LIKA LIKU CINTA

Deza adalah anak yang tidak bergaul dan tidak punya teman.Tapi ia senang,setiap sabtu,sepupunya Bian akan berkunjung dan bermain dengannya.Walau Bian wanita,ia mau saja di ajak Deza yang pria main robot robotan atau memanjat pohon dan sebagainya.Ia selalu mengalah dan ikut saja mau Deza dan Bian juga sangat mengerti diri Deza.Sampai sampai,Deza yang saat itu masih 5 tahun sudah jatuh hati pada Bian dan hanya Bian yang ia inginkan jadi isterinya jika sudah besar nanti. Tapi,suatu waktu saat hari sabtu datang dan Deza sudah menunggu Bian di depan rumahnya,Bian tidak lagi datang dan nampak.Deza semakin sedih saat tahu dari ibunya jika Bian sudah pindah ke Solo dan tidak bisa berkunjung lagi. Deza langsung patah hati dan membuang setangkai mawar putih di tangannya yang niatnya ia akan berikan untuk Bian. "Bian jahat!Aku benci kamu!"Deza kecil lalu membenci Bian dan bahkan tidak mau menerima telepon Bian karena merasa Bian jahat tidak memberi tahukan kepergiannya. Bian yang saat itu sudah di Solo juga merasa bersalah karena tidak berpamitan dengan Deza.Ia tahu Deza marah karena Deza bahkan tidak mau mengangkat telepon darinya. Keduanya sama sama sedih karena berpisah. Hingga belasan tahun berlalu dan sekarang keduanya sudah 17 tahun dan duduk di bangku kelas 3 SMA.Bian yang selalu memohon pindah ke Jakarta akhirnya diizinkan.Ia akan tinggal di rumah Deza disana. Bian sangat bersemangat,tapi saat Bian kembali setelah sekian lama,Deza sudah berubah dingin padanya dan bahkan seakan benci padanya. Saat Bian masuk ke rumah itu.Bian langsung menyapa Deza. "Deza."Bian mendekati Deza yang ada di belakang om dan tantenya. Deza yang tinggi,putih,badan yang sedang tidak terlalu kurus,wajah yang mulus,rambut berponi,bibir tipis dan hidung mancung itu memandang datar Bian. "Aku mau kekamar dulu."Deza langsung masuk kamar dan meninggalkan Bian. Orang tua Bian dan orang tua Deza tentu kaget dan saling merasa tidak enak. Ibu Deza lalu mengajak Bian bicara berdua untuk menjelaskan situasi sebenarnya. "Bian,Deza tuh sedih banget pas kamu nggak ada kesini lagi.Dia jadi kecewa dan nggak mau main sama siapa siapa walaupun tante minta anak teman tante main kesini.Bahkan sampai dewasa juga dia milih nyendiri terus." "Bian jadi ngerasa makin bersalah tante."Bian menunduk sedih. "Udah nggak apa apa,kan kamu sekolah disini.Kamu bisa dekat sama Deza lagi kok." Mendengar yang dikatakan tantenya,Bian mulai semangat.Tapi ternyata tidak semudah itu,walau akan serumah dan satu sekolah,Deza bahkan tidak peduli padanya dan bahkan tidak mau bicara padanya. Hingga suatu malam semuanya berubah karena sebuah kejadian mengejutkan.Hari ini,hari pertama Bian berada di rumah Deza setelah orang tuanya pulang ke Semarang hari itu juga.