Theodoric makin merasa tidak nyaman dengan perubahan suhu tubuhnya yang meningkat drastic. Sampai keringatnya bercucuran tanpa henti. Padahal beberapa menit yang lalu, ia sudah kembali normal dan baik-baik saja. Tapi, kini tubuhnya seperti terbakar oleh kobaran api untuk kedua kalinya. Entah apa yang terjadi, ia melelehkan tubuh salah seorang anggota militer dan membuatnya menjadi lelehan tidak berguna yang menyatu dengan debu tempat dimana ia berpijak sekarang. Theodoric terduduk kasar ke tanah dengan menutup kedua telinganya kuat, ia mendadak peka dengan suara di sekitarnya. Bahkan, suara aliran darah orang-orang di depannya terdengar bising dalam indera pendengarannya. Pemuda itu berusaha melawan dirinya sendiri, memandangi kedua tangannya yang berkeringatan dan be

