Pagi-pagi sekali aku sudah bangun. Mempersiapkan barang-barang yang aku bawa untuk pindahan lagi. Sebenarnya aku hanya perlu membawa bajuku saja, namun ada beberapa barang yang memang sudah lama aku simpan di rumah Diko. Aku ingin membawa semuanya. Aku turun sebentar ke bawah, tepatnya ke kamar Siti. Ia juga sepertinya baru bangun. Bersiap-siap memasak untuk sarapan Diko dan sekeluarga. "Hai, Siti!" Sapaku. Dia langsung berbalik dan tersenyum melihatku. "Hai, Nabila. Kenapa bangun terlalu pagi? Atau kamu tidak nyenyak tidur ya?" Tanya Siti. Seketika membuatku teringat dengan kejadian semalam. Diko tiba-tiba mengetuk pintu kamarku setelah selesai mandi, dan meminta maaf. Aneh, hanya saja lama-lama aku kasihan dengannya. Ia memang tidak mengalami masalah dalam perusahaannya, hanya saj

