Part 2

1372 Words
"Berdua bersamamu adalah kebahagiaan yang tiada taranya bagiku." °°°°° Queen POV. Seperti biasa. Bangun, mandi, dan pergi ke sekolah menggunakan lamborghiniku sembari menyanyikan lagu Letto-Ruang Rindu. Lagu ini adalah salah satu lagu kesukaanku. Lagu ini mengingatkanku kepada seseorang. Seseorang yang sangat berarti bagiku. Tanpa membutuhkan waktu yang lama aku sampai di sekolahku. Ku parkirkan mobil dengan baik di parkiran sekolah. Setelah itu langsung pergi ke kelas tanpa membuang-buang waktu lagi. Di perjalanan menuju kelas, orang-orang menyapaku. Kubalas dengan sapa dan juga senyuman. "Hai, Milha!! Hai, Qisya!!" sapaku pada kedua sahabatku setelah sampai di kelas. Ah, kalian pasti sudah tahu kan siapa Milha. Jadi aku nggak perlu mengenalkannya lagi kepada kalian. Aku akan memperkenalkan Qisya kepada kalian semua. Qisya Azzala, namanya. Mempunyai wajah yang cantik dan sifat yang lemah lembut sehingga membuat para cowok jatuh cinta padanya. Fisik dan hatinya begitu sempurna. Siapa yang dapat menolak, kan? Qisya orang Prancis asli, namun dia bisa berbahasa Indonesia. Aku bersahabat dengannya semenjak masuk SMA. "Hai juga, Queen!" sahut mereka kompak. Kalian jangan heran, mereka selalu kompak dalam hal apa pun. Menarik bukan? Aku mendudukkan pantatku di atas kursi. Entah kenapa rasanya hari ini aku lebih bersemangat dari hari-hari sebelumnya. Mungkin karena hari ini hari pertamaku setelah jadian dengan My Nico. "Kayaknya bahagia banget pagi ini." Celetukan Milha membuatku menyengir. Kupeluk lengannya gemas dan berujar riang. "Iya, Mil. Bahagia banget." "Bahagia kenapa nih?" "Perusahaan terkenal ingin merekrutku sebagai model tetap di sana dengan gaji yang lumayan besar." Nanti saja deh ku ceritakan sewaktu istirahat. Gak enak kalau cerita haru terpotong-potong. "Wah, hebat." "Kapan mereka menawarkan itu?" "Dua hari yang lalu, Sya." Oke, ini tidak sepenuhnya bohong. Pihak perusahaan sana memang ingin merekrutku tapi belum kuberi kepastian. "Selamat." Bel masuk berbunyi, di iringi dengan guru yang masuk ke dalam kelas kami. Selama jam pelajaran berlangsung aku hanya diam memperhatikan guru yang mengajar di depan kelas. Walaupun aku sudah mengerti tentang materi yang di ajarkan guru. Aku memperhatikan pelajarannya hanya sebagai bentuk kesopananku. Masa guru menerangkan, anak murid tidur. Kan nggak sopan tuh namanya. **** Waktu jam istirahat aku pergi ke kantin hanya dengan Milha karena Qisya tidak ikut dengan kami. Katanya dia ingin pergi ke perpustakaan. Qisya memang suka sekali membaca buku, jadi tidak heran kalau dia selalu pergi ke perpustakaan. Oh iya, aku juga suka sekali membaca buku seperti Qisya tapi aku sangat jarang pergi ke perpustakaan karena aku lebih suka membaca buku yang kubeli sendiri. Selain suka membaca buku, aku juga suka sekali menulis cerita. Keadaan kantin sangat ramai tapi tidak membuat kami terusik. Sudah terbiasa. "Aku pengen curhat, Mil." kataku mengambil perhatiannya dari makanan. Dari dulu aku dan Milha saling terbuka. Kami selalu curhat-curhatan dan saling memberi solusi untuk permasalahan yang kami hadapi. Dia adalah sahabat terbaik yang pernah kumiliki. "Curhat aja." "Aku kan pernah bilang kepadamu kalau aku kagum sama Nico. Dan kemarin aku udah jadian sama dia." "Serius? Gimana ceritanya?" Alis kanan Milha terangkat, menandakan sedang heran dan bingung. "Kemarin kau kan pulang lebih dulu daripadaku. Terus, sewaktu aku melewati lapangan basket, aku melihat Nico. Saat itu, dia juga sedang menatapku, lalu dia tersenyum manis. Aku balas lah senyumannya. Terus dia menghampiriku, dan menyatakan perasaannya kepadaku. Katanya dia sudah memperhatikanku sejak lama tapi dia nggak berani mendekatiku dan baru kemarin dia berani. Gitu katanya." "Hah? Sesimple itu?" tanya Milha dengan nada tidak percayanya. "Iya. Aku bahagia banget Mil, hehe." "Kau tidak heran? Masa tidak ada tahap pdkt dulu sih? Bukannya aneh yah, dia langsung mendekatimu dan menyatakan perasaan gitu aja." Eh, iya juga yah. Ah, bodo amat. Yang terpenting sekarang dia menjadi pacarku. "Bodo amat, Mil. Yang terpenting aku sama Nico udah jadian. Lagian kalau pakai tahap pdkt, lama dong." sahutku masa bodo. Bagus kan kalau dia nggak pakai tahap pdkt dulu. Hmm.... Aku nggak perlu terjebak dalam friendzone dulu seperti di dalam cerita-cerita. "Haha.. Terserah kau saja deh." Milha tertawa kecil. "Btw, selamat yah. Semoga langgeng." **** Bel pulang sekolah berbunyi, aku segera keluar dari dalam kelas. Ternyata Nico sudah menungguku di depan kelas. Pria itu memasukkan tangannya ke dalam saku celananya. Owhh, coolnya. Jadi tambah suka deh hehe. "Hai, sayang!" sapanya sambil tersenyum manis ke arahku. Aku hanya membalasnya dengan senyuman. "Jalan-jalan dulu yuk, kau mau kan?" Nico merangkul bahuku. "Mau dong, hehe." "Gimana kalau kita ke cafe?" "Oke." Kemana pun kamu membawaku, aku akan tetap senang karena berdua bersamamu adalah kebahagiaan yang tiada taranya bagiku. Biasanya aku cuma bisa mengagumimu dari kejauhan tapi sekarang aku bisa mengagumimu dari dekat. Tentu saja aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Akan kugunakan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya. Berjalan menuju parkiran di iringi dengan tatapan heran para murid. Mungkin mereka menerka-nerka hubungan kami. "Ke cafe mana?" "Ke CS aja, sayang." "Oke." Kami pergi ke cafe menggunakan mobil masing-masing. Sesampinya di tempat tujuan kami keluar dari mobil masing-masing. Tanpa di sangka, dia mengenggam tanganku dengan lembut. Ah, rasanya aku ingin terbang ke langit ke tujuh sekarang juga saking senangnya. "Mereka cocok banget." "Oh my god! Cowoknya ganteng banget." "Duhh, ceweknya bak dewi yunani guys." "Cewek itu model yang bernama Queen, kan?" "Masa sih? Nggak mungkin lah." "Lihat nih," "Woahh. Ternyata dia memang model." "Aku ingin minta tanda tangannya deh." "Jangan! Dia sedang makan siang dengan pacarnya. Tidak enak lah kalau menganggu mereka." Aku memutar bola mata malas mendengarkan ucapan mereka. Tidak bisa kah aku tenang sehari saja tanpa bisikan-bisikan orang-orang? Baik di sekolah atau pun di luar sekolah, sama saja. Kami duduk di tempat yang paling sudut. Nico memesankanku makanan dan kami pun menikmati pesanan kami sambil mengobrol hingga tak terasa pesanan kami habis. "Yah, dompetku ketinggalan dalam mobil nih, sayang. Gimana dong? Masa aku balik ke mobil dulu." ucapnya lesu. Aku yang mendengarnya pun tak ingin ambil pusing. Kalau kembali ke mobil kan terlalu membuang waktu. "Pakai uangku saja." Mengambil beberapa helai uang dari dalam dompetku. "Eh, masa kau yang bayar sih? Kan aku cowok, seharusnya aku yang membayarnya." "Gak papa Nic, lain kali saja kau yang membayarnya, kan masih banyak kesempatan." Nico mengangguk, kemudian mengelus puncak kepalaku dengan senyuman manisnya yang dapat membuatku meleleh. Lalu ia mengambil uangku dan membayarnya. Setelah itu, kami keluar dari cafe dan pulang ke rumah masing-masing. **** Malam harinya aku memutuskan untuk mengubungi 'mereka' yang berada di Indonesia karena aku sangat merindukan mereka. (Cecan Squad?) Queen Malam kakak-kakak tercinta:) Kilsha Malam juga adek tercinta:) Monnyca 2 Virly 3 Queen Menghitung aja terus_- By the way, Queen kangen banget nih sama kalian:'( Virly Aku juga kangen sama kamu, Queen? Monnyca Aku juga. Di sekolah, aku nggak punya teman satu pun, Queen??? #curhat Queen Kenapa kamu nggak punya teman, Mon?? Monnyca Aku nyamar di sekolah, makanya aku nggak punya teman. Kilsha Agak sinting sih tuh anak, Queen. Virly Iya betul tuh, kebanyakan baca cerita novel mungkin?? Queen Nyamar jadi apa, Mon? Monnyca Nyamar jadi nerd. Virly Monny sok-sok an menjadi nerd ceritanya? padahal dia mah cabe-cabean kalau di luar sekolah. Ups. Kidding? Queen Ohh, kamu nggak kena bully kan, Mon? Monnyca Kena bully lah? Queen Ughh, kasihan? Monnyca Udah biasa kok? Queen Queen jadi pengen nemenin Monny di sekolah deh. Kalau Queen ada di sana, Queen akan bikin kapok murid yang berani membully Monny! Monnyca Huaa? kapan kamu pulang? Queen Ntahlah, mungkin suatu saat nanti, sabar aja yah menanti Queen yang cantik dan imut ini wkwk. Monnyca Iya, selalu aku tunggu kok? Virly Kacang mahal woi?? Kilsha Kacang mahal?? Queen Hehe, gara-gara keasikan sama Monny nih, jadi lupa deh sama kedua kakak Queen yang cantik??? Monnyca Maafkan adikmu yang cantik ini kakak-kakak:v Queen Queen punya berita terhot nih>< Kilsha What? Queen Queen punya pacar yang ganteng banget♡ Virly Serius? Queen Iya kak, Queen baru jadian sama dia kemarin. Kilsha Selamat yah, Queen, aku juga udah pacaran sama Verrel loh. Queen Wahh!! Selamat yah, Kak Kilsha. Virly Selamat yah, Queen. Monnyca Selamat yah, Queen. Queen Iya. Makasih semuanya~♥~ Queen tidur dulu yah:) Good night..... * Mataku terasa sangat berat, alam mimpi ingin segera menjemputku, padahal dari tadi aku menunggu-nunggu Nico mengirimi pesan atau menelpon. Tapi sepertinya percuma saja aku menunggunya. Hm, mungkin dia sudah tertidur. Ya sudahlah! Besok aku kan masih bisa bertemu dengannya. -Tbc-
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD