Lelah

1507 Words
Lima orang pengikut Zein tak terima tuannya di perlakukan seperti itu di hadapan mereka, sekali lagi mereka tegaskan untuk para player itu meminta maaf pada Zein tetapi, Cappucino bukan orang yang mudah diperintah begitu saja, ia malah semakin memaki Zein. "Sebaiknya kau meminta maaf pada tuan kami, jika dia marah maka kau takkan mampus lagi untuk berdiri," ucap salah seorang pengikut Zein menegaskan. Zein hanya terlihat diam saja tanpa berkata apapun seolah ia tahu jika orang yang berada di hadapannya bukan orang sembarangan. "Tuan Zein hanya berdiri dan menatap orang itu dengan fokus, itu artinya kemarahan tuan sedang di ujung tanduk," ucap para pengawal setia Zein. Cappucino malah semakin merasa di permainkan di sana, sepertinya kini ia sudah sadar jika Zein bukan orang yang bisa diperintah sesuka hati, untuk itu ia mencoba untuk terus merendahkan Zein sama seperti ia merendahkan Rio. "Sebenarnya siapa kalian? berani sekali berbicara seperti itu di hadapan ku? apa kau tidak tahu siapa aku?" ucap Cappucino semakin mendekat. Semua pengikut Cappucino hanya terlihat senyum penuh kejahatan seakan hari ini terjadi sebuah acara yang menyejukkan hati mereka. "Kenapa kau meladeni orang seperti mereka, lebih baik kita pergi dari sini, lagipula hanya satu orang saja takkan merubah apapun, guild kita tetap yang terkuat," ucap Neck salah seorang anggota terkuat Blackforest. "Kau benar, hanya akan menghabiskan energi saja melayani para i***t ini," ucap Cappucino. Cappucino dan kawan-kawannya meninggalkan Zein beserta pangikutnya, sedangkan para pengikut Zein masih meminta Cappucino untuk meminta maaf pada Zein. "Mau pergi kemana kalian? cepat minta maaf pada tuan kami, atau tunggu saja kehancuran untuk kalian," ucap salah seorang pengikut Zein. Mendengar ucapan tersebut membuat Cappucino sedikit kesal, padahal dia sudah melangkah meninggalkan kelompok Zein tetapi, pengikutnya masih saja banyak bicara. "s**l, seperti anak kecil saja, ingin aku tebas rasanya orang-orang itu," ucap Cappucino yang masih melanjutkan langkahnya. "Kenapa? lebih baik kita selesaikan misi kita daripada harus mengurus sekelompok i***t seperti mereka, lagipula target kita bukan cuma mereka, kan?" ucap Neck tersenyum. "Baiklah," ucap Cappucino. Sementara itu Zein menenangkan dirinya lalu memarahi para pengikutnya itu. "Dasar bodoh!" ucap Zein sembari memukul kepala para pengikutnya itu. "Aw! maaf tuan!" seru seluruh pengikutnya. "Siapa yang mengajarkan kalian ketidaksopanan seperti itu? aku tidak mengajarkan hal semacam itu, jika ada orang yang seperti itu sebaiknya selesaikan dengan kepala dingin," ucap Zein begitu dewasa. "Tuan, maafkan kami tuan," ucap pengikutnya. "Tuan Zein memang yang terbaik dan tak ada duanya, kami akan setia mengikuti dirimu tuan," ucap para pengikutnya menangis terharu. Kembali ke waktu sekarang di mana Zein sedang duduk bersama para pengikutnya membicarakan Christina. "Jadi tuan sama sekali tidak memikirkan orang-orang itu?" tanya salah seorang pengikutnya. "Tentu saja tidak, untuk apa? tidak ada gunanya," ucap Zein. Ketika mereka sedang mengobrol tiba-tiba Rio terlihat sedang berjalan di hadapan mereka dan Zein yang melihat Rio sebelumnya bersama Christina kemudian menghampirinya. "Orang itu? hei! tunggu aku!" ucap Zein berteriak ke arah Rio. Rio yang mendengar suara itu lalu menengok ke kanan dan ke kiri yang ternyata itu adalah suara dari Zein. "Apa? apa kau memanggilku?" tanya Rio melihat Zein berlari ke arahnya bersama lima pengikut setia Zein. "Tunggu, bukankah itu orang aneh yang waktu itu? wah ada apa dia mendekatiku?" tanya Rio dalam hati. "Hei orang asing? di mana kau sembunyikan permaisuri ku?" tanya Zein kesal. "Hah? ada apa dengan mu? tiba-tiba menanyakan hal aneh yang tidak aku mengerti," ucap Rio kebingungan. Rio belum mengetahui jika orang yang di maksud adalah Christina partner bertarung nya waktu itu. "Tidak usah pura-pura polos kau! ayo katakan di mana kau sembunyikan dia?" tanya Zein yang membuat Rio semakin bingung. "Ayo anak muda, katakan saja semua pada tuanku, kami takkan membunuhmu," ucap pengikut Zein. "Apa yang kalian maksud?" ucap Rio makin kebingungan. Akhirnya mereka duduk di sebuah kursi taman tak jauh dari tempat mereka bertemu. "Jadi yang kau maksud gadis waktu itu yang menyelesaikan misi denganku?" Tanya Rio pada Zein. "Benar, sudah beberapa hari dia tak pernah login dan bermain game, ini semua karena ulahku, andai saja kau tidak menghancurkan pertemuan kami," ucap Zein terlihat menangis. "Tuan! jangan buat kami bersedih," ucap para pengikutnya. "Ada apa dengan orang-orang aneh ini?" Gumam Rio dengan ekspresi wajah yang aneh. Rio akhirnya memberitahu kejadian sebenarnya apa yang terjadi antara dia dan Christina saat itu. "Dia berkata padaku akan segera kembali karena yang aku lihat sepertinya dia tidak menyukai kehidupan aslinya, tapi aku benar-benar tidak tahu kenapa dia tidak login beberapa hari ini, lagi pula aku bukan teman dekatnya," ucap Rio. "Apa? apa permaisuri ku terkekang di luar sana?" tanya Zein. "Mana aku tahu," ucap Rio. "Baiklah karena kau telah ikut campur, maka aku akan mengangkat mu sebagai pengikutku yang ke enam, ini adalah tawaran ekslusif karena kau orang yang cukup spesial," ucap Zein yang membuat Rio semakin bingung. "Apa yang kau katakan? aku tidak mau," ucap Rio. "Aku tidak peduli, besok kita akan mencari tahu keberadaan permaisuri ku itu," ucap Zein lalu meninggalkan Rio di sana. "Eh? apa-apaan kau seenaknya saja, hei tunggu!" ucap Rio memanggil. Zein meninggalkan Rio dan kini Rio harus segera ke istana untuk menyelesaikan misi sekaligus menerima misi tambahan. "Kenapa harus bertemu orang aneh di tempat seperti ini? tidak peduli lebih baik aku langsung ke istana," ucap Rio berjalan menuju istana. Sesampainya di istana, raja sudah menunggu kedatangan Rio serta telah mendapatkan informasi dari Angel, dan anak-anak yang waktu itu ikut bersama Angel sudah mendapatkan perawatan. Rio langsung memberitahukan sebuah informasi dari Dewi Rina. "Yang mulia izinkan saya menyampaikan pesan dari hutan keabadian," ucap Rio yang di iyakan oleh raja. "Silakan kesatria," ucap raja. "Menurut info yang aku dapatkan jika ada kelompok yang ingin menggulingkan anda dan mereka membangkitkan energi gelap untuk melawan kerajaan," ucap Rio. Raja yang mendengar kabar itu lalu terkejut, karena selama ini kehidupan aman damai dan tentram, bahkan tidak ada yang namanya aksi masa untuk menggulingkan pemerintahan saat ini. "Apa kau yakin?" tanya raja. "Ini adalah informasi yang ku dapatkan dari Dewi Rina," ucap Rio. "Jika sang Dewi kebenaran sudah berkata demikian maka itu artinya memang sebuah kebenaran, untuk itu kerajaan harus tetap siaga dan para penjagal kerajaan harus berpatroli agar tidak ada warga yang menjadi korban," ucap raja mengintruksikan. Tiba-tiba dari atap langit kastil kerajaan seekor naga hitam muncul dan membuat seisi istana terkejut. Naga itu mengeluarkan bola api ke arah raja, dengan sigap para kesatria penjaga raja melindunginya dan menahan bola api itu. "Naga? apa ini misi selanjutnya? naga ini sama seperti naga yang aku kalahkan di labirin goblin," ucap Rio. Rio menyaksikan pertarungan sengit antara naga dan para kesatria kerajaan, lalu salah seorang dari mereka mengamankan raja ke tempat paling aman sementara Rio ikut menghadapi naga itu. "Misi selanjutnya mengalahkan naga? baiklah akan aku kalahkan!" ucap Rio. Akhirnya pertarungan antara kesatria kerajaan melawan naga hitam pun di mulai di dalam kastil itu. Serangan di awali oleh kesatria tombak yang menghunuskan tombak tepat ke arah jantung naga tetapi, tombak yang ia gunakan malah patah. "Apa? bagaimana bisa tombak terkuat ku patah?" Ucap kesatria itu. "Cepat mundur biar aku yang menebas kepalanya," ucap salah seorang kesatria yang lain lalu ia melompat ke arah leher sang naga sebelum ia sempat menyemburkan api. "Rasakan tebasan memutar ku!" ucap kesatria itu. Satu tebasan di arahkan pada leher naga tetapi tebasan itu seperti sebuah pedang tumpul yang tidak bereaksi sama sekali. "Apa? kuat sekali naga itu?" Ucap salah seorang pahlawan. Tiba-tiba dari balik punggung naga seorang ninja hitam muncul, Ninja itu memiliki penampilan yang sama persis dengan ninja yang sebelumnya dikalahkan Rio. "Tidak akan ada yang selamat, kami akan menguasai kerajaan ini dan sebagai awal kemunculan kami maka aku menginginkan seorang putri mahkota!" ucap Ninja itu. Lalu ia melemparkan sebuah tali dari tangannya ke arah sang tuan putri yang ternyata ada di sekitar sana lalu menariknya dengan tali itu. "Tolong aku!" ucap sang putri. "Ini adalah awal kemunculan kami, hahaha," ucap ninja itu lalu pergi dengan naga hitam meninggal kastil kerajaan. Lalu sebuah teks muncul di hadapan Rio. "Selamatkan tuan Puteri dan kalahkan para naga," ucap Rio setelah membaca teks misi yang baru saja ia dapatkan. "Wahai kesatria tolong selamatkan anakku," ucap raja yang mengetahui anaknya telah diculik. "Kau akan ku beri hadiah apapun yang kau minta jika berhasil mendapatkan Puteri ku secara hidup-hidup," ucap raja menangis. "Kami akan membantu kesatria ini raja, kami akan mengabdi pada tuanku," ucap kesatria yang sebelumnya bertarung melawan naga. Jadi di sinilah awal mula kenapa saat di labirin goblin ada tiga kesatria membantu Rio. "Jadi seperti itu ya? ya ampun kenapa aku jadi terbawa oleh cerita game ini?" ucap Rio merasa pusing. "Hari ini cukup sampai di sini saja," ucap Rio yang kemudian log out dari game itu. Rio merebahkan dirinya di atas kasur dan mengistirahatkan otaknya. "Terlalu lelah, aku butuh istirahat," ucap Rio. Di lain tempat ada beberapa orang yang sepertinya sedang melakukan sesuatu pada sistem komputer mereka. "Berhasil! akhirnya sistem game Legend Reborn berhasil kita retas, saatnya menunjukkan d******i kita sebagai seorang cheater," ucap salah seorang dari beberapa orang yang ada di sana. "Kau memang jenius, itu artinya kita bisa mendapatkan banyak uang dari hasil farming yang kita dapatkan nanti," ucap salah seorang lainnya tertawa.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD