Chapter 01 [Penghapusan Silsilah Keluarga Sang Pemimpin]

1284 Words
1970, penghujung musim dingin. Cahaya hangat matahari mulai menyingkirkan butiran salju terakhir yang tersisa bersama hangatnya cahaya matahari yang sebelumnya berselimut udara dingin. Tengah hari, ketika semua murid SMA Saebom sibuk mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan masing-masing. Di sebuah gudang yang terletak di bagian belakang area sekolah. Sekumpulan siswa berkerumun menghadap seorang pemuda yang duduk terikat di sebuah kursi yang diletakkan di tengah ruangan kosong dan luas itu. Pakaian pemuda itu terlihat basah. Dan mata yang ditutup oleh sepotong kain berwarna hitam itu membuat pemuda itu terlihat menjadi orang yang paling lemah di sana. "Buka penutup matanya," ucap seorang siswa yang tampak seperti pimpinan dari sekumpulan siswa pembuat onar tersebut. Seseorang berjalan ke balik punggung pemuda malang itu dan membuka penutup mata, namun mata pemuda itu terpejam dengan wajah yang tampak terluka di beberapa bagian. Pemuda yang sebelumnya berbicara, mendekat dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana. Satu tangan pemuda itu ia keluarkan dari sakunya yang lantas ia gunakan untuk menepuk wajah pemuda malang itu dengan cukup kasar. "Kau sudah mati?" tegur pemuda itu. Salah satu siswa yang berada di belakang pemuda itu menegur dengan nada bicara yang khawatir, "sudah terlalu lama dia di sini, kau yakin Kihyeon tidak mencarinya?" Sudut bibir pemuda yang ditegur tersungging. Dia kemudian berucap dengan nada menyombong, "siapa yang peduli. Son Hyeon Woo, Kang Ho Seok ... mereka tidak akan berani ikut campur jika ingin meninggalkan sekolah ini sebagai pria terhormat." Pintu gudang tiba-tiba terbuka dari luar dengan sangat kasar dan di sanalah beberapa pemuda berdiri dengan tatapan menantang yang menarik perhatian semua orang. Pemuda yang sebelumnya diperingatkan lantas tersenyum meremehkan, menyambut musuh besarnya. "Hong Dae Shik, b*****h!" hardik seorang pemuda yang berdiri paling depan. Hwang Kihyeon, 18 tahun. Putra dari Ketua Distrik 9. Pemuda yang memiliki pengaruh paling besar di antara para pemuda Distrik 9 lainnya. Seorang pemuda bermata sipit di sebelah Kihyeon bergumam, "ya ampun, apa yang sudah mereka lakukan pada adik kecil kita? Bae Joo Heon, 17 tahun. Pemuda paling cerewet di antara rekan-rekannya. Memiliki tatapan dan ucapan yang sangat mengintimidasi. Dia si ahli provokasi meski terkadang terlihat sangat manis. "Dia berulah lagi," sahut pemuda yang berdiri paling ujung. Han Min Hyeok, 18 tahun. Pemuda yang terlihat paling ramah namun memiliki tatapan yang tajam. Apapun yang ia ucapkan mengandung sebuah misteri. Si ahli strategi dan juga penipu sejati. Sementara itu pemuda yang menyusul dari belakang. Jang Hyung Won, 17 tahun. Meski terlihat seperti orang sakit, pemuda itu berada dalam keadaan fisik yang sehat. Seperti penampilannya, pemuda itu tak banyak bicara namun selalu bertindak dengan tegas. Seperti saat ini. Joo Heon, pemuda bermata sipit itu menegur kerumunan murid yang tengah melakukan perundungan terhadap seorang siswa. "Hong Dae Shik, kau sudah bosan hidup? Apa yang sedang kau lakukan di sana?" Siswa bernama Hong Dae Shik itu menyunggingkan senyumnya sebelum mengangkat tangan kirinya dan mengisyaratkan agar mereka segera datang. "Aku merasa terhina oleh tangannya," gumam Ki Hyeon dan terdengar sinis. Keempat siswa yang baru saja datang itu lantas memasuki gudang, sementara Hong Dae Shik memberikan isyarat pada rekan-rekannya untuk memberi pelajaran kepada keempat siswa itu. Kedua kubu saling menghampiri, dan sebuah tinju menghantam wajah seseorang yang kemudian menjadi awal dari kerusuhan di bangunan itu. Perkelahian antar dua geng tidak bisa dihindari. Tak mengkhianati usia mereka, mereka tampaknya terlalu bersemangat hingga tidak tahu apa itu rasa sakit. Meski telah mendapatkan pukulan berkali-kali atau pun terbanting, mereka kembali bangkit untuk memulihkan harga diri mereka. Namun dalam setiap pertarungan pasti hanya ada satu kubu yang keluar sebagai pemenang, sementara yang melarikan diri akan menjadi pecundang sampai mereka bisa membalas kekalahan yang mereka alami. Perkelahian itu diakhiri setelah seragam mereka menjadi kotor dan wajah yang dipenuhi luka. Hong Dae Shik, membawa rekan-rekannya meninggalkan gudang ketika keempat siswa yang datang terakhir berhasil memenangkan perkelahian. Min Hyeok menghampiri Joo Heon yang terduduk di lantai dengan napas yang terdengar memburu. "Apa itu begitu menyusahkanmu?" ucap Min Hyeok sembari mengulurkan tangannya, ditujukan untuk sebuah ejekan. Joo Heon meraih tangan Min Hyeok dan berdiri sembari berucap, "aku harus menahan diri untuk bisa meninggalkan sekolah ini dengan cara yang terhormat. Meninggalkan keduanya, Kihyeon dan Hyung Won melepaskan siswa yang menjadi korban perundungan geng Hong Dae Shik. Dan seketika dahi Kihyeon mengernyit ketika melihat wajah pemuda itu yang penuh dengan luka dan juga darah di beberapa bagian. Shin Chang Kyun, 16 tahun. Pemuda malang itu adalah adik angkat dari Hwang Kihyeon. Sama seperti Hyung Won, Chang Kyun termasuk orang yang pendiam dan bahkan cenderung tak bisa bersosialisasi. Chang Kyun hanya akan merasa nyaman ketika berbicara dengan Kihyeon. Dan karena sikapnya yang terlalu tertutup itulah yang membuatnya menjadi korban perundungan geng Hong Dae Shik. Kihyeon menatap prihatin dan berucap, "ya ampun ... harus aku apakan kau kali ini?" Joo Heon yang datang bersama Min Hyeok lantas menegur sembari tersenyum lebar, "Tuan Shin Chang Kyun, bagaimana kabarmu?" Min Hyeok menghela napas dan berucap, "kenapa dia bisa dipukuli sampai seperti ini? Hwang Kihyeon, kau tidak mengajarinya untuk melawan?" "Kau, jangan berbicara denganku selama satu bulan," ujar Kihyeon yang ditujukan pada Min Hyeok sembari mengarahkan telunjuknya pada Min Hyeok. "Kita obati dulu luka Chang Kyun," Hyung Won menengahi. Tak hanya memberikan saran, Hyung Won menarik lembut lengan Chang Kyun dan membawa pemuda itu meninggalkan gudang. Sementara ketiga temannya mengikuti di belakang mereka sembari bergurau. Mereka berakhir duduk di bawah pohon yang berada di halaman belakang sekolah. Dan yang mengobati luka Chang Kyun saat itu adalah Kihyeon. Hyung Won duduk di samping Chang Kyun sementara Min Hyeok dan Joo Heon sepertinya tengah berkencan. Orang yang melihat keduanya pasti berpikir seperti itu karena saat ini Joo Heon berbaring dan menaruh kepalanya di atas paha Min Hyeok. Bukan hanya itu, keduanya juga tengah bergurau seakan dunia hanya milik mereka berdua. Kihyeon sekilas menatap sinis ke arah keduanya dan mencibir, "mereka melakukannya lagi. Sebenarnya apa hubungan mereka?" "Hong Dae Shik lagi?" teguran itu bukan datang dari Hyung Won, melainkan dari arah samping. Dua pemuda yang memiliki tubuh lebih besar dari mereka datang bergabung. Dan keduanya sama-sama memiliki wajah yang terlihat sangat ramah. Pemuda pertama bernama Son Hyeon Woo, 19 tahun dan pemuda ke dua bernama Kang Ho Seok, 19 tahun. Keduanya saat ini berada di semester akhir dan tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian masuk Universitas. Itulah alasan kenapa kedua pemuda itu tidak lagi terlibat dalam perkelahian antar geng. Karena jika sampai mereka terlibat dan tertangkap, hal itu bisa menjadi citra buruk bagi mereka dan tentunya akan menghalangi jalan mereka untuk masuk Universitas. Hyeon Woo membungkuk untuk melihat seberapa parah luka yang saat ini di alami oleh Chang Kyun. Dan tentunya ia merasa kasihan terhadap anak yang paling muda di antara mereka itu. Hyeon Woo bergumam, "apa kau diam saja saat mereka memukulimu?" Bukannya menjawab, Chang Kyun justru memandang Kihyeon. Sedangkan Kihyeon yang dipandang pun balik memandang dengan tatapan bertanya, hingga pada akhirnya tidak ada yang menjawab pertanyaan Hyeon Woo. "Aigoo, cuaca hari ini cerah sekali," seru Joo Heon tiba-tiba. "Matamu sepertinya bermasalah," sahut Min Hyeok. "Kenapa?" "Di sana," Min Hyeok menunjuk ke langit di bagian timur. "Kau tidak lihat awan tebal di sana?" Kihyeon menyahut dengan acuh, "itu bukan awal tebal, itu dari Distrik 1." Joo Heon dan Min Hyeok refleks memandang Kihyeon. Dan Joo Heon lantas berucap tampak tak percaya, "bisa terlihat dari sini?" Kihyeon mengabaikan keduanya dan fokus mengobati luka Chang Kyun. Ketujuh pemuda inilah kelompok yang cukup terkenal di SMA Saebom. Para pemuda yang hidup berdampingan sejak kecil ini memiliki ikatan persaudaraan yang kuat hingga apapun yang mereka lakukan, mereka akan menanggungnya bersama. Kecuali untuk urusan ujian masuk Universitas. Dan mereka menamai diri mereka sebagai aktivis Distrik 9. Kelompok kecil yang menentang segala aktivitas militer di Distrik 9—distrik yang terlarang untuk dimasuki pihak militer.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD