Chapter 9

891 Words
Pagi hari Candy terbangun saat merasakan sebuah lengan kokoh tengah memeluknya dengan erat. Di lihat nya wajah Aga yang begitu teduh dan menenangkan hati. "Ga, banguun." kata Candy sambil mengelus wajah Aga. Merasakan sentuhan di wajahnya membuat Aga membuka matanya dan dilihatnya Candy tengah tersenyum menatapnya, dan dia balas dengan senyuman. "Morning My Queen." Cup. Aga mengecup kening Candy. "Morning to my King." Cup. Candy membalas ciuman Aga di bibir Aga. Lama mereka berpandangan lalu tiba tiba suara Mami Siska dari luar mengagetkan mereka berdua. "Aga, Candy banguuunnn!" teriak Siska di balik pintu kayu itu. Kedua anak manusia yang masih dalam keadaan polos itu pun tersenyum menanggapi teriakan Siska. "Mandi gih, gue mau balik ke kamar." kata Candy. "Ya udah, ketemu di bawah yah." Cup. Aga mencium sekilas bibir Candy. Semenjak hari itu Hubungan keduanya semakin dekat dan semakin akrab lebih dari sekedar Sahabat, namun tidak ada pernyataan Cinta atau apa yang keluar dari mulut Aga. Di sekolah, lima cucunguk sedang menikmati pemandangan dari atas atap gedung sekolahan, disanalah mereka menghabiskan waktu saat istirahat selain kantin. "Ga, bulan depan sekolah bakal ngadain Camping kita ikut gak nih." tutur Radit. tahun tahun sebelumnya setiap ada acara di luar sekolah 5 cucunguk itu tidak pernah mau ikut, mereka lebih memilih menghabiskan waktu liburan berlima saja daripada harus berkumpul dengan orang orang tak jelas menurut mereka, karena kebanyakan wanita wanita di sekolah itu selalu keganjenan, terlebih kepada Aga. "Ndra?" ucap Aga sambil melirik Andra yang sedang fokus sama Hape nya. "Ikutt aja yuk, sekali kali." kata Candy. "Nah, cocok tuh sekali kali, kita kan tinggal setahun lagi sekolah,mending kita nikmati masa putih abu abu kita." kata Nando. "Kalian bertiga masih setahun, gue sama Andra tinggal beberapa bulan lagi." kata Aga. "Nah itu maksud gue." kata Nando cengengesan. "Pokoknya ikut." kata Candy sambil melirik tajam ke arah Aga, membuat Aga mau tidak mau mengiyakan kemajuan sang Ratu. "Kalau sang Ratu udah ngucap, para bodiguard bisa apa ?" kata Aga pasrah membuat gelak tawa diantara semuanya. Tak lama Bel masuk pun berbunyi dan mereka berjalan menuju kelas masing masing. "Eh gue mo ke toilet dulu deh, kalian duluan aja." kata Candy pamit kepada yang lain. "Mau gue anter ?" tanya Aga sambil tersenyum dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Candy."Enggakk!!!" pekik Candy tegas lalu segera berlari ke kamar mandi, Aga tertawa terpingkal pingkal melihat ekspresi wajah Candy yang begitu lucu menurutnya. "Lo pacaran ya sama Candy ?" kata Andra membuat langkah mereka ber 4 seketika berhenti dan langsung memandang kearah Aga. "Bener Ga ?" kata Radit. "Gak!" jawab Aga dengan wajah datarnya. "Ga, kalian berdua sahabat gue, kalau sampe ada sesuatu antara kalian, gue harap itu gak akan merusak persahabatan kita." ucap Andra lalu pergi. Bukan tanpa alasan Andra mempertanyakan itu, Andra pernah memergoki Aga dan Candy tengah berciuman panas di Mobil waktu mereka baru tiba di sekolah. Dan juga jangan lupakan sikap Manja Candy kepada Aga yang semakin hari semakin Manja. "Ga, sebenernya lo berdua itu cocok tau," ucap Radit sambil meneruskan jalanya sejajar dengan Aga dan Nando. "Gue dukung lo kalau lo sama Candy jadian Ga," kata Nando. "Kita cuma sahabat, dan selamanya akan jadi Sahabat," ucap Aga datar kemudian mempercepat jalanya meninggalkan kedua cucunguk yang sedang mematung di tempat. Tanpa mereka bertiga sadari di belakang ada seorang gadis yang tengah mendengarkan ucapan mereka dan tak sadar meneteskan air mata. Beberapa hari setelah kejadian itu Candy tidak lagi se ceria sebelumnya, kini dia lebih banyak diam dan menyendiri, membuat keempat Bodyguard nya dilanda kebingungan terlebih Aga, dia merasa sangat kehilangan sosok sahabat yang selalu bergelayut manja kepadanya. Candy juga lebih memilih di antar jemput supir daripada bareng mereka dengan alasan Panas, udah gak mau naik motor, takut item. "Queen, are you oke ?" kata Andra lembut, kini Andra sedang berada di rumah Candy bersama Nando dan Radit, Aga pergi entah kemana. "Hah, gue oke lah emang gue kenapa ?" kata Candy seperti biasa "Ceria." Saat tak ada Aga Candy akan sangat ceria seperti biasanya, sangat berbeda bila ada Aga, dia akan lebih banyak diam dan bermain Hape. Ketiga cucunguk itu pun mulai merasa ada yang aneh dengan dua teman cucunguknya, namun mereka tak tau. "Andraaa, lo udah kere ya, udah lama lo gak traktir gue nonton." kata Candy manja kepada Andra membuat Andra, Nando dan Radit terkekeh geli, mereka senang akhirnya sang Ratu tidak murung lagi. "Lo mau nonton kemana ?" tanya Andra sambil mengelus kepala Candy. Candy nampak berfikir sambil mengetuk ngetukan jarinya ke Dagu."Pim boleh, atau TA juga boleh." kata Candy dengan mata berbinar. "Kuy lah, biar gue yang traktir Yang mulia Ratu hari ini." kata Radit. "Woaaahhh, gue suka nih." ucap Candy semangat dan langsung berpindah tempat ke samping Radit membuat Radit terkekeh. "Sekalian Es krim yah." kata Candy seraya mengangguk anggukan kepalanya. "Sip deh, "kata Radit. "Ayo sekarang aja ntar keburu sore." kata Candy seraya menarik tangan Radit agar berdiri. "Queen, lo gak ganti baju dulu ?" ucap Andra sambil melirik penampilan Candy. Candy memakai Hotpan diatas lutut dan kaos berlengan sabrina dengan rambut yang acak acakan."Hehehe gue mandi dulu deh, Ratu gak boleh jelek nanti rakyatnya takut." ucapnya lalu segera berlari kelantai atas menuju kamar nya. "Gue harap dia bisa selalu seperti ini." lirih Andra. "Gue yakin pasti ada sesuatu antara mereka berdua." kata Nando. "Gue juga yakin, tapi apa ?" kata Radit. Andra dan Naando hanya mengedikan bahunya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD