*** "Lihat wanita itu, dia sudah melahirkan anak kamu. Dia sakit, dia dihina. Tidak peduli dia keluarga kaya atau tidak. Kalau masalah harga diri dan dipandang sebelah mata siapa saja bisa. Dia masih mau kembali sama kamu dengan alasan cinta dan anak. Dia sudah menyerahkan hidup dan bebannya ke pundak kamu. Kalau sampai kamu melukainya sekali lagi maka yang terjadi adalah dia hancur -- sehancur-hancurnya Aga." Setelah ucapan itu ibunya benar-benar berlalu. Aga menatap Candy lama dari sampai ia menghampiri wanita itu, duduk di depan Candy yang terhalang oleh meja kecil. Dia menyentuh salah satu tangan wanita itu yang ada di atas meja. Candy yang merasakan tangannya di remas pelan pun menoleh. "Mas, kamu di sini? Sejak kapan?" Tanya Candy, Aga melihat Candy dengan sebuah senyuman terukir

