Yogaswara menyetujui ajakan prajurit itu. "Baiklah, aku ikut kalian," kata Yogaswara tampak semringah.
Yogaswara dan dua orang prajurit keamanan itu langsung berjalan menuju ke barak pasukan keamanan di perbatasan kuta.
Di barak tersebut, ada sekitar 4000 prajurit yang menjadi tameng terdepan di wilayah kepatihan Cantrawana yang berbatasan langsung dengan wilayah kedaulatan kerajaan Bumida Jangka yang di masa lalu merupakan sebuah kepatihan yang kini sudah memisahkan diri dari kerajaan Bumiwana Loka.
Setibanya di tempat tujuan, Yogaswara langsung disambut hangat oleh seorang pemimpin pasukan yang ada di barak tersebut, dia adalah Panglima Tunlaka—pemimpin pasukan keamanan di wilayah kepatihan Cantrawana.
Panglima Tunlaka adalah teman baik Yogaswara ketika masih bertugas di istana keraj
