Rey vs Cappucino

1516 Words
Setelah menjelaskan item jantung Bison perak, kini mereka berniat untuk mengarah ke Padang rumput Darkanon, Zein juga menjelaskan jika mereka harus segera upgrade power serta perlengkapan karena di server baru semua player berlomba-lomba untuk menjadi yang terkuat. "Semakin tinggi ranking seseorang di arena PK, maka semakin besar pula hadiah yang diterima, semakin banyak hadiah maka akan semakin kuat karakter tersebut," ucap Zein menambahkan. "Itu aku sudah mengerti, semua game memiliki konsep seperti itu, jika kita kuat maka kita bisa melakukan apa saja di dalam game, itu artinya apapun tujuan yang sedang kita raih akan terasa lebih mudah," ucap Rio menambahkan. "Kalau begitu, tunggu apalagi? ayo kita ke sana," ucap Christina bersemangat. "Jika orang itu mendapatkan satu jantung Bison perak, mungkin kita bisa mendapatkan hati Bison perak, hahaha," ucap Christina tertawa. "Apapun yang kau katakan akan aku lakukan permaisuriku," ucap Zein mendukung Christina. "Tuan Zein sangat bijaksana!" ucap para pengawalnya. Sementara di Padang rumput Darkanon sedang terjadi pertarungan antara Cappuccino dan Rey. Dua orang player terkuat untuk saat ini menggemparkan Padang rumput Darkanon, bahkan pertarungan yang mereka lakukan di saksikan para player yang sedang melakukan farming dan leveling di sana. "Ini pertarungan yang sengit, sejak tadi mereka seperti dua proplayer yang sama-sama kuat, aku kira si Cappucino itu hanya bermulut besar," ucap seorang player yang melihat pertarungan keduanya. "Aku juga berpikir seperti itu tetapi, dia adalah player yang menduduki peringkat pertama klasemen battle poin, tidak heran jika dia kuat," jawab teman sebelahnya yang juga menyaksikan pertarungan itu. "Andai saja ia tidak sombong, mungkin aku akan ikut ke dalam guild yang ia dirikan." "Kenapa percaya diri? bukankah dia hanya merekrut orang-orang yang berada di posisi atas? apa kau berada di jajaran dua puluh besar?" "Ya kita tidak tahu sebelum mencoba, bukan?" Kembali ke pertarungan sengit antara Rey dan Cappucino, kini terlihat Cappucino sedikit menguasai jalannya pertarungan, ini karena job yang ia miliki cukup berpengaruh karena ketebalan HP yang jauh lebih tebal dari Rey yang memiliki job mage. "Kau pikir bisa mengalahkan aku? kau pikir hanya kau saja yang memiliki item langka? aku pun memiliki mata elang sebagai item pamungkas ku," ucap Cappucino terlihat bangga dengan yang ia miliki. Mata elang adalah sebuah item yang biasa dipakai sebagai aksesoris pendukung, belum banyak yang mengetahui item ini tetapi, jika di baca dari kegunaan item ini bisa memprediksi gerakan musuh bahkan bisa membaca gerakan apa yang akan dilakukan oleh musuh tetapi, item ini memiliki sifat penarikan mana yang cukup besar, dengan kata lain seseorang yang menggunakan item ini harus memiliki mana yang cukup besar agar kemampuan yang dikeluarkan item ini maksimal. "Item itu takkan berfungsi baik bagimu, hanya orang yang memiliki mana besar yang dapat mengeluarkan seluruh potensi yang ada di dalam item tersebut, kali ini aku akan mengalahkanmu dan menunjukkan pada seluruh player jika kau hanyalah seorang player yang bermulut besar," ucap Rey dengan tatapan sinis sembari tersenyum. Pertarungan itu pun berlangsung kembali, Rey yang memiliki basic bakat air kini kemampuannya bertambah, ia bahkan bisa menambah kapasitas air dan memproduksi air dari sari-sari tumbuhan yang ada di sana. "Tunjukkan padaku apa yang bisa kau lakukan dengan jantung Bison itu," ucap Cappucino mengayunkan pedang besarnya ke arah Rey. Satu tebasan yang menggetarkan tanah dan membuat jalur tanah menjadi rusak. Cappucino sendiri adalah fighter dengan basic bakat tanah, skill utamanya yaitu gelombang tanah, menjadikan tanah sebagai sumber kekuatannya, tebasan yang ia lakukan bahkan bisa membuat tanah terdorong ke atas dan menimbulkan sebuah damage bagi seorang yang terkena serangannya. "Jangan memaksakan kehendak dengan kemampuannya seadanya," ucap Rey melompati tebasan yang mengguncang tanah di sekitarnya itu. Rey yang saat ini melayang di udara kemudian mengendalikan air yang ia serap dari rumput dan mengubahnya layaknya semburan air yang cukup kuat mengarah ke arah Cappucino. Satu hantaman kuat mengenai tubuh besar Cappucino, bar HPnya pun berkurang terhantam keras oleh skill tahap kedua yang telah dimiliki oleh Rey. Rey tersenyum karena ia bisa membuktikan jika jantung Bison yang ia dapatkan sangat berguna untuk memperkuat serangannya. "Bagaimana rasa skill tahap kedua dari jantung Bison? mungkin serangan awalku tidak terlalu kau rasakan tetapi, tahap dua tentunya jauh berbeda," ucap Rey tersenyum sinis lalu membentangkan kedua tangannya. Di sekitar Rey pusaran air bak angin tornado mengitarinya, cukup besar menjulang bagaikan gaiser air. Ini adalah skill ultimate yang ia miliki saat ini, jantung Bison berhasil membuat skill ultimate Rey berbentuk seperti seekor naga. "Apa kau pernah mendengar metamorfosis? Keadaan yang dapat merubah sebuah objek dengan sangat detail dan jauh berbeda?" ucap Rey yang masih membentangkan tangannya. "Lihatlah, skill air tahap dua itu, itu benar-benar skill ultimate tahap kedua, selama ini hanya dimiliki oleh para pemain profesional," ucap salah seorang player yang masih menyaksikan pertarungan antara Rey dan Cappucino. "Kau benar, ternyata kemampuan dari jantung Bison memang luar biasa, pantas saja item itu sangat dicari para sultan," ucap seorang yang lainnya. Pusaran air yang membentuk seekor naga itu langsung Rey arahkan untuk menyerang Cappucino yang saat ini masih nampak kesal. Cappucino bangkit kembali sementara beberapa anak buahnya yang menyaksikan hal itu sedikit ketakutan jika ketua guild mereka akan kalah. "s**l, kenapa aku bisa kena serangannya? padahal aku sudah menggunakan Mata elang untuk mengantisipasi setiap serangan, mungkin aku kurang berkonsentrasi, saatnya menunjukkan skill yang sebenarnya," ucap Cappucino terlihat marah. Ia mengangkat pedang besarnya itu di atas kepala dengan kedua tangannya, saat naga air mendekati dirinya kemudian ia ayunkan pedang besar itu hingga menebas tanah dan sebuah dinding tanah muncul dari permukaan membentuk sebuah benteng pertahanan dari serangan ultimate naga air yang di lancarkan oleh Rey. "Kau pikir bisa semudah itu mengalahkan aku? pikiran sekali lagi bocah tengik!" ucap Cappucino yang saat ini berhasil memblokade serangan naga air milik Rey. "Apa? serangan naga air tahap kedua berhasil dipatahkan? tidak mungkin, bagaimana bisa seperti itu? ini mustahil," ucap salah seorang player yang mengomentari pertarungan itu. "Kau tidak lihat? dia menggunakan Barier kristal, itu item penunjang yang bisa menaikkan defensif sekitar dua puluh persen," ucap seseorang yang ada di sebelahnya. "Kau benar, aku baru sadar hal itu, aku terlalu fokus pada naga air yang ia keluarkan." Rey tidak membiarkan serangan itu sia-sia, ia langsung meluncur dengan seluncur air mendekati Cappucino ke arah samping yang membuat Cappucino sedikit terkejut dengan kehadiran yang tiba-tiba itu. "Apa? dia meluncur menggunakan air? apakah ini adalah efek skill dari jantung Bison?" ucap Cappucino terkejut. "Apa?! skill apa itu? apakah ada skill semacam itu?" tanya salah seorang anggota guild Blackfores. Tiba-tiba saat Rey akan melancarkan serangannya kembali, sebuah arus air yang juga sama seperti yang Rey lancarkan sebelumnya mengenai dirinya. "Apa?!" Rey terkejut ketika terkena serangan tiba-tiba itu, ia tidak sempat menghindar padahal ia sudah berhasil melewati dinding tanah yang dibuat oleh Cappucino. Rey terhempas cukup jauh karena serangan arus air itu cukup kuat, bahkan para player yang menyaksikan pertarungan itu sampai tercengang. Siapa yang berani melakukan serangan semacam itu. "Hentikan, pertarungan kalian merusak para player yang sedang farming di area ini," ucap salah seorang player yang ternyata adalah orang nomor dua di guild Blackforest. "Siapa dia?" ucap Rey yang mencoba bangkit setelah menerima hantaman cukup keras. "Black Two?" ucap Cappucino menatap ke arah seorang karakter wanita yang barusan menyerang Rey. "Tidak ada gunanya kau melakukan pertarungan di luar arena, untuk menentukan siapa yang terkuat dan berkuasa, tunjukan di atas ring PK yang akan dibuka ketika memasuki level lima puluh," ucap orang itu mencoba bijaksana. "Jadi kau adalah Black Two, karakter dengan jumlah battle poin nomor dua tertinggi di server ini? menarik juga seorang mage seperti dirimu berada di puncak," ucap Rey terkesan merendahkan. "Sayangnya aku adalah seorang archer, pengguna bakat air," ucap orang itu menegaskan. Saat pertarungan itu dilerai, kelompok Rio pun datang dan menjadi sorotan karena kostum yang dikenakan Christina adalah kostum termahal yang ada di dalam game. "Lihat di sana, ada seorang sultan mendekat kemari," ucap salah seorang yang melihat Christina melangkah semakin mendekat. "Itukan, kostum termahal yang pernah ada di dalam game? siapa orang itu? apa dia benar-benar seorang sultan?" ucap salah seorang lainnya. Warna mencolok merah darah serta cahaya gemerlap yang di pancarkan kostum itu membuat mata siapa pun yang melihatnya terpesona. "Sepertinya kita menjadi bahan sorotan, apa kau merasa seperti itu?" tanya Rio. "Ya mereka memperhatikan aku tentunya, tuan Zein yang sangat perkasa, hahaha," ucap Zein cukup percaya diri. Zein melangkah dengan anggun lalu ia berteriak dengan cukup percaya diri. "Wahai para pemain, aku adalah Zein yang perkasa, aku akan mengijinkan kalian mengikuti aku, maka kalian takkan pernah menyesal, hahaha," ucap Zein tertawa sembari membentangkan kedua tangannya. "Tuan Zein, anda sangat mempesona!" ucap para pengawalnya antusias. "Apa yang si bodoh itu katakan?" ucap para player yang melihat tingkah Zein. Cappucino beserta kelompoknya melihat ke arah Zein yang barusan berteriak begitu juga dengan Rey. "Si bodoh itu lagi, apa yang dia lakukan di tempat ini, dan itu? bukankah itu kostum termahal? siapa orang yang memakai kostum itu?" ucap Cappucino penasaran. "Siapa lagi ini?" ucap Rey sinis. "Lihatlah apa yang kau lakukan? kini mereka semua melihat ke arah kita, kau terlalu memancing mereka," ucap Rio. "Tenang saja, merek hanya ingin bergabung denganku," ucap Zein tersenyum. "Ingin bergabung pala kau!" Christina menjitak kepala Zein hingga ia tersungkur. "Tuan!" para pengawal Zein terkejut karena tuannya diperlakukan seperti itu oleh Christina.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD