutkan langkahnya. Meninggalkan perempuan mungil dengan milkshake yang kosong ditangannya, ia sangat sedih mendengar ucapan kasar dari orang asing itu. Inilah ujian dalam berhijrah. Setelah berada di dalam pesawat, Armadan membisikan sesuatu ke telinga Bosnya, “Bos, masalah tadi. Perempuan itu sebenarnya sudah meminta maaf!" Si Bos yang sedang mengatur kenyamanan kursinya hanya mengangkat alis bingung. "Kata 'afwan' yang dia ucap itu adalah kata ‘maaf’ dalam bahasa Arab. Dan juga dia bukan salah mengenal orang, karena akhi dalam bahasa Arab artinya saudara laki-laki yang digunakan untuk penyebutan saudara laki-laki semuslim. Dan terakhir, bukannya dia menyebut namanya sendiri, Ana. Karena Ana kan artinya ‘saya’, Bos. Masa Bos yang pintar ini nggak tau sih! Makanya Bos, jangan marah melulu kan ngga konsen jadinya.” terang Armadan lagi menahan tawa seraya menuju kursinya. Sedangkan Bos yang dibisikkan sesuatu oleh Armadan itu seketika telinganya memarah, lantaran menahan malu salah mengartikan maksud perempuan tadi. "Pasti gue kelihatan bodoh banget tadi! Astaga, ini gara-gara gue kebawa emosi sampai ngga bisa berpikir jernih. Kan gue jadi gagal paham." batinnya. Dia menghela nafas, setelah mendapat sedikit ketenangan barulah ia menyadari bahwa dia sudah mempermalukan dirinya sendiri dihadapan perempuan mungil yang mungkin umurnya terpaut beberapa tahun dibawahnya. Atau seusia adiknya. Pria muda ini, Arriqhad Okhtara menutup wajah tampannya dengan kedua tangan seraya menyandarkan punggung dikursi penumpang yang cukup nyaman. Sedangkan kursi disebelahnya belum juga ditempati. Cih, lama sekali orang ini. Siapa sih yang punya kursi sebelah? batinnya kesal. Tak beberapa lama merengut dan mulai memejamkan mata, kursi disebelahnya pun terisi oleh sosok mungil berkerudung lebar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD