Stefanny baru saja tiba di kamarnya, wanita itu langsung menuju ranjang dan berbaring dalam posisi telentang. Ia merasa bersalah kepada Sava, dan tak mengerti harus melakukan apa agar putrinya menikmati liburan ini dengan baik. Tempat yang mewah, pemandangan yang indah, yang jelas secara manusiawi pilihan Vicente memang sangat sempurna. Ia sangat mengakui hal tersebut, tetapi ia membantah jika tempat ini nyaman untuk hati semua orang. Stefanny tak tahu harus berbuat apa kali ini, di tempat yang sangat asing seperti sekarang, langkahnya benar-benar mati. Belum lagi, ia harus memikirkan setiap jalan yang diambilnya secara sempurna, salah sedikit saja, maka akan ada hal buruk yang Vicente turunkan atas dirinya atau juga Sava dan Dina. Wanita itu kembali duduk, kemudian tanpa ragu mengacak

