Prabu Muriatira tersenyum lebar dalam menanggapi perkataan seorang perwira senior dari kerajaan Selat Balinga yang sudah tiba di istananya.
"Apakah Raka Prabu Syarif Alharun datang ke sini membawa permaisuri?" tanya Ratu Syadiah kepada perwira itu.
"Tidak, Gusti Ratu. Beliau datang hanya dengan para pengawal khusus saja. Kemungkinan akan tiba di sini menjelang malam hari," jawab perwira itu bersikap hormat terhadap sang ratu.
"Aku pikir kanda permaisuri akan ikut," desis sang ratu.
Beberapa saat kemudian, Mahapatih Dimas Anggara mulai angkat bicara, "Mohon maaf, Gusti Prabu. Apakah kita akan melakukan serangan langsung ke titik pusat pertahanan pasukan Bumiwana Loka yang ada di kuta utama Buanadipta?" tanya Mahapatih Dimas Anggara penuh rasa hormat.
"Tidak sekarang, Mahapatih. Jika ki
