Teriakan Maut

286 Words
"ARA!! Berangkat sekolah cepet"teriak salsa karna adiknya sangat-sangat malas jika ber urusan dengan sekolah. "5 menit lagi" "INI UDH JAM 8 LEWAT KATA KAMU 5 MENIT LAGI? NIAT SEKOLAH ENGGA!"frustasi salsa dengan menghentak-hentak kan kakinya didepan kamar Ara. "Gue di DO jadi sekarang libur" Salsa menghembuskan nafas nya gusar, sudah 7 kali dalam sebulan adik nya di DO dan sekarang di DO lagi?? Mau nya apa si! "Lo abis ngapain? Kenapa bisa di do?"tanya melemah salsa saat mendapati adiknya sedang bergelayut dengan selimutnya. "Gue bonyokin anak orang" "Terus?" "Koma" Salsa hanya menggeleng kan kepala nya, ia mengambil tangan sang adik lalu menggenggam erat. "Sebenernya gue males ngomongin ini, tapi harus Lo inget? Daddy pernah bilang kalau lo ga rubah sifat lo ini.. Daddy bakal jemput Lo dan bawa ke Indonesia" "Mommy juga udah kangen sama anak nya yang gemes ini, jadi jangan salahin gue kalau besok atau lusa Lo bkl dijemput sama bodygoard Daddy"jelas salsa di balas i tatapan tajam oleh ara "GUE GA MAU TINGGAL SAMA MANUSIA BIADAP SEPERTINYA! GARA-GARA DIA GUE KEHILANGAN SOSOK PELINDUNG GUE! LO TAU ITU"teriak Ara menggelegar di dalam kamar. Ia menuruni ranjang nya lalu berjalan dengan nafas bergemuru ke kamar mandi, salsa yang melihat itu hanya menatap punggung sang adik dengan tatapn sendu. Hanya dia, hanya dia yang belum bisa menerima keadaan jika Niel telah tiada. Stev dan salsa sudah mengihklaskan dan mereka sudah berdamai dengan keluarga. Namun karena keadaan memaksa salsa dan stev memilih memisah dan tinggal di Amerika. Mereka mengurus perusahan Niel dan perusahan salsa sekaligus, jadi jangan salah kan jika ara yang kehilangan kasih sayang! "Gue harap lo bisa memaafkan keadaan."gumam salsa lalu pergi meninggalkan kamar sang adik
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD