Sore itu Monica baru saja selesai membersihkan tubuh Stefanny, wanita itu tersenyum hangat kala mata Stefanny menatapnya. Ia kemudian duduk di atas ranjang, tangannya terulur, dan membelai bagian pipi Stefanny. Wanita itu menarik napas, ia mencoba berpikir dengan jernih untuk mencari cara agar Stefanny bisa terbebas dari Vicente. Meskipun hanya tatapan kosong, tetapi dengan itu ia bisa tahu jika kesadaran Stefanny tetap ada sekali pun terjebak dalam lautan luka. “Aku ingin mencari cara, tetapi mungkin agak lama. Bisakah kau menunggu saat itu tiba dengan sabar?” Stefanny tetap diam, sedangkan Monica yang berada di dekatnya hanya tersenyum. Mungkin sebaiknya mereka sering bicara guna meransang keinginan Stefanny untuk pergi dari tempat tergelap dalam dirinya. Suara guntur terdengar berisi

