Kaal
"hey, hey, hey apakah kalian sudah mendengarnya?" Seorang wanita memakai jas putih berlari mendekati kerumunan berbaju putih yang lain.
"Gosip? soal dokter Kaal melakukan eksperimen lagi, dan berhasil?"
Di pagi hari yang sangat cerah, hari itu beberapa orang memakai jas putih terlihat berkumpul di sepanjang koridor yang kosong.
Dari yang berwajah muda, hingga yang berwajah senior pun ada di sana.
Tempat yang sangat cocok untuk bergosip. Apalagi mengenai berita terbaru, siapa lagi kalau bukan tentang dokter Kaal yang selalu membuat darah mereka mendidih bila membahasnya. Apapun yang dokter Kaal lakukan selalu menjadi sorotan banyak orang.
Terlebih oleh orang - orang dengan sesama profesi nya.
"iya, iya , itu.. wah aku masih tidak habis pikir bagaimana orang terlahir dengan otak seperti itu"
"Ah, sudahlah, dia memang terlalu jenius. Kau tidak bisa membandingkannya dengan dirimu"
"Lihatlah, bagaimana bisa seseorang terlahir dengan kepandaian seperti itu? ah semakin tau tentang dia, aku merasa dunia ini sangat tidak adil"
"Ya kan? Lihatlah dia, mempunyai hidup yang terlalu sempurna dibandingkan dengan orang lain.
Karir lancar tanpa pernah ada halangan.
Harta yang melimpah ! Mungkin kekayaannya tidak akan habis 7 turunan ! Ah sungguh membuatku iri"
Diantara banyak orang yang mengidolakannya, tentu saja pasti ada orang - orang yang berhati busuk.
Iri , dengki, dendam. Sungguh penyakit hati yang tidak ada obatnya walaupun mereka berprofesi sebagai dokter sekaligus.
"Aku sungguh berharap dewa kematian segera mencabut nyawanya!" Salah satu dari mereka menyeletuk, walaupun suara itu lirih, mereka semua masih bisa mendengarnya dengan jelas.
Dan kata-kata yang terlontar itu membuat suasana hening beberapa saat. Mereka terdiam, saling melirik, lirikan yang sinis seolah kata - kata seperti itu memang harus diucapkan, terlebih kepada orang yang terlalu sempurna.
Tidak bisa dipungkiri, bagi mereka keberadaan Kaal bisa mengancam karir mereka.
"Ya ya ya kau benar!" Ucap yang lain dengan lirih. "Aku pikir hanya aku saja yang merasa resah dengan keberadaannya. Haha ! Tidak ku sangka ternyata bukan aku saja yang mendoakannya buruk! Semoga dia terkena sambaran petir secepatnya !.
"Pfftt..! Apa kamu tidak keterlaluan? Haha tapi benar, aku juga berharap orang seperti dia cepat hilang di dunia ini!"
"Bukan masalah kita yang keterlaluan, tapi aku sangat muak dengannya. Kalian tau? Ayahku selalu membandingkanku dengannya.
Selalu berkata agar aku lebih bekerja keras agar bisa seperti dokter Kaal.
dokter Kaal beginilah, dokter Kaal begitulah! Lihatlah, bukan aku tidak bekerja keras, tapi memang dia adalah seseorang yang tidak mungkin aku capai. Huftt !"
"Hey, jangan bersedih, walaupun banyak orang yang menyukainya, tapi banyak juga yang membencinya. Memang kehidupan yang terlalu mencolok kadang tidaklah bagus. Bukankah sebagai manusia kita juga harus merendah diri?
Dokter Kaal memang terlalu mencuri perhatian semua orang."
"OH hei ! Tapi apakah menurut kalian, dia tidak kesepian? dia sudah sangat tua, tapi dia masih saja sendiri"
"Dia hanya mementingkan harta. Sudahlah tidak perlu heran, siapa juga yang berani menikahi nya!"
"Hahhaha"
Mereka tertawa terbahak - bahak, tertawa dengan lantang, merasa semua orang yang ada disana sepemikiran dengan mereka, tanpa mereka sadari, ada satu orang berdiri disana, berdiri diantara mereka, namun sedari awal dia tidak mengatakan sepatah katapun.
Ia hanya tersenyum sinis mendengar perbincangan mereka.
----
Tahun 3077.
Kaal adalah seorang dokter wanita elegan, yang sangat terkenal dan kaya raya.
Bisa dikatakan bahwa ia adalah salah satu dokter yang paling jenius di era itu.
Tidak cukup dengan karir cemerlang dan harta yang melimpah, namun ia juga dibekali dengan wajah rupawan.
Mata bulat berwarna coklat terang, hidung tinggi bak jembatan, bibir tipis yang selalu bisa menggoda laki - laki manapun yang melihatnya, badan ramping, tinggi 170cm bak model.
Dengan rambut hitam pekat, panjang bergelombang yang selalu terurai rapi, ia selalu berjalan dengan percaya diri.
Tidak heran bila kesempurnaan hidupnya itu membuat orang merasa kecil dihadapannya.
Ia adalah idola para junior, idola banyak orang, namun terkadang kesempurnaan bukanlah hal yang bagus.
Dengan kepandaian yang seperti itu , sangat tidak heran banyak orang yang membencinya karena hati manusia tidak pernah lepas dari ke iri-an.
Walaupun semasa hidupnya, ia tidak pernah melukai ataupun menyakiti orang lain namun kebencian tidak pernah lepas dari dirinya.
Di era yang serba canggih ini, tentu saja persaingan sesama manusia semakin ketat.
Di era yang hampir semua hal menggunakan teknologi mesin dan robot, tentu otak manusia juga harus bekerja keras agar tidak tersisih.
Kalian hanya akan menjadi manusia s****h, yang tidak berguna tanpa adanya bekal yang kuat untuk bertahan hidup.
Kalian bertanya bagaimana bisa ia meraih kesuksesan ini? Jawabnya ada 3...
Kaal, di masa hidupnya ia hanya berfokus pada 3 hal.
1. karir,
2. karir,
3. karir.
Bagi Kaal tidak ada yang lebih penting dari pada uang! Hidup kaya yang akan membuat hidupnya mudah. Dia sudah sangat terbiasa dengan kehidupan yang mewah.
Tentu saja untuk mencapai itu semua bukan hal yang mudah untuknya. Dia tahu bahwa dia harus bekerja keras, belajar dan belajar untuk tetap mengasah otak dan menambah ilmu.
Ia hanya mengejar karir nya, dan tidak pernah peduli untuk membentuk keluarganya sendiri.
Ya... Dia masih sendiri walaupun sudah berusia 40 tahun.
Kesepian?
Tentu.
Bagaimana-pun Kaal hanyalah manusia biasa yang pasti terkadang juga haus akan kasih sayang.
Namun walaupun begitu, Kaal hanya mencintai dirinya sendiri.
Ia tidak mempunyai kerabat dekat ataupun teman.
Kaal selalu berpikir bahwa keberadaan teman hanyalah sementara, tidak ada teman yang baik maupun teman yang tulus.
Hubungan seseorang dengan orang lain hanyalah hubungan yang saling menguntungkan.
Dan kedekatan hanya akan membuat sakit bila suatu hari terjadi pengkhianatan ataupun perpisahan.
Tentu saja pikiran seperti ini semua terjadi karena ia mengalami berkali - kali trauma.
Pengkhianatan dari teman yang ia sangat percaya membuatnya menutup diri dari dunia luar.
Meskipun ia merupakan sosok yang sangat dikagumi banyak pihak, namun ia tidak pernah peduli akan semua itu.
Menurutnya, apa yang ia capai adalah hasil kerja kerasnya, hasil usaha nya, walaupun orang berusaha mendekatinya, mengucapkan kata - kata manis, penjilat untuk memanfaatkannya, ia hanya akan mundur satu langkah agar mereka tidak dapat masuk ke kehidupannya.
Sampai hari ini, tragedi itu akhirnya menghampirinya.
Di usia nya yang ke 40 tahun, Kaal harus merelakan nyawanya melayang.
Ia meregang nyawa saat mengalami kecelakaan tunggal yang menyebabkan nyawa nya tidak tertolong.