Go to Indonesia

675 Words
Gadis dengan kaca mata hitam bertengger membuat semua pasang mata tak henti menatapnya, bodygoard nya dengan sigap melindungi nona nya dari serangan-serangan fans-fans fanatik dari luar. Aralia Widyo Arga, siapa yang tak mengenali gadis dengan wajah cantik jelita. Parasnya yang putih serta hidung mancung dengan bola mata berwarna biru menenangkan siapa pun jika mereka saling bertatap. Sekarang ia menginjak kan kembali ke tanah air sesaat dulu ia mengalami kejadian tragis dengan sang kakak disini. Sikap yang dingin serta tak dapat dibantah membuat ia malas bersosialitas! Dan jangan harap dia dapat menghilangkan sifat nya itu. "Nona, silahkan masuk" Ara hanya memandang datar bodygoard Daddy nya lalu dengan enggan ia masuk kedalam mobil itu. Tatapn kosong ia perlihatkan disepanjangn jalan, karna memang ara belum menerima keadaan jika Abang nya Niel pergi selamanya. Sudah 10 tahun ini Ara diam menunggu keajaiban datang dan mengembalikan Niel ke dalam pelukan nya. "Sebentar lagi sampai, apa ada yang ingin anda beli sebelumnya nona?" "Gak" Sang bodygoard hanya mengangguk lalu kembali menyetir hingga mereka sampai di mansion yang tinggi dengan cat berwarna putih ke emasan menyelimuti mansion itu. Ara tetap diam di dalam mobil, ia masih enggan turun dan menapakkan kakinya ke mansion itu! Setelah sekian lama ia berfikir, Ara pun turun tak lupa kaca mata hitam yang selalu bertengger di hidung mancung nya. "ARALIAA!! mommy kangen sayang"ujar Agatha saat melihat anaknya yang bertumbuh menjadi gadis cantik dengan tubuh propesional. Ara hanya berdehem, ia tak membalas pelukan sang mommy. Ia hanya melihat suasana mansion tak ada yang beda fikirnya. "Kau ingin menemui Daddy mu? Ia sedang di ruang makan. Mari makan bersama"pinta Agatha lagi namun dijawab dengan tatapn datar oleh Ara. "Saya ingin beristirahat, dimana kamar saya?"tanya formal Ara membuat Agatha menegang dibuatnya. "Ka..kamar kamu diatas sayang, seperti dulu" Ara mengangguk lalu melangkah menuju keatas, koper-kopernya sudah dibawakan oleh maid disini dan Ara hanya menenteng tas berlogo guci di lengan nya. Sesaat ia hanya bergeming, tidak ada yang berbeda. Hanya saja ranjang kecil yang dulu ia tempati sudah digantikan dengan ranjang size yang lebih besar. Ara menghela nafas ia melangkah keluar dan menatap kesamping yakni kamar sang kakak.. Dulu saat ada petir ia selalu teriak dan berlari kearah kamar itu, ia mencari keberadaan Abang nya Niel saat ia menemukan ia akan menangis dan meminta Abng nya tidur bersamanya. Ara yang dulu memang takut petir dan Abang nya Niel lah yang bisa mengatasi meyakinkan ara! Namun Ara yang sekarang tidak takut lagi! Hanya saja ara yang sekarang sering rapuh. Ia menggeleng lemah saat mengingat masa-masa dimana Niel nya bahagia, bercanda tawa dengan nya dan yang selalu membuatnya menangis! Ia mengelap air matanya dengan kasar, ia tak mau lemah! Ia akan tunjukkan bahwa tanpa Niel pun Ara akan bangkit! Yah aralia yang menggemaskan akan kembali.. ??? "Ara? Besok kamu bersekolah disalah satu sekolahan Daddy.. mommy harap kamu betah disana ya"ucap Agatha yang tengah menyiapkan makan malam. Saat ini mereka sedang menikmati makan malam, dengan anggota sedikit tidak membuat makanan disini disiapkan hanya sedikit! Agatha sengaja memberikan makanan kesukaan Ara yakni capcai udang, yahh Ara memang suka udang.. "Daddy harap kamu yang dulu kembali" Dentingan sendok terhenti saat sang daddy berkata tersebut, Ara menatap tajam sang empu! Yah dia masih membenci sang Daddy. "Hei, anda menginginkan aralia yang dulu kembali? Aralia yang menggemaskan? Aralia yang merengek manja kembali? IYA! JANGAN HARAP ITU! KARNA SAYA AKAN BERUBAH JIKA SOSOK ITU KEMBALI!CAM KAN ITU" semua menatap terkejut saat ara berani membentak sang ayah! "ARA! JANGAN LANCANG KAMU, DIA DADDY KAMU!"bentak agatha "DIA MEMANG DADDY SAYA, TAPI SEMENJAK KEJADIAN ITU.. SAYA TAK MENGANGGAPNYA ADA. INGAT ITU NYONYA AGATHA" keras, itulah sifat Ara. Ia menggeleng pergi meninggalkan meja makan. Ara membanting keras pintu kamar hingga terdengar sampai lantai bawah. "Maafkan ara, mungkin ia belum bisa menerima keadaan griel"pinta agatha "Aku yang salah, aku.. seandainya waktu bisa diulang aku akan memilih mati! Kenapa Niel memberikan ini untuk ku"tunjuk griel kearah d**a nya Ia sangat menyesal, karna itu ia selalu membatin kenapa anaknya begitu mulia memberikan hati untuknya!! Kenapa?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD