Hari-hariku berjalan sedikit melenceng dari seharusnya. Setelah kejadian malam minggu kemarin, kini aku bertransformasi menjadi seorang perempuan yang manis, tanpa menunjukkan keras kepala sama sekali. Aku melakukannya dengan sangat amat terpaksa. Meskipun begitu, kesepakatan tetap kesepakatan, mau tak mau harus kulakukan. Jika tak ingin mendengar Rendra mengomel panjang lebar lagi, maka aku harus menuruti kemauannya. Hitung-hitung juga untuk mencegah penuaan dini akibat kebanyakan marah-marah. Saat sedang enak-enaknya tidur di pagi buta pada hari minggu yang seharusnya damai, Rendra menelponku seperti tak punya dosa. "Subhanallah, ada apaan sih ?! Orang lagi nyenyak tidur juga." "Hari ini kamu ada waktu, gak ? Temenin aku jogging ke taman kota. Car free day." "Nggak bisa. Aku capek

