Khawatir

1332 Words

            Aji bertopang dagu. Sudah sejak sepuluh menit yang lalu ia melakukannya. Matanya menerawang jauh dan tampak tidak fokus kemana – mana. Mungkin, jika Alan menepuk bahunya dari belakang, cowok itu akan terkejut. Atau yang lebih parah, bisa saja Aji langsung jatuh dari tempat duduknya karena terkejut. Tapi Alan tidak setega itu kok. Dan… sebenarnya ia masih sayang nyawa kalau mau menyalahi Aji di saat mood nya tengah turun begini. Aji itu kalau marah bisa lebih seram daripada cewek PMS.             Dimas melirik Alan yang sejak tadi memperhatikan Aji namun tidak melakukan apapun kepadanya. Cowok kalem tersebut hanya melirik keduanya dalam diam. Ia sedang tidak ingin ikut campur sekarang. Kalau memang mereka berdua tidak mau mengatakan  masalahnya kepadanya, maka Dimas berencana a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD