BAB 3 : AWAL JUMPA (REVISI)

927 Words
SELAMAT MEMBACA **** Akhir pekan selesai bertanda semua orang harus kembali pada rutinitasnya masing – masih tak terkecuali Rara. Seperti biasa Rara sudah kembali ke apartemennya dan menjalan kan aktivitasnya seperti biasa. Hari ini entah kenapa suasana hatinya sangat buruk karena dia bangun kesiangan, setelah semalam begadang nonton drama korea terbaru hingga larut malam. Karena terlalu buru – buru takut terlambat masuk kerja tadi dia tidak sempat sarapan. Langsung berangkat kerja dan sialnya lagi ban motornya bocor terkena paku. Mau tidak mau Rara harus menunggu bannya selesai diperbaiki. Sesampainya dikantor dia mendapat teguran dari kepala devisinya karena dia datang terlambat. Bukan kah itu adalah kesialan paket lengkap yang menghampirinya pagi ini dan kesialan itu sukses membuat suasana hati seorang Rara jatuh sejatuh-jatuhnya. "Kenapa kamu Ra, kok lesu gitu sih?" Tanya Ryana sahabat baik Rara selama bekerja di AD Group tetapi mereka berbeda devisi. "Ehhh kamu Ry, nggak papa kok. Suasana hati lagi buruk aja. Ada apa Ry, kok tumben kamu kesini?" Rara bertanya dengan malasnya dengan kepala masih di letakkan di atas meja. "Aku mau ngajak kamu makan siang. Bosan makan dikantin terus, sekali – kali makan diluar yukk. Aku deh yang traktir," ajak Aryana kepada Rara. "Oke deh ayo," jawab Rara sambil berdiri dan merapikan pakaian mereka. Lalu mereka pun beranjak pergi untuk makan siang. *** Cafe EN&H Rara sibuk memperhatikan interior café tempatnya dan Ryana makan siang itu. Interior cafe yang sederhana namun terlihat elegan dan nyaman untuk dipandang membuat mereka sering mengunjungi café tersebut. Sekedar membeli minum, makan atau hanya duduk santai. Rara dan Ryana pun memilih tempat duduk di sudut ruangan dekat dengan jendela. Dari tempat mereka duduk, mereka bisa langsung melihat pemandangan di luar. Rara berharap suasana nyaman Café itu bisa memperbaiki suasana hatinya yang sedang buruk itu. Tak lama kemudian pelayan pun datang dan menanyakan pesanan. "Kamu mau makan apa Ry?" Tanya Rara pada Ryana yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya. "Aku sama kan sama kamu aja Ra," jawabnya masih dengan mata yang tertuju pada ponsel. "Oke. Mbak nasi gorengnya dua sama jus jeruknya dua. Sekalian air mineralnya dua juga." Pesan Rara kepada pelayan, setelah mengulangi pesanan pelanggan kemudian pelayan itu pun pergi untuk membuat kan pesanan. Sambil menunggu pesanan, Rara dan Ryana pun berbincang – bincang ringan. Ryana asik menceritakan hubungannya dengan pacarnya. Meski terkesan tertarik dan mendengarkan, sebenarnya Rara merasa cukup bosan karena Ryana yang selalu membahas topik yang sama dan Rara rasa hal tersebut tidak terlalu menarik untuk di bicarakan. Meski bosan, Rara tetap berusaha menjadi pendengar yang baik. Beruntung tidak lama kemudian pesanan mereka datang lalu merekapun sibuk melahap makan siang dalam diam. Setelah selesai makan siang Rara lebih dulu ingin keluar dari café, sedangkan Ryana masih membayar tagihan makanan. Rencananya setelah makan mereka akan langsung kembali kekantor. Saat Rara tengah berjalan tiba - tiba ada pesan masuk ke ponselnya. Di fikir penting langsung saja Rara membuka ponsel dan membaca pesan yang masuk sambil berjalan. Terlalu fokus dengan ponselnya Rara tidak memperhatikan langkahnya. Hingga tiba-tiba… Brug… Rara terjatuh, dia merasa seperti menabrak sesuatu yang keras hingga jatuh terpental kebelakang. Rara benar-benar merutuki kecerobohannya, jangan bilang kalau dia menabrak dinding. Astaga jika benar seperti itu, betapa memalukkanya. Rara benar-benar merutuki sikapnya itu. Nanum, saat di lihat bukan dinding atau pintu dan sejenisnya yang dia tabrak melaikan seorang laki-laki yang kini tengah menatapnya dengan tajam seolah-olah siap menelannya bulat-bulat saat itu juga. Sesaat Rara mengagumi sosok itu, wajah tampannya, mata coklat dan badannya yang tegap berhasil membuat Rara terkagum-tagum. "Kalo jalan itu pakai mata, situ punya mata kan?" Namun tiba – tiba bentakan seseorang membangunkan Rara dari kekagumannya. Seketika lamunan tentang kekagumannya tadi hilang entah pergi kemana menyisakan rasa kesal yang teramat dalam. "Ehhh situ yang nabrak kok situ jadi yang marah?" Ucap Rara tak kalah emosi. Yang jatuh siapa yang marah siapa. Karena disini Rara yang jadi korban, jadi sudah seharusnya dia lah yang berhak marah. "Harusnya itu yang marah saya, karena kamu jalan tidak pakai mata. Makanya kalau jalan itu matanya lihat kedepan bukan kebawah." Ucap laki-laki itu kalah nyaringnya. Jangan lupakan nada ketus yang terdengar menjengkelkan di telinga Rara itu. Tanpa mengatakan apapun lagi, laki-laki itu langsung berlalu begitu saja. "Ada apa Ra, ayo cepat keburu jam makan siang habis. Kamu nggak mau kan dapat teguran dua kali sehari ini?" Rara langsung menoleh saat mendengar pertanyaan Ryana. Ternyata temannya itu sudah selesai membayar. "Nggak papa. Ayo!" Ucap Rara langsung. Tidak mau memperpanjang masalah. *** KANTOR "Ehhhh perempuan ganjen, dari mana aja jam segini baru balik. Lagaknya udah kaya bos besar aja, keluar kantor seenaknya dan masuk kantor juga semaunya sendiri. Waktu istirahat itu sudah habis dari tadi?" Rara menghela nafas dengan malas mendengar teguran temannya. Ralat bukan teman, mungkin lebih tepatnya musuh. Rara sendiri merasa bingung, entah apa yang membuat Riri sangat membencinya sejak pertama masuk kantor. Padahal seingatnya dia tiak pernah mencari perkara dengan perempuan itu. Menurut Ryana mungkin karena merasa iri, sehingga Riri bersikap tidak baik pada Rara. Tapi, menurut Rara sendiri itu bukan alasan yang logis untuk memusuhi orang lain. "Ehhh nenek lampir, mending diam. Nggak usah ngurusin urusan orang lain. Mending urusin mukamu yang penuh dempul itu, sana pergi!!” Balas Ryana tak kalah sarkatisnya. Ryana memang selalu membela Rara saat Riri mencari masalah dengan mereka. "Udah lah Ry nggak ada gunanya dengerin Riri, biarin aja. Mending sekarang kita balik kerja." Rara segera melerai perdebatan antara Ryana dan Riri, karena kalau tidak dapat di pastikan akan ada keributan lebih panjang lagi diantara mereka. (Revisi, 2 Nov 2022) * * * * BERSAMBUNG * * * * WNG, 14 JULI 2020 SALAM E_PRASETYO
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD