Chapter 14 [Flower Of Evil : Musim Dingin Berdarah]

1517 Words
"Hatinya terlalu lembut untuk bisa menyakiti seseorang. Namun meski begitu, dia mampu untuk membunuh ribuan orang ... dia berhati malaikat, namun membiarkan monster hidup di dalam dirinya." Flower Of Evil [The Red Winter] DISTRICT 9 / FLOWER OF EVIL 1973, musim dingin bulan Januari. Salju tebal masih menyelimuti distrik di awal tahun itu. Menikmati libur panjang pada musim dingin, para pemuda Distrik 9 itu terlihat melakukan aktivitas masing-masing. Tiga tahun berlalu, para remaja tiga tahun lalu itu kini telah mendapatkan status sebagai mahasiswa Universitas Nasional Cheonnam, Gwangju. Seperti tak bisa dipisahkan, mereka yang tersisa tetap menjalani hidup dengan saling menjaga satu sama lain. Son Hyun Woo dan Bae Joo Heon, mereka melakukan pekerjaan di sebuah swalayan, untuk sekedar menghabiskan masa libur mereka. Kang Ho Seok yang membantu di klinik. Sementara Jang Hyung Won dan Han Min Hyeok, kedua pemuda itu menjadi orang yang paling santai di masa libur panjang mereka. Tak seperti rekan-rekannya yang menghabiskan masa libur panjang dengan bekerja, kedua pemuda itu justru menjadi seorang pengangguran. Hyung Won sesekali akan membantu rekan-rekannya jika merasa bosan di rumah, namun Min Hyeok. Pemuda itu sama sekali tidak menyentuh pekerjaan rekan-rekannya. Seperti tengah ingin mengasingkan diri. Sejak kepergian Kihyeon, Han Min Hyeok masih berada di sana. Di tempat yang telah dijanjikan oleh Hwang Kihyeon dalam surat yang ditinggalkan oleh pemuda itu. Bukit Terlarang. Kenapa tempat tersebut dinamai Bukit Terlarang? Alasannya adalah karena tempat itu merupakan tempat yang sangat berbahaya. Tempat di mana siapa saja bisa kehilangan nyawa mereka jika mereka salah mengambil langkah. Sekilas tampak tak ada yang aneh dari tempat itu. Justru bukit itu terlihat begitu cantik ketika bunga-bunga kecil mulai menyelimuti bagian atas bukit tersebut. Namun apa yang berada di kaki bukit tersebut benar-benar sangat berbahaya, karena tidak semua tempat ditumbuhi oleh bunga. Peringatan pertama yang akan diberikan oleh para penduduk Distrik 9 ketika orang asing menapakkan kaki di Bukit Terlarang, 'Jangan pernah menginjak bunga yang tumbuh di Bukit Terlarang' kalimat petuah yang sering kali diabaikan. Dan apa yang terjadi ketika mereka menginjak bunga demi menghindari ranjau yang telah ditanam di sekitar Bukit Terlarang sebagai benteng pertahanan Distrik 9? Ledakan. Saat itu pula seseorang yang tidak beruntung akan segera kehilangan nyawa mereka. Karena alih-alih menguburnya di tanah kosong, ketujuh pemuda penjaga Bukit Terlarang itu justru menaruh ranjau di bawah bunga-bunga yang tumbuh dengan subur di Bukit Terlarang. Dan siapakah yang menanam ranjau di bukit tertinggi yang mampu membuat siapapun yang berdiri di atasnya melihat beberapa distrik hanya dari satu tempat? Ketujuh pemuda itu adalah, Hwang Kihyeon, Han Min Hyeok, Shin Chang Kyun, Jang Hyung Won, Bae Joo Heon, Son Hyeon Woo dan yang terakhir adalah Kang Hoseok. Ketujuh pemuda ini adalah penjaga bukit terlarang, dan Jang Hyung Won lah yang mengusulkan untuk menanami bunga di setiap ranjau yang mereka tanam untuk mengelabuhi musuh yang sewaktu-waktu menyerang. Dan musuh yang mereka maksud tidak lain adalah orang dari Pemerintahan. Di tengah musim dingin yang bersalju, lagi-lagi Han Min Hyeok berdiri di puncak Bukit Terlarang hanya karena satu keyakinan bahwa Hwang Kihyeon akan memenuhi janjinya. "Aku tidak bisa memberitahumu sekarang apa yang terjadi. Tapi aku pastikan bahwa aku akan kembali. Jaga diri kalian baik-baik ... Bukit Terlarang, aku akan menemuimu di sana saat aku kembali. Ini adalah janjiku, aku pasti akan kembali." Sebesar itulah Han Min Hyeok mempercayai janji yang telah dibuat oleh Hwang Kihyeon hanya berdasarkan surat pendek yang ia terima tiga tahun yang lalu. Selama tiga tahun itulah Min Hyeok menjalani hidup sebagai pria menyedihkan. Kelompok aktivis yang mereka bentuk di usia remaja kini tak lagi memiliki makna ketika pimpinan mereka menghilang tiga tahun yang lalu. Namun selama tiga tahun itu, mereka menjalani kehidupan dengan baik meski kabar yang mereka dengar tak selalu baik. Kabar terburuk datang dari Distrik 1 setelah kepergian Kihyeon. Tempat yang paling makmur di antara kesembilan distrik lainnya pada akhirnya jatuh. Alih-alih terlihat seperti sebuah kota, tempat itu kini menjadi tempat p********n para militer. Terduduk di sebuah batu yang menyerupai kursi, Min Hyeok membuka telapak tangannya. Membiarkan butiran salju menyentuh tangannya yang hampir membeku karena terlalu lama di sana. Bukit Terlarang yang diselimuti oleh salju cukup membuat mereka kesulitan untuk menentukan letak dari ranjau yang mereka tanam. Itulah sebabnya para pemuda itu tak pergi ke Bukit Terlarang ketika salju turun. Hanya Min Hyeok yang secara rutin pergi ke sana. Bukan tanpa alasan yang kuat. Surat yang ditinggalkan oleh Kihyeon bukanlah satu-satunya alasan kenapa Min Hyeok tetap menunggu di sana. Lebih dari itu, Han Min Hyeok memiliki penyesalan yang sangat besar atas kepergian Hwang Min Hyeok. Beberapa bulan setelah kepergian Kihyeon, Min Hyeok mencari alasan yang sebenarnya atas menghilangnya Kihyeon. Dan ketika ia mengejar apa yang ia dengar, dia menemukan sebuah fakta yang membuatnya benar-benar merasa bersalah terhadap Kihyeon. Pada akhirnya Han Min Hyeok tahu alasan yang sebenarnya atas menghilangnya Hwang Kihyeon. Konspirasi militer yang bahkan tak diketahui Kihyeon tiga tahun yang lalu. Dan Min Hyeok semakin merasa marah pada dirinya sendiri ketika ia tidak bisa melakukan apapun meski telah mengetahui fakta yang ada. Min Hyeok tahu semuanya, rahasia di balik menghilangnya Kihyeon. Namun dia lebih memilih untuk bungkam dan tak memberitahukan teman-temannya. Hal itu Min Hyeok lakukan agar mereka bisa hidup dengan damai hingga Kihyeon menepati janjinya. Sepasang kaki datang mendekat dari arah samping. Perlahan Min Hyeok mengarahkan pandangannya dan menemukan Hyung Won yang lagi-lagi menemukannya di tempat yang sama. "Berapa lama Kakak akan duduk di sini untuk hari ini?" tegur Hyung Won begitu sampai di tempat Min Hyeok. Tak langsung menjawab, Min Hyeok justru tersenyum dengan lembut. Bukannya tidak tahu bahwa pemuda di hadapannya itu tengah mengkhawatirkannya. Hanya saja, Min Hyeok menyukai saat Hyung Won menunjukkan perhatian pemuda itu padanya. Min Hyeok lantas menyahut, "kau datang karena khawatir jika aku akan mati membeku di sini?" "Untuk apa menyakiti diri sendiri hanya karena selembar kertas. Kakak yakin jika dia akan kembali? Bagaimana jika dia hanya mengatakan omong kosong?" "Itu tidak akan pernah terjadi. Aku mengenal dengan baik seperti apa orang yang membuatku seperti ini?" jawab Min Hyeok dengan suara yang lembut, tak berpikir bahwa perkataan Hyung Won cukup untuk menyinggung perasaannya. "Bagaimana jika dia benar-benar tidak kembali?" Min Hyeok tak langsung menjawab, sempat terdiam selama beberapa saat sebelum kembali berbicara, "jika dia masih bernapas, dia akan tetap kembali ke tempat di mana dia mengawali semuanya." Senyum Min Hyeok melebar. "Kenapa kau begitu khawatir?" "Aku tidak sedang mengkhawatirkan Hwang Kihyeon." "Hyung Won," Min Hyeok menegur dengan segaris senyum tipis di wajahnya. "Kau tahu kenapa aku masih melakukan hal bodoh ini meski tiga tahun sudah berlalu?" Hyung Won menggeleng. Terlihat acuh tapi memang dia tidak tahu alasan dari tindakan bodoh Min Hyeok saat ini kecuali surat yang ditinggalkan oleh Kihyeon. Min Hyeok kemudian berucap, "aku merasa bersalah padanya. Aku menyesal ... itulah yang aku rasakan selama tiga tahun terakhir." "Apa yang membuat Kakak menyesal?" "Ada banyak. Tapi aku merasa bahwa perasaan itu berkurang setiap kali aku menunggunya. Aku ... tetap mempercayainya hingga akhir. Menunggunya seperti ini bukanlah hal yang sulit. Aku bersyukur bahwa dia meninggalkan sesuatu untukku. Karena jika dia pergi begitu saja tanpa meninggalkan apapun, aku mungkin akan membencinya selama sisa hidupku." "Kau membuatku tidak mengerti, Kakak," gumam Hyung Won. "Apa yang membuatmu tidak mengerti?" "Hubungan kalian berdua. Kenapa Kakak bertahan sejauh ini? Tidak pernahkah Kakak berpikir bahwa mungkin saja dia sudah memiliki kehidupan yang lebih baik lagi dan tidak memiliki niatan untuk kembali kemari." "Aku ingin berpikir seperti itu. Tapi dalam waktu bersamaan aku meyakini bahwa Kihyeon tidak menjalani kehidupan yang baik di luar sana dengan tenang." "Aku benar-benar tidak mengerti dengan kalian." "Kembali pada titik awal kau memulainya. Aku memikirkan hal itu, dan aku yakin bahwa Kihyeon juga memikirkan hal yang sama denganku ... kau tahu kenapa dia akan kembali?" "Apa itu? Alasan dia kembali?" "p********n militer Distrik 1." Min Hyeok tersenyum di saat raut wajah Hyung Won terlihat datar tanpa menunjukkan perasaan tertentu. Min Hyeok kemudian berbicara, "kita akan memulainya kembali. Tepat setelah Hwang Kihyeon kembali ke Distrik 9." "Hwang Kihyeon sudah mati." Garis senyum di wajah Min Hyeok perlahan memudar, tampak tertegun setelah mendengar pernyataan Hyung Won yang terdengar serius. Min Hyeok lantas berdiri dan berhadapan dengan Hyung Won. "Apa maksud dari ucapanmu sebelumnya?" "Hwang Kihyeon dari Distrik 9 sudah mati, itulah yang dikatakan paman Geun Woo tiga tahun yang lalu." Min Hyeok merasa lega tanpa sebab hanya dengan mendengar ucapan Hyung Won. Hyung Won kembali berucap, "bukankah itu artinya dia tidak akan pernah kembali lagi ke distrik?" "Itulah yang terbaik bagi Kihyeon. Dia harus tetap bersembunyi dari kita jika tetap ingin hidup, itulah ketentuan yang sudah berlaku sejak tiga tahun yang lalu." "Dan selama itu pula Kakak menyembunyikan sesuatu dari kami." "Maafkan aku. Bersikaplah seperti kau tidak tahu apapun." Min Hyeok kembali tersenyum dan berjalan melewati Hyung Won. Merasa cukup untuk menunggu di sana hari itu. Dia tidak akan mengorbankan nyawanya sendiri dengan mati membeku di Bukit Terlarang hanya untuk menunggu janji Kihyeon yang tak memiliki jaminan. Hyung Won berbalik, memandang punggung Min Hyeok yang menuruni bukit terlarang. Dan saat itu, tanpa mereka sadari seseorang yang berada di kaki Bukit Terlarang tengah mengawasi mereka menggunakan teropong kecil yang menjadi bagian dari senapan panjang yang berada di tangan sosok misterius itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD