Setelah tertidur cukup lama, Stefanny akhirnya bangun. Wanita itu dengan cepat menatap pada jam di dinding, lalu ia menarik napas agak panjang. Pukul 16:12 WIB, dan ia sadar jika sudah cukup lama untuk terlelap. Stefanny merasa heran, ia segera membalikkan badan dan tak menemukan Vicente di dekatnya. Entah ke mana pria itu, yang jelas ia merasa lega. Saat Stefanny sedang memikirkan beberapa hal, ingatannya melayang kembali pada Sava. Ia tak tahu anaknya kini ada di mana, apa yang terjadi, dan masih banyak lagi. Air mata Stefanny kembali merembes, rasa sesak lagi dan lagi menerjang pada dadanya, dan rasa kekecewaan pada diri sendiri seakan mencekik. Ceklek ... Suara pintu terbuka cukup mengejutkan Stefanny, ia keluar dari lamunannya sendiri, dan segera menatap ke arah pintu. “Stefann

