Pertemuan

1520 Words
Di kediamannya Lucas beserta istri dan kedua anak tirinya tampak sedang menyambut ramah kedatangan Sovich dengan membawa istri serta anak gadisnya. Mereka duduk bersama diruang tamu sambil menunggu kedatangan Zayn. Obrolan ringan pun terjadi di ruang tamu itu. Tampak Jorge sedari tadi terus memandangi Mandy yang kebetulan duduk di hadapannya. Sebagai seorang ibu, Lina sangat mengerti tatapan dari Jorge kepada Mandy. “Nyonya Fara, aku sangat kagum denganmu karena kau melahirkan seorang putri yang sangat cantik seperti Mandy.” Ucap Lina memuji Mandy di depan semua orang. “Lihatlah, putraku Jorge sampai tidak berkedip saat menatapnya!” ucap Lina lagi membuat Jorge tersipu malu ketika Mandy meliriknya. “Ah, nyonya Lina terlalu memuji.” Kata Fara merasa bangga memiliki putri secantik Mandy. “Hai semua! Selamat malam.” sapa seorang wanita masuk ke dalam ruangan itu dan menghampiri mereka. Semua orang pun lantas menoleh pada sosok wanita cantik dan memiliki tubuh yang nyaris sempurna, bahkan Sovich sampai tidak berkedip ketika melihatnya membuat Fara kesal. Sementara Mandy terus memperhatikan sosok wanita itu dari atas kepala hingga ujung kakinya. “Dia kan….” “Perkenalkan… ini keponakanku, namanya Silvia. Dia salah satu supermodel dunia.” Kata Lina membuat gumaman Mandy terhenti. “Heh, benar dugaanku!” ucap Mandy dalam hatinya. Silvia duduk dengan anggun di sebelah Lina. Ia sengaja melakukannya agar Sovich, Fara dan Mandy dapat terus memperhatikan dirinya. “Bibi, apa Zayn belum datang?” tanya Silvia sembari melirik tatapan mata Mandy yang tampak kesal akan kehadirannya. “Belum, sayang… mungkin sebentar lagi dia akan datang.” Sahut Lina. “Aku sudah tidak sabar ingin bertemu calon suamiku.” Ucap Silvia membuat Sovich, Fara dan Mandy terkejut. “Apa maksud perkataan wanita ini tuan Lucas? Bukankah kita sudah sepakat akan menjodohkan Zayn dengan Mandy?” tanya Fara. Silvia tampak menyunggingkan senyuman remeh kepada Fara beserta Mandy yang terus menatapnya dengan tatapan yang tajam. “Begini, sebenarnya aku ingin menyampaikan….” “Selamat malam semuanya!” seru Zayn membuat semua orang menoleh kepadanya. “Zayn!” ucap Lucas menatap putranya yang sedang menggandeng seorang wanita yang tak kalah cantik dari Mandy dan Silvia. Tatapan mata pun juga tertuju pada wanita tersebut yang tak lain adalah Bella sang pelayan matre. Zayn dan Bella melangkah bersama menghampiri mereka semua. “Zayn, siapa wanita di sampingmu itu?” tanya Lina. “Dia calon istriku!” ucap Zayn dengan nada tegas. Apa yang baru saja dikatakan Zayn lantas membuat Lucas dan semua orang tercengang. “Apa maksudmu, Zayn? Selama ini kau tidak pernah cerita kalau kau memiliki kekasih.” Kata Lina lagi. “Heh, memangnya aku harus mengatakan semua urusan pribadiku padamu.” Kata Zayn membuat Jorge dan Vivian kesal lantaran Zayn sengaja mempermalukan ibu mereka di depan semua orang. Lucas menjadi bingung karena semua rencana yang sudah ia susun dengan rapi menjadi kacau lantaran Zayn datang dengan membawa wanita lain dan mengakuinya sebagai calon istri. Secara bersamaan Sovich dan Fara ingin meminta penjelasannya mengenai rencana mereka sejak awal yang akan menjodohkan Zayn dengan Mandy. Bella yang masih menggandeng lengan Zayn dengan mesra melirik dua wanita yang sedang menatapnya kesal. “Haaaah, sepertinya aku memiliki dua pesaing yang cukup berat. Oh ya Tuhan, kalau sekarang aku menyesalinya pun tidak ada gunanya lagi karena aku sudang mengambil semua yang aku minta dari tuan Zayn.” Ucap Bella dalam hatinya. Seorang pelayan pun datang menghampiri Lina lalu berbisik kepadanya. “Eeem, bagaimana kalau kita makan malam dulu setelah itu kita akan bicarakan semuanya.” Kata Lina pada semua orang. Karena ingin menjaga sikap di depan keluarga Lucas, Sovic beserta istri dan anaknya turut melangkah menuju ruang makan yang sudah disedikan segala macam makanan enak untuk mereka. Zayn juga Bella pun melangkah bersama menuju ruang makan. Mereka duduk berdampingan tepat dihadapan Fara dan Mandy. Sementara Silvia menarik tangan Lina dan berbisik kepadanya. “Bibi, siapa wanita itu? Kenapa dia bisa datang bersama Zayn? Bukankah bibi bilang akan menjodohkan aku dengan Zayn? Lalu kenapa Zayn mengakui wanita itu sebagai calon istrinya?” ucap Silvia memburu Lina dengan pertanyaannya. “Kau tenanglah dulu… aku juga belum tau apa maksud Zayn membawa wanita itu kesini! Setahuku Zayn memang tidak memiliki kekasih karena dia lebih suka menghabiskan waktunya untuk bekerja daripada bermain wanita.” Sahut Lina ikut berbisik. Diruangan itu Bella mencoba untuk menyantap makanannya dengan santai walaupun tatapan mata semua wanita yang ada disana terus tertuju kepadanya. Tidak ada obrolan apapun ketika mereka sedang makan malam bersama. Bahkan Lucas juga tidak mempertanyakan jati diri wanita yang dibawa oleh putranya. “Oh ya Tuhan, beginikah suasana makan malam para orang kaya? Tidak ada satupun orang yang bicara… aku hanya mendengar suara dentingan sendok yang beradu dengan piring!” gumam Bella dalam hatinya. Zayn melirik Bella yang tampak santai menyantap makan malamnya. “Sialan! Kenapa dia tidak melakukan apa yang aku suruh sebelum datang kesini?” gerutu Zayn dalam hatinya. Untuk memberikan kode kepada Bella agar memainkan perannya, Zayn pun segera melancarkan aksinya. “Sayang, kenapa kau diam sekali malam ini? Kau tidak apa-apa kan?” tanya Zayn sembari merangkul pinggang Bella membuat Bella kaget. Bella menatap mata Zayn yang mencoba memberikan kode kepadanya. Seketika Bella pun mengingat apa yang sudah mereka rencanakan saat di perjalanan menuju kediaman Lucas. “Aku baik-baik saja, sayang… hanya saja aku merasa sedikit gugup karena ini baru pertama kalinya kau membawaku bertemu dengan keluargamu.” Sahut Bella sembari mengelus wajah Zayn membuat Silvia dan Mandy menggenggam gagang garpu mereka dengan erat. “Jangan gugup, kau harus santai karena setelah ini kau akan terbiasa bertemu dengan keluargaku… kita akan segera menikah dan kau akan menjadi bagian dari keluargaku ini!” kata Zayn membuat Sovich dan Fara langsung melirik Lucas. “Sayang, ini untukmu!” seru Bella menyuapi Zayn dengan sepotong daging yang ia ambil dari piringnya. “Eeeem, daging ini lezat sekali karena kau yang menyuapinya.” ucap Zayn berusaha keras agar semua keluarga serta orang yang ada diruangan itu yakin bahwa Bella adalah calon istrinya. Lina dan Vani begitu muak melihat adegan mesra yang sengaja di pertontonkan oleh Zayn dan Bella. Perasaan itu tak hanya dirasakan oleh mereka saja, Silvia serta Mandy juga ikut merasakannya bahkan keduanya hampir tidak tahan untuk menahan rasa kesalnya terhadap Bella yang mereka anggap sebagai penghalang bagi mereka.   Usai makan malam, mereka kembali berkumpul di ruang tamu. Lucas ingin membicarakan rencananya yang akan menikahkan Mandy dengan Jorge kepada Sovich serta istrinya. “Tuan Sovich, aku ingin membicarakan mengenai rencanaku untuk menjodohkan anak kita.” Kata Lucas. “Sebenarnya aku ingin merubah rencana kita diawal yang akan menjodohkan Zayn dengan Mandy.” Kata Lucas lagi membuat Sovich dan Fara terkejut bahkan Mandy merasa sengat geram mendengarnya. “Tapi kenapa? Apa kau ingin mengingkari janjimu padaku?” tanya Sovich tampak emosi. “Aku tidak akan mengingkari janjiku… aku akan tetap membantu perusahaanmu yang sedang kacau!” sahut Lucas. “Heh, membosankan!” celetuk Zayn sembari duduk bersandar di samping Bella. “Lalu apalagi yang akan kau rencanakan sekarang setelah putramu membawa kekasihnya kehadapan kami?” tanya Fara ikut emosi. “Nyonya, aku mohon tenanglah dulu….” Kata Lina pada Fara. “Aku akan tetap membantu perusahaanmu dan akan menjalin ikatan keluarga dengan kalian.” Kata Lucas. “Itu benar! Aku dan suamiku sudah memikirkan semuanya jauh-jauh hari.” Sahut Lina menimpali perkataan Lucas. “Bagaimana caranya?” tanya Sovich. “Kami berencana untuk menikahkan Jorge dengan Mandy.” Kata Lucas membuat Jorge merasa senang namun tidak bagi Mandy. Ia merasa sangat kesal dan ingin menolak perjodohan itu. “Apa? Jorge?” ucap Fara terkejut. “Iya, nyonya! Jorge, sepertinya sangat menyukai Mandy jadi kami ingin menikahkannya dengan Mandy.” Kata Lina. “Apa-apaan ini?” ucap Fara lantas marah besar lantaran merasa harga diri putrinya sedang dipermainkan. Sementara Bella melirik Zayn yang tampak menguap sambil melihat jam tangan yang dikenakannya. “Dasar pria gila! Semua masalah dirumah ini terjadi gara-gara ulanya, tapi lihatlah… dia malah duduk dengan santai sambil menonton mereka.” Gerutu Bella dalam hatinya mengenai sikap Zayn yang tidak perduli pada perselisihan yang sedang terjadi antara Lucas dan Sovich. Lina mencoba untuk menenangkan Fara yang ingin membela harga diri putrinya, sementara Silvia sedang mengamati penampilan Bella dari atas kepala hingga ujung kakinya. “Aku tidak bisa terima ini! Putriku bukan mainan!” seru Fara. Sovich yang sedang memikirkan perusahaannya, lantas memberikan kode kepada Fara agar dapat mengontrol emosinya di depan keluarga Lucas. “Nyonya, bukankah itu sama saja… Mandy tetap akan menjadi menantu di keluarga ini.” kata Lina pada Fara. “Tapi putramu bukan putra kandung tuan Lucas! Aku tidak sudi menikahi pria miskin seperti dia!” gerutu Mandy dalam hatinya sembari melirik Jorge. “Tuan Sovich, mungkin ini sedikit mengecewakanmu tapi apa yang dikatakan istriku benar, Mandy akan tetap menjadi menantu keluarga kami dan janjiku tetap akan aku penuhi padamu.” Kata Lucas. Sovich terdiam sejenak memikirkan apa yang dikatakan Lucas kepadanya. “Untuk masalah ini, aku minta sedikit waktu untuk memikirkannya. Bagaimanapun juga Mandy juga harus mengambil keputusan untuk masa depannya.” Kata Sovich. “Baiklah, aku akan memberimu waktu untuk memikirkannya,” kata Lucas.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD