Tidak Butuh Bukti

1379 Words

Orang tuanya baik sekali. Mereka mentraktir kami makan, padahal sebelumnya kita sudah makan. Tapi karena kami tidak enak menolak, alhasil kami mengiyakan saja permintaan mereka.  "Putra kalian sangat lucu. Berapa usianya?" Tanyaku setelah selesai makan. Aku hanya makan sedikit saja, takut terlalu kenyang.  "Jalan 5 tahun, masa-masa aktifnya. Oh iya, kalian habis ngapain di mall ini?"  "Mmm... Saya ingin mengisi lemari adik saya. Besok kami akan pindah jadi harus lengkap. Ya, aku pikir kalian mengerti dengan hal ini" Ujarku. Aku memperkenalkan Siti sebagai adikku. Bimo dan Siti sama-sama menatapku saat aku mengatakan itu. Aku hanya tersenyum merespon tatapan kebingungan mereka.  Pasutri itu hanya tersenyum. Mereka terlihat sangat serasi, saling memperhatikan dan peduli satu sama lain. A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD